Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Penulis

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Olahraga Ringan Saat Berpuasa

29 Maret 2024   09:52 Diperbarui: 29 Maret 2024   09:57 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga Ringan Saat Berpuasa
Jalan kaki olahraga ringan saat berpuasa-Dokpri

"Olahraga Ringan Saat Puasa"

Penadebu@Tetap bugar di saat berpuasa, bisa menjaga kualitas keimanan kita. Bagi sebagian orang, khususnya para lansia, mungkin terasa sulit untuk tetap menjalankan rutinitas olahraga saat berpuasa. Namun, penting untuk diingat bahwa menjadi lansia tidak harus menjadi beban bagi orang lain. Harapan kita adalah agar mereka tetap dapat hidup dengan kualitas yang baik. Kualitas itu dibuktikan dengan menjalankan ibadah puasa dengan lancar.


Di tubuh lansia, setiap hari terjadi proses kematian sel-sel yang mati. Hal ini bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti penyakit jantung, ginjal, dan diabetes. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian khusus terhadap kesehatan lansia, terutama bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun.

Saat menjalani ibadah puasa, beberapa hal dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan lansia:

Tetap Gerak, Tetap Berolahraga Ringan: Meskipun berpuasa, lansia tetap dianjurkan untuk melakukan olahraga ringan seperti jalan santai atau senam ringan. Hal ini