Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.
Memvideokan Aktivitas Sahur, Hiburan yang Tidak Biasa
Saya mencoba membayangkan saudara-saudara yang menjalani sahur. Ada rentang waktu yang tersedia untuk melakukan aktivitas selama sahur, baik sebelum, saat, maupun sesudah.
Persis seperti istri saya ketika pagi-pagi bangun hendak beraktivitas di dapur. Ada rentang waktu dalam memasak. Biasanya dalam rentang waktu tersebut, sambil memasak, ia mendengarkan pujian rohani lewat gawai.
Saya tidak pernah menanyakan mengenai alasannya. Tetapi, saya menduga bahwa cara tersebut untuk menghibur diri. Ya, mungkin akhirnya ada rasa senang saat menjalani proses memasak.
Dengan begitu, tanpa terasa, tetiba semua masakan sudah matang. Rentang waktu yang sejatinya penuh kesibukan menjadi lebih dapat dinikmati dengan mendengarkan, atau bahkan, tidak disadarinya, ia ikut memuji.
Memuji, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bisa berarti memuliakan (nama Tuhan dan sebagainya). Atau, dalam arti yang bebas menyanyikan lagu-lagu rohani.
Tetapi, cara seperti itu sudah umum, terutama bagi penganut agama Kristen, misalnya. Tidak hanya istri saya, sangat mungkin banyak orang yang seiman dalam beraktivitas sembari menghibur diri dengan memuji.
Nah, barangkali ada juga saudara-saudara yang melakukan aktivitas sahur sambil mendengarkan lagu-lagu islami. Mungkin tidak mendengarkan saja, tetapi malah ikut menyanyikan lagu-lagu rohani tersebut. Ini tentu sangat menghibur.
Tetapi, saya menawarkan ide --sekalipun mungkin orang lain sudah mendahuluinya-- memvideokan aktivitas sahur boleh jadi merupakan hiburan yang, bahkan tidak biasa.
Karena, dalam aktivitas itu justru tidak hanya ibu yang ambil bagian. Bisa-bisa semua anggota keluarga terlibat. Misalnya, anak, yang setidaknya sudah remaja, bisa ambil peran menyoting.
Bahkan, lazimnya anak remaja dalam hal soting-menyoting lebih oke daripada orang dewasa. Ini salah satu keterampilan yang terbentuk karena mereka sudah lihai menggunakan gawai.
Selain itu, dengan memvideokan aktivitas sahur, mulai dari mempersiapkan menu sahur, melakukan sahur, sampai bersih-bersih sarana untuk sahur, dapat menjadi konten video yang menarik.
Betapa tidak menarik. Sebab, boleh jadi dari hari ke sehari muncul variasi. Sahur pada hari ini, menu begini; sahur pada hari berikutnya, menu begitu.
Begitu seterusnya, yang sangat mungkin berbeda, sekalipun mungkin pada putaran hari ke berapa kembali ke menu awal.
Dan, diakui atau tidak, hal seperti itu bisa saja menjadi tantangan tersendiri untuk memvideokannya yang, semakin bagus dari waktu ke waktu.
Keterlibatan anggota keluarga boleh jadi juga semakin bertambah. Karena ada sesuatu yang beda, yang tidak biasa. Orang pasti tertarik. Ini salah satu prinsip hiburan, dapat menimbulkan ketertarikan.
Konten video yang bervariasi dan menarik tidak hanya dapat dilihat dari jenis menu sahurnya, tetapi juga bahan-bahan yang dimasak, cara memasak, mungkin juga cara menghidangkannya.
Hal-hal ini yang kemudian justru menjadi bagian dari hiburan tersendiri menjelang, saat, dan sesudah sahur. Aktivitasnya saja menghibur, apalagi konten yang berupa video, tentu lebih menghibur.
Dan, Anda bisa membayangkan apa yang terjadi kalau konten tersebut diunggah di media sosial, tentu bisa juga menjadi hiburan orang lain. Karena, sangat mungkin orang lain bisa mengaksesnya.
Akhirnya, memvideokan aktivitas sahur, bahkan aktivitas sahurnya sendiri menjadi hiburan selama puasa berlangsung. Dengan begitu, sahur menjadi momen yang sangat dijaga dan dihayati keberadaannya.