Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Penulis

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tepian Kandilo: Surga Tersembunyi untuk Ngabuburit di Paser

16 Maret 2024   06:27 Diperbarui: 16 Maret 2024   07:12 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tepian Kandilo: Surga Tersembunyi untuk Ngabuburit di Paser
Tepian Kandila semakin berhias_dokpri

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari di Paser, terdapat sebuah tempat bagi para pencari ketenangan dan keindahan alam. Itu adalah Tepian Kandilo, sebuah tempat favorit untuk ngabuburit bagi penduduk setempat dan pengunjung yang haus akan kedamaian.

Tepian Kandilo sungai yang mengalir tenang di tengah kota Tanah Grogot. Pepohonan rindang menari dengan riang di sepanjang tepi Sungai. Suasana bayangan yang menenangkan di bawah cahaya bulan sore yang bersinar. Udara segar dan sejuk semakin menambah pesona tempat ini sebagai surga tersembunyi di Paser.

Setiap menjelang maghrib, suasana di Tepian Kandilo semakin hidup. Para pengunjung mulai berdatangan, membawa bekal untuk berbuka puasa. Mereka berkumpul di bawah teduh pepohonan atau di atas tikar yang terbentang di tepi Sungai. Tempat duduk yang sudah disediakan oleh taman kota sambil menikmati pemandangan senja yang memukau.

Ada yang membawa makanan khas Paser seperti soto Paser, nasi kuning, atau jajanan tradisional lainnya. Namun, tak sedikit pula yang membawa bekal sederhana seperti buah-buahan segar dan minuman dingin. Suasana kebersamaan dan keakraban pun terasa begitu kental di antara mereka.

Saat azan maghrib berkumandang, suasana pun semakin hening. Para pengunjung bersiap-siap untuk berbuka puasa. Setelah seharian menahan dahaga dan lapar dengan penuh kesabaran. Setiap suapannya terasa istimewa di tengah kebersamaan yang menghangatkan hati.

Setelah berbuka, kegiatan ngabuburit pun dimulai. Beberapa orang memilih untuk duduk bersila sambil bercengkerama, bercanda, atau bercerita. Ada yang memilih untuk berjalan-jalan menikmati keindahan alam sekitar, sementara yang lain memilih untuk menikmati riuh rendah sungai dengan memandang air.

Tidak jarang pula terdengar alunan musik ringan mengalun dari sudut-sudut penjual kuliner. Lagi lagi menambah kesan romantis dan menyatu dengan alam. Beberapa pemuda dan pemudi bahkan terkadang menggelar pertunjukan musik akustik atau tarian tradisional, memperkaya lagi pengalaman ngabuburit di Tepian Kandilo.

Ketika malam mulai turun, suasana semakin meriah dengan bermunculannya lampu-lampu tepian sungai yang berwarna-warni. Cahaya gemerlap ini menambah kesan magis dan membuat Tepian Kandilo semakin terasa seperti surga yang tersembunyi di tengah-tengah Paser.

Saat waktu berbuka puasa menjelang, para pengunjung mulai bersiap-siap untuk pulang. Namun, pesona dan kenangan indah di Tepian Kandilo akan selalu membekas dalam ingatan mereka. Tempat ini bukan hanya menjadi tempat favorit untuk ngabuburit, tetapi juga tempat di mana mereka menemukan kedamaian dan kebersamaan yang tiada tara.

Cafe yang refresentatif untuk berkumpul menjelang berbuka-Dokpri
Cafe yang refresentatif untuk berkumpul menjelang berbuka-Dokpri

Meskipun malam mulai menyelimuti Tepian Kandilo, namun semangat kebersamaan tidak pudar. Beberapa pengunjung memilih untuk tetap bertahan, menikmati suasana malam yang tenang sambil bercerita atau bernyanyi di sekitar api unggun. Percikan api yang gemerlap menjadi seperti simbol persahabatan yang tak pernah padam di antara mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun