Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Penulis

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Gadis Kolang-kaling

27 Maret 2023   14:27 Diperbarui: 27 Maret 2023   14:43 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadis Kolang-kaling
Dokpri-gadis kolang kaling

Oleh: Penadebu

Via, gadis kolang kaling

Di bawah pohon kolang kaling,

Ada Via, gadis yang menawan hati,

Senyumnya ceria bagaikan embun pagi,

Ditambah lagi wajahnya yang berseri.

Tak dapat ku lepas pandang,

Seperti magnet mengundang,

Tubuhnya lentik bak anak rantau,

Dan geraknya elegan bak sang ratu.

Hatinya tulus dan ikhlas,

Sedia membantu siapa saja,

Kadang terdengar suaranya yang merdu,

Mengalun lagu yang penuh dengan makna.

Via, gadis kolang kaling, begitu kau indah,

Sebagai hiasan di dunia,

Bersinar bak mutiara yang terpendam,

Di antara daun kolang kaling yang merambat.

Biarlah angin mengusik rambutmu,

Namun takkan pernah pudar pesonamu,

Dalam hatiku engkau tetaplah,

Via, gadis kolang kaling yang selalu bercahaya.

##

Di tengah-tengah hamparan ladang kolang kaling,

Ada seorang gadis yang hidup dengan bahagia,

Ia selalu tersenyum dengan penuh keceriaan,

Dan memiliki hati yang tulus dan ikhlas setiap saat.

Gadis itu gemar membantu sesama tanpa pamrih,

Tak pernah ia merasa lelah untuk berbakti,

Dan suaranya yang merdu kerap kali terdengar,

Membuat hati yang mendengarnya merasa tenang dan bahagia.

Namun, meski begitu, ia selalu hidup sebatang kara,

Tak ada yang tahu asal-usul gadis itu dari mana,

Hanya saja ia tetap tegar menghadapi kenyataan,

Menikmati keindahan dunia dan semesta.

Suatu hari, seorang pemuda dari kota datang,

Mengagumi kecantikan gadis kolang kaling,

Ia pun mendekat dan bertanya, "Wahai gadis yang selalu tersenyum,

Siapakah engkau dan dari mana asal-usul dirimu?"

Dengan suara merdu, gadis itu menjawab,

"Aku adalah gadis kolang kaling yang selalu bahagia,

Tak ada yang tahu dariku kecuali hamparan ini,

Namun aku tetap merasa bahagia dan bersyukur atas karunia-Nya."

Pemuda itu kagum akan kebijaksanaan gadis itu,

Dan tanpa ragu ia mengakui cintanya pada gadis itu,

"Gadis kolang kaling, engkaulah yang selalu ada di hatiku,

Maukah kau menjadi pendampingku di sepanjang hidupku?"

Dengan suka cita, gadis itu menjawab permintaan pemuda itu,

Dan keduanya hidup bahagia selamanya sebagai sepasang kekasih yang abadi,

Hingga nanti pada akhirnya,

Mereka berdua menjadi satu dalam cinta yang abadi.

Mereka berdua hidup bahagia, bercinta dengan penuh kasih sayang,

Bersama-sama menikmati keindahan dunia dan alam semesta yang mengagumkan,

Gadis kolang kaling selalu menjadi sumber kebahagiaan pemuda itu,

Sedangkan pemuda itu menjadi pelindung dan penjaga gadis itu.

Namun suatu hari, datanglah badai yang melanda kampung tempat mereka tinggal,

Angin kencang dan hujan deras membuat seluruh rumah-rumah roboh,

Pemuda itu merasa khawatir dan langsung menghampiri gadis kolang kaling,

Mereka berdua mencoba untuk menyelamatkan diri dari bencana itu.

Tetapi, ketika mereka berlari, tiba-tiba tanah di bawah mereka runtuh,

Dan gadis kolang kaling jatuh ke dalam lubang yang dalam,

Pemuda itu berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan gadis itu,

Namun sayangnya upayanya sia-sia, dan ia tak bisa menyelamatkan gadis kolang kaling.

Pemuda itu meratapi kehilangan gadis kolang kaling,

Ia merasa kehilangan yang sangat besar dalam hidupnya,

Namun ia tetap mengingat pesan gadis itu,

Bahwa ia harus tetap bahagia meskipun tanpa gadis kolang kaling.

Kini, pemuda itu telah tumbuh dewasa,

Tetapi kenangan tentang gadis kolang kaling tetap ada di dalam hatinya,

Ia selalu mengenang kebaikan, keindahan, dan kebijaksanaan gadis itu,

Sehingga ia dapat hidup dengan bahagia dan merasa bersyukur atas karunia-Nya.

Babulu, 27 Maet 2023

#Penadebu_Puisi_Bebas_Balada_Gadis Kolang_kaling

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun