Sungkowo
Sungkowo Guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Siswa Berbagi Takjil, Menguatkan Sikap Toleran

8 Maret 2025   17:48 Diperbarui: 9 Maret 2025   14:20 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa Berbagi Takjil, Menguatkan Sikap Toleran
Ilustrasi 1: Siswa sedang membagikan takjil kepada masyarakat di jalan depan sekolah, 8/3/2025. (Dokumentasi pribadi)

Dalam waktu yang sudah terencana, siswa, dalam hal ini organisasi siswa intra sekolah (OSIS), memanfaatkan momen Ramadan untuk berbagi takjil. Ada yang berbagi takjil di lokasi yang jauh dari sekolah, yaitu di ruang publik yang banyak dikunjungi oleh orang.

Tetapi, ada juga yang berbagi takjil di lokasi dekat sekolah. Misalnya, di jalan depan sekolah yang ramai dilewati orang. Toh lokasi sekolah umumnya berada di dekat jalan besar, yang ramai dilewati orang.

Pembagian takjil dilakukan pada sore hari. Pada waktu sore umumnya banyak orang berada di ruang publik. Karena mereka pulang dari bekerja, sedang ngabuburit, atau pun aktivitas yang lain.

Selain itu, pada sore hari banyak juga orang berburu takjil. Bukan dalam maksud mencari dan meminta takjil. Tetapi, hendak membeli takjil. Bukankah setiap Ramadan selalu banyak penjual takjil yang memenuhi area yang kosong?

Yang pada hari-hari biasa di area ini tak ada yang memanfaatkan untuk berjualan, tetapi pada Ramadan banyak orang memanfaatkan untuk berjualan. Umumnya, berjualan takjil.

Jadi, selepas Ramadan, area ini tak seramai seperti saat Ramadan. Ini menandakan bahwa takjil saat Ramadan menjadi buruan banyak orang. Baik takjil yang dijual maupun takjil yang dibagikan.

Siswa di sekolah tempat saya mengajar, juga tentu siswa di sekolah yang lain, umumnya sudah menjadikan aktivitas membagi takjil sebagai agenda setiap Ramadan.

Semua siswa dilibatkan membawa takjil. Satu siswa, di sekolah tempat saya mengajar, satu takjil. Siswa dalam satu kelas dibagi menjadi dua. Sebagian membawa takjil berupa makanan. Sebagiannya membawa takjil berupa minuman.

Kalau dalam satu kelas ada 32 siswa berarti 16 siswa membawa takjil minuman, 16 siswa membawa takjil makanan. Setiap siswa satu takjil. Yang kebagian takjil minuman, membawa takjil minuman. Yang kebagian takjil makanan, membawa takjil makanan.

Semua takjil dikumpulkan di sekolah. Dikelola oleh Pengurus OSIS dan selanjutnya dibagikan kepada masyarakat yang kebetulan melewati lokasi pembagian takjil, yang sudah ditentukan areanya, yaitu di jalan depan sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

10 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Mindful Eating saat Sahur & Berbuka
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 8 
11 Mar 2025
Tetap Olahraga di Bulan Puasa
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 9
12 Mar 2025

MYSTERY CHALLENGE

Mystery Challenge 2
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 10
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun