SRI PATMI
SRI PATMI Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tidak Mudik Merasakan Sensasi Mudik, Begini Pengalaman Sopir Bus dan Sopir Tembak

7 Mei 2022   05:07 Diperbarui: 9 Mei 2022   11:36 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak Mudik Merasakan Sensasi Mudik, Begini Pengalaman Sopir Bus dan Sopir Tembak
Tidak Mudik Merasakan Sensasi Mudik, Begini Pengalaman Sopir Bus dan Sopir Tembak (sumber : ekonomi.bisnis.com) 

Ilham mungkin tak pernah membayangkan akan merasakan perjalanan one day trip saat arus mudik dan balik. Pengalaman ini ia rasakan saat euphoria mudik lebaran tahun 2022 ini diperbolehkan oleh pemerintah. Bagai angin segar dan oase yang menyejukkan ditengah dampak dari pandemic COVID-19, apalagi mengingat 2 tahun belakangan ini momen mudik tidak diperbolehkan.

Lebaran momentum berharga menjalin silaturahmi dalam bentuk kerukunan, menegakkan ukhuwah terhadap sesamanya dan kembali pada fitrah melalui ego resiliency. Fenomena Mudik dapat dipandang sebagai penegasan rutin keanggotaan warga kota besar pada komunal daerah asal di desa atau kota-kota yang lebih kecil. Selain memenuhi aspek sosio kultural, mudik bertalian erat dengan jaringan ekonomi daerah dan reproduksi ekonomi warga kota besar.

Begitu pula dampak sosial ekonomi dan resiliency yang dirasakan oleh sopir tembak bernama Ilham usia 28 tahun yang berasal asli dari Tangerang. Sejak muda memang ia senang menjadi backpacker dan selalu mencari pengalaman baru dari setiap perjalanan. Momen mudik ini ia mendapat kesempatan untuk mengantar kerabat ke Purworejo.

Dengan alasan menghindari kemacetan, perjalanan dilakukan H-2. Meski ia tahu puncak arus mudik terjadi pada tanggal 29 April 2022, melalui pantauan CCTV Online dari PUPR yang dapat diakses melalui website https://binamarga.pu.go.id/index.php/contents/cctv , arus lalu lintas terlihat lancar apalagi dengan adanya aturan one way. Jadwal untuk penerapan ini one way ganjil genap mulai pukul 07.00-24.00 WIB dari KM 47 Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 414 Tol Kalikangkung, Semarang dari tanggal 28 April sampai dengan 1 Mei 2022.

Kendaraan pribadi melaju pada ruas jalan tol Cikampek. Setibanya di Rest Area KM.19, dengan pantauan di lapangan secara langsung estimasi sampai di Purworejo pukul 04:00 dini hari. Hingga keluar tol Kalingkung, Semarang lebih cepat dari prediksi pukul 02:00 dini hari. Benar saja, pagi hari tiba dengan selamat dan mendaratkan ban karet pada aspal Purworejo. "Selamat Datang di Kampung Halaman".

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri

Mengejar pulang ke Jakarta dengan harapan lebih cepat dan tidak terjebak macet, bergegas IIham turun dari kendaraan pribadi ke Agen Bus terdekat. Setelah berpamitan tanpa singgah terlebih dahulu, ia membeli tiket PO. Murni Jaya tujuan Kalideres, Tangerang dengan harga tiket Rp.150.000,-. Dalam waktu 15 menit, bus patas AC berangkat meninggalkan Purworejo. Dengan memperhatikan arus mudik yang sangat lancar, IIham yang baru pertama kali merasakan mudik lebaran memprediksi arus balik akan lancar. Apalagi semua orang berbondong ke desa dibanding hilir ke kota. Berangkat pagi, estimasi tiba di Jakarta sore hari.

Sumber : inews.jateng.id
Sumber : inews.jateng.id

Ternyata harapan itu pupus di Bumiayu. Mulai dari Kebumen, bus sudah berjalan melambat dan antrian kendaraan mulai padat. Adanya skema oneway mengharuskan kendaraan umum dan pribadi dengan keperluan lain menumpuk pada jalur ini. Daerah Prupuk, Bumiayu padat merayap parah abis (pamerpaha). Sebuah hal yang lazim terjadi dan konsekuensi sebuah perjalanan.

Beberapa faktor penyebab terjadinya antrian panjang mulai dari Prupuk hingga ke Tegal adalah peningkatan volume kendaraan akibat oneway pada ruas jalan tol, adanya pasar tumpah, kendaraan yang tidak tertib membuka 2 lajur, dekat dengan tempat umum seperti stasiun dan area keramaian lainnya.

