Sungkowo
Sungkowo Guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Siswa Berbagi Takjil, Menguatkan Sikap Toleran

8 Maret 2025   17:48 Diperbarui: 9 Maret 2025   14:20 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa Berbagi Takjil, Menguatkan Sikap Toleran
Ilustrasi 1: Siswa sedang membagikan takjil kepada masyarakat di jalan depan sekolah, 8/3/2025. (Dokumentasi pribadi)

Ilustrasi 2: Pengurus OSIS sedang mengumpulkan dan menata takjil yang hendak dibagikan, 8/3/2025. (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi 2: Pengurus OSIS sedang mengumpulkan dan menata takjil yang hendak dibagikan, 8/3/2025. (Dokumentasi pribadi)

Sudah sejak beberapa tahun yang lalu, siswa kami membagikan takjil di jalan depan sekolah. Sebab, sejak beberapa tahun yang lalu, jalan ini sudah ramai dilewati banyak orang. Sehingga, sekolah tak perlu mencari lokasi yang lain.

Memang dahulu, sudah sangat lama, saat jalan di depan sekolah masih sepi dari pengguna jalan, sekolah mencari lokasi yang agak jauh dari sekolah. Tepatnya, di jalan depan gedung DPRD. Lokasi ini saat sore sangat ramai, sebab memang jalan protokol.

Selain itu, di depan gedung DPRD di daerah kami ada taman atau ruang publik, yang saat tiba sore hari dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kumpul-kumpul, di antaranya orangtua yang mengajak anak-anak mereka bermain.

Di lokasi-lokasi yang disebut di atas dalam maksud untuk lokasi membagi takjil memiliki tujuan yang sama. Yaitu, takjil diterima oleh orang-orang yang membutuhkan, siapa pun dirinya.

Tak perlu mengetahui mereka ini kaya atau miskin. Baik kaya maupun miskin tak terpisahkan. Mereka sama-sama menjadi perhatian siswa yang membagi takjil. Siapa pun yang ketika diberi takjil diterimanya, itulah orang yang membutuhkan.

Jadi, siswa memberikan takjil termaksud kepada siapa pun orangnya, yang tak mereka ketahui persis. Sebab, takjil itu ditujukan untuk semua orang merasa membutuhkan.

Bahkan, terhadap orang yang berbeda keyakinan pun, siswa tak memperhitungkan. Yang penting ketika takjil diulurkan dengan tangannya kepada orang dan orang ini menerimanya, jadilah takjil ini rezeki bagi orang yang menerimanya.

Pun demikian terhadap orang yang berasal dari suku, ras, dan golongan yang berbeda. Tak menjadi persoalan. Takjil tetap diterimakan. Tak kemudian takjil diambil lagi, misalnya, yang menerimanya dari suku Batak atau Ambon. Takjil, sekali lagi, dibagikan kepada siapa pun yang menghendakinya.

Di dalamnya, siswa tak sekadar belajar tentang bertoleransi, tetapi mempraktikkan hidup yang penuh sikap toleran. Ini salah satu nilai kehidupan sosial yang bagi siapa pun, termasuk siswa, sangat penting.

Melalui berbagi takjil, siswa lebih menghayati sikap toleran ini. Justru sikap toleran dalam konteks ini semakin kentara. Sebab, takjil yang adalah tradisi umat muslim saat Ramadan, dapat diberikan kepada orang lain, sekalipun berbeda agama. Toleransi yang demikian ini sangatlah jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

10 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Mindful Eating saat Sahur & Berbuka
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 8 
11 Mar 2025
Tetap Olahraga di Bulan Puasa
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 9
12 Mar 2025

MYSTERY CHALLENGE

Mystery Challenge 2
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 10
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun