SRI PATMI
SRI PATMI Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tidak Mudik Merasakan Sensasi Mudik, Begini Pengalaman Sopir Bus dan Sopir Tembak

7 Mei 2022   05:07 Diperbarui: 9 Mei 2022   11:36 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak Mudik Merasakan Sensasi Mudik, Begini Pengalaman Sopir Bus dan Sopir Tembak
Tidak Mudik Merasakan Sensasi Mudik, Begini Pengalaman Sopir Bus dan Sopir Tembak (sumber : ekonomi.bisnis.com) 

Limpahan kendaraan dari jalur Pantura Pejagan dan pintu keluar tol Pejagan sejak sabtu dini hari mengakibatkan kemacetan panjang di sejumlah titik. Selain di ruas jalan nasional Pejagan Prupuk, kemacetan juga terjadi di flyover Klonengan Prupuk, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal.

Resiko perjalanan dinikmati dengan kepulan asap dan chit chat santai dengan penumpang dan sopir bus Murni Jaya. Ada 7 orang penumpang, 1 orang kondektur dan 1 orang sopir dalam bus AKAP tersebut. Usut punya usut, 7 orang penumpang termasuk dirinya sama-sama mengantarkan rombongan mudik ke daerah Yogyakarta, Semarang dan Purwodadi. Lima orang penumpang bus tersebut sudah terbiasa menikmati lebaran menjadi sopir tembak untuk mengisi pundi-pundi rejeki dan harus pulang sebelum lebaran untuk merayakan momen kebersamaan dengan keluarga.

***

Sopir bus Murni Jaya tersebut bernama Pak Marno. Dengan seragamnya berwarna krem dan merah, perawakan badan tegap, kurus dan berusia 45 tahun. Ia saling bertukar cerita dan pengalamannya selama bergelut dengan aspal bertahun-tahun. Baginya, profesi sebagai sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) merupakan bentuk pencarian nafkah dan rejeki untuk istri. Selain itu, ia juga merasa bekerja sesuai dengan passionnya meski ia tahu resiko di jalan itu sangat besar.

 

"Wah.. kalo saya sudah tua kayaknya tetap senang di jalan, Mas. Yang penting keluarga tetap mendoakan aman dan selamat, itu saja mau saya" ujarnya sembari menginjak kopling bus.

Memang Pak Marno sempat merasakan kesedihan karena 2 tahun terakhir semenjak pandemic COVID-19 dan mudik dilarang oleh pemerintah. Pendapatan dari penjualan tiket agen bus yang berkurang drastis berpengaruh terhadap incomenya. Nah, tahun ini Pak Marno dapat melebarkan senyumnya karena H-1 sudah mendapat beberapa jadwal untuk mengantar penumpang mudik sampai dengan tanggal 1 Mei 2022 dan puncak arus balik mulai tanggal 6 sampai dengan 9 Mei 2022. Salah satu jadwalnya adalah pemberangkatan tanggal 1 Mei 2022 pukul 05:00 WIB dari Jatiuwung Tangerang hingga ke Yogyakarta.

"Alhamdulillah, pendapatan nambah walau enggak bareng keluarga selama lebaran. Yang penting bersyukur dan nikmatin aja. Memang tugasnya tidak mengenal waktu" imbuhnya.


"Tahun kemarin masih sempat lebaran sama keluarga, jam 10 nya udah nganter penumpang mudik tapi enggak sebanyak sekarang" tuturnya

Lonjakan penumpang tahun ini tidak begitu signifikan seperti tahun-tahun sebelum adanya COVID-19. Biasanya H-10 saja, Pak Marno sudah hilir mudik Tangerang-Yogyakarta. Tahun ini meski sudah membaik hanya terjadi peningkatan sedikit lebih baik. Pak Marno pun membagikan pengalamannya dari sopir-sopir bus AKAP tentang kekhawatiran yang akan terjadi saat arus mudik dan balik. Meski penghasilan sudah meningkat, mereka sering mengeluhkan uang jalan yang sama antara hari biasa dengan hari raya idul fitri. Tentunya, kebijakan ini merugikan sopir bus apalagi terkait masalah bahan bakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun