Sedekah Bisa Dimulai dari Nasi Bekas
Mereka selama ini mengingatkan para warga di sejumlah perumahan, jangan membuang nasi yang tersisa. Perbuatan membuang nasi itu jika berlebih dianggap mubazir dan hanya memenuhi tempat sampah saja. Perbuatan mubazir itu selayaknya tidak dilakukan.
Warga akhirnya terbiasa mengumpulkan sisa nasi baik yang ada di piring maupun magicom lantas dikemas dalam kantong plastik. Setiap hari di beberapa rumah, ada saja gantungan plastik yang berisikan nasi bekas. Para buruh angon bebek yang berkeliling itu, kemudian mengambilnya. Artinya, barang yang selama ini dibuang atau mubazir itu, akhirnya bisa menjadi sedekah.
Memberikan manfaat
Kok sedekah nasi bekas ya? Sedekah itu jangan dilihat besar kecilnya. Jangan dilihat wujud barangnya. Tapi yang melandasi sedekah itu ada keikhlasan, juga ada unsur memberikan manfaat. Sedekah itu bisa menghasilkan connecting happiness. Kalau dari nasi bekas itu akhirnya bisa menghasilkan kebahagiaan, mengapa tidak dilakukan?
Buktinya para buruh angon bebek itu sangat gembira sekali mengambil bungkusan demi bungkusan plastik yang berisikan nasi bekas. Mereka tidak pusing bagaimana mengeluarkan biaya untuk membeli pakan bebek.
Walau sudah bisa membahagiakan para buruh angon bebek, ya jangan berpuas diri juga kalau cuma bersedekah dengan nasi bekas. Apalagi sekarang di Bulan Ramadan, dimana setiap amalan ibadah pahalanya akan dilipatgandakan. Kalau selama ini cuma nasi bekas, bukan hal yang berat jika di Bulan Ramadan ini sekalian mengemas nasi baru besera lauk pauknya, untuk bekal buka puasa para buruh angon bebek.
Mungkin para buruh angon bebek itu akan lebih gembira mendapat sedekah yang berlebih. Tidak akan membuat miskin juga kalau memberikan sedekah makanan untuk orang yang berbuka puasa. Kelihatannya sederhana dan sepele dengan memberikan nasi beserta lauk pauknya, namun manfaatnya luar biasa. Bukan hanya bisa menyenangkan orang, tapi ada juga ganjaran pahala yang terus mengalir.
Pertama jika kita memberikan bekal untuk makan buka puasa, maka akan kebagian pahala puasa, tanpa mengurangi pahala orang yang melakukan puasanya. Kedua, kita juga terus kecipratan pahala, dari bekal makan yang kemudian menjadi darah di tubuh penerimanya, jika yang bersangkutan terus melakukan kebaikan. Jadi, sekarang mau ya berbagi bekal makan buka puasa. Ayo cobain. (Anwar Effendi)***