Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com
Sejarah di Kampung Halaman
Oleh: Penadebu
Liburan hari raya adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, khususnya bagi mereka yang tinggal jauh dari kampung halaman. Sebuah kesempatan untuk bersilaturahim dengan keluarga dan sanak saudara, serta mengenang kembali masa lalu di kampung halaman. Salah satu kampung halaman yang menjadi tujuan favorit bagi banyak orang adalah Yogyakarta, dengan berbagai tempat wisata dan kuliner yang menarik.
Liburan kali ini, saya memutuskan untuk pulang ke kampung halaman melalui bandara YIA, Kulon Progo. Setibanya di Yogyakarta, saya langsung mengambil mobil dan memacu kecepatan menuju Borobudur, sebuah candi yang menjadi salah satu keajaiban dunia. Tidak hanya menikmati keindahan arsitektur kuno, saya juga mendapatkan banyak informasi tentang sejarah dan budaya Jawa dari pemandu wisata yang ramah.
Setelah puas berkeliling di Borobudur, saya melanjutkan perjalanan ke wisata kuliner. Ada banyak pilihan makanan yang bisa dicicipi di Yogyakarta, mulai dari gudeg, bakmi jawa, hingga sate klatak yang terkenal di daerah Parangtritis. Saya memilih untuk mencoba makanan khas Yogyakarta yang saya belum pernah coba sebelumnya, yaitu nasi gudeg. Rasanya sangat lezat dan menggugah selera.
Setelah puas makan, saya memutuskan untuk mengunjungi Marlioboro, sebuah pusat perbelanjaan dan tempat wisata yang terkenal di Yogyakarta. Di sana, saya melihat banyak penjual yang menawarkan berbagai macam souvenir dan oleh-oleh khas Yogyakarta. Saya juga mengunjungi Tugu Yogyakarta, yang merupakan titik nol kota Yogyakarta.
Keesokan harinya, saya melanjutkan perjalanan ke Parangtritis, sebuah pantai yang terkenal di Yogyakarta. Saya menyusuri pantai yang indah sambil menikmati matahari terbenam. Setelah itu, saya melanjutkan perjalanan ke sederetan pantai selatan, termasuk Pantai Jetis yang memiliki pesona alam yang luar biasa.
Setelah beberapa hari berkeliling di Yogyakarta, saya juga menyempatkan diri untuk bersilaturahim ke rumah teman-teman lama. Kami bercerita tentang masa lalu dan mengenang kenangan indah di kampung halaman. Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, dan tiba saatnya untuk kembali ke Balikpapan.