Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.
Mengkreasi Mi Nyemek, Menu Sahur yang Bergizi
Terus terang saja saya tidak bisa membuat Mi Nyemek. Karena itu, saya melibatkan istri dalam pembuatannya. Yang, ternyata beberapa kali saya sudah pernah dibuatkan.
Sayang, saya tidak menyadarinya bahwa mi yang saya makan beberapa kali itu Mi Nyemek. Enak rasanya, segar dan hangat. Juga mengenyangkan.
Maka, cocoklah kalau Mi Nyemek digunakan menu untuk sahur. Apalagi, bahannya mudah didapat. Terutama bahan dasarnya yang hampir setiap rumah tangga menyimpannya. Apa itu? Ya, mi instan.
Benar bukan? Anda juga menyimpannya di rumah. Dengan bahan itu kita tidak ribet mengolahnya jika waktu mendesak. Dan, cukup membikin perut kenyang.
Sekalipun sebetulnya tidak hanya membikin perut kenyang. Sebab, di dalamnya ada juga kandungan gizi, yang ditakar oleh ahli gizi. Lihat saja catatan yang ada di kemasannya!
Kadang-kadang saat menjelang sahur, waktu tidak cukup panjang untuk menyiapkan menu sahur. Tetapi, agar puasa tetap bisa dilakukan tidak ada salahnya sesekali menu sahur Mi Nyemek, bukan?
Membuatnya praktis, kok. Tidak perlu banyak waktu. Sehingga pasti cukup waktu sekalipun mendesak saat sahur, Mi Nyemek dibikin. Langsung disantap dalam hidangan yang hangat-hangat.
Agar kandungan gizinya bertambah, kita dapat menambahkan dengan sayur segar. Saya merasa, wortel dan sawi hijau lebih cocok karena di dalamnya banyak nutrisi yang sangat dibutuhkan dalam tubuh. Tetapi, Anda boleh mengkreasinya sesuai kesukaan.
Bagi saya, warna sawi yang hijau dan wortel yang oranye menawarkan perpaduan warna cantik untuk dipandang sebelum Mi Nyemek disantap. Itu menggugah selera santap sahur di pagi buta.
Telur yang sudah berkelindan dengan bahan lain tentu menambah rasa yang berbeda. Rasa khas telur akan menjadikan rasa Mi Nyemek semakin menggugah hasrat Anda untuk menikmatinya.
Tidak hanya membuat rasa berbeda, telur juga memiliki kandungan vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh pakar kesehatan, telur bahkan dikatakan mengandung sebelas vitamin dan kandungan nutrisi yang berbeda (kompas.com/2020/01/23).
Irisan bawang merah, bawang putih, cabai, dan bawang bombai akan melengkapi nilai rasa dan nilai gizi Mi Nyemek semakin sempurna. Begitu istri saya bilang.
Maka, Yakinlah, Mi Nyemek --dengan bahan dasar mi instan---tidak mengurangi stamina Anda saat berpuasa kalau Anda menjadikannya sebagai santap sahur, baik ketika Anda sendiri maupun bersama dengan keluarga.
Saya diajari oleh istri dalam membuatnya. Pertama, menyediakan bahannya (untuk satu porsi) yang terdiri atas 1 bungkus mie instan (disarankan yang mi goreng), 1 butir telur, wortel dan sawi hijau secukupnya.
Selanjutnya, 3 siung bawang merah, 1 siung bawang putih, 1 iris bawang bombai secukupnya, cabai secukupnya, garam secukupnya, kaldu ayam secukupnya, bawang goreng, 3 mililiter air, dan minyak.
Kedua, menyiapkan alatnya yang terdiri atas kompor, wajan, sotil, pisau, telenan, mangkuk, dan sendok.
Ketiga, mulai membuat yang diawali dengan mencuci wortel, sawi hijau, dan cabai lalu diiris-iris tipis. Bawang merah, bawang putih, dan bawang bombai dikupas lalu diiris-iris tipis.
Silakan bawang merah, bawang putih, bawang bombai, dan cabai yang diiris-iris tipis ditumis di wajan. Selanjutnya, tuangi air. Masukkan wortel yang diiris-iris tipis dan telur. Manfaatkan sotil untuk mengaduknya hingga rata.
Berikutnya, masukkan mi instan dan bumbunya. Masukkan juga sawi hijau yang telah diiris-iris. Masukkan garam dan kaldu ayam secukupnya.
Aduklah hingga rata dan masak. Akhirnya, sajikan dengan ditaburi bawang goreng secukupnya, Mi Nyemek siap dinikmati. Selamat mencoba, ya!
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!