Limpahan kendaraan dari jalur Pantura Pejagan dan pintu keluar tol Pejagan sejak sabtu dini hari mengakibatkan kemacetan panjang di sejumlah titik. Selain di ruas jalan nasional Pejagan Prupuk, kemacetan juga terjadi di flyover Klonengan Prupuk, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal.

Resiko perjalanan dinikmati dengan kepulan asap dan chit chat santai dengan penumpang dan sopir bus Murni Jaya. Ada 7 orang penumpang, 1 orang kondektur dan 1 orang sopir dalam bus AKAP tersebut. Usut punya usut, 7 orang penumpang termasuk dirinya sama-sama mengantarkan rombongan mudik ke daerah Yogyakarta, Semarang dan Purwodadi. Lima orang penumpang bus tersebut sudah terbiasa menikmati lebaran menjadi sopir tembak untuk mengisi pundi-pundi rejeki dan harus pulang sebelum lebaran untuk merayakan momen kebersamaan dengan keluarga.

***

Sopir bus Murni Jaya tersebut bernama Pak Marno. Dengan seragamnya berwarna krem dan merah, perawakan badan tegap, kurus dan berusia 45 tahun. Ia saling bertukar cerita dan pengalamannya selama bergelut dengan aspal bertahun-tahun. Baginya, profesi sebagai sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) merupakan bentuk pencarian nafkah dan rejeki untuk istri. Selain itu, ia juga merasa bekerja sesuai dengan passionnya meski ia tahu resiko di jalan itu sangat besar.

 

"Wah.. kalo saya sudah tua kayaknya tetap senang di jalan, Mas. Yang penting keluarga tetap mendoakan aman dan selamat, itu saja mau saya" ujarnya sembari menginjak kopling bus.

Memang Pak Marno sempat merasakan kesedihan karena 2 tahun terakhir semenjak pandemic COVID-19 dan mudik dilarang oleh pemerintah. Pendapatan dari penjualan tiket agen bus yang berkurang drastis berpengaruh terhadap incomenya. Nah, tahun ini Pak Marno dapat melebarkan senyumnya karena H-1 sudah mendapat beberapa jadwal untuk mengantar penumpang mudik sampai dengan tanggal 1 Mei 2022 dan puncak arus balik mulai tanggal 6 sampai dengan 9 Mei 2022. Salah satu jadwalnya adalah pemberangkatan tanggal 1 Mei 2022 pukul 05:00 WIB dari Jatiuwung Tangerang hingga ke Yogyakarta.

"Alhamdulillah, pendapatan nambah walau enggak bareng keluarga selama lebaran. Yang penting bersyukur dan nikmatin aja. Memang tugasnya tidak mengenal waktu" imbuhnya.


"Tahun kemarin masih sempat lebaran sama keluarga, jam 10 nya udah nganter penumpang mudik tapi enggak sebanyak sekarang" tuturnya

Lonjakan penumpang tahun ini tidak begitu signifikan seperti tahun-tahun sebelum adanya COVID-19. Biasanya H-10 saja, Pak Marno sudah hilir mudik Tangerang-Yogyakarta. Tahun ini meski sudah membaik hanya terjadi peningkatan sedikit lebih baik. Pak Marno pun membagikan pengalamannya dari sopir-sopir bus AKAP tentang kekhawatiran yang akan terjadi saat arus mudik dan balik. Meski penghasilan sudah meningkat, mereka sering mengeluhkan uang jalan yang sama antara hari biasa dengan hari raya idul fitri. Tentunya, kebijakan ini merugikan sopir bus apalagi terkait masalah bahan bakar.

Sebelum mengemudi, sopir bus diwajibkan untuk melakukan ccek kesehatan, sudah vaksin 2 kali plus vaksin booster, mentaati prokes dan mengecek fisik kendaraan secara berkala serta ramp check.

Perbincangan mereka usai saat waktu subuh sudah mulai tiba. Karena dikejar waktu untuk mengantar penumpang lagi, bus bernomor kendaraan AB itu mengantar sopir-sopir tembak sampai di Terminal Kalideres dan melaju ke Jatiuwung.

***

Sama-sama mengantarkan kebahagiaan bersama dengan keluarga di rumah. Sesama sopir merasakan mudik bukan sekedar perjalanan dari kota ke desa. Mudik lebih dari sekedar memenuhi aspek resiliensi dan rekonsiliasi sosial. Bagi sopir bus dan sopir tembak, mudik menjadi perjalanan memaknai arti pulang yang sesungguhnya. Kemanapun kaki melangkah pada tujuan yang sebenarnya indah, pulang adalah tujuan akhir dari setiap perjalanan.

Bogor Barat, 7 Mei 2022

Salam,

Sri Patmi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun