Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Konsultan

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Dari Ramadan Lanjut Idulfitri, dari Medan Pelatihan Menuju Kesucian Hati

21 April 2023   10:20 Diperbarui: 21 April 2023   10:24 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abdullah berkata, 'Inilah amalan yang mengantarkan engkau (menjadi penduduk surga), dan inilah yang kami tidak mampu memiliki" (HR. Ahmad, 3: 166).

Sungguh berat amal hati. Dengan segala ketulusan dan kerendahhatian, lelaki itu menyatakan, "Amalku hanyalah seperti yang telah engkau lihat". Ini jelas sebuah bentuk tawadhu' yang luar biasa.

"Hanya saja, lelaki itu tidak memiliki perasaan dendam di dalam hati kepada seorang pun, dan ia tidak pernah hasad kepada seorang pun atas kebaikan yang Allah berikan kepada yang lain", demikian penuturan Abdullah bin 'Amr.

Ramadan melatih kita untuk menahan. Maka Idulfitri menjadi medan pembuktian, apakah kita sudah terbukti mampu menahan.

Apakah kita sudah mampu menahan marah? Apakah kita sudah mampu menahan hati agar tidak benci dan sakit hati? Apakah kita sudah mampu menahan hati agar tidak iri, dengki dan dendam kepada orang lain? Apakah kita sudah mudah meminta maaf dan memaafkan?

Dari Ramadan, lanjut Idulfitri. Dari medan pelatihan, menuju kesucian hati. Semoga dimudahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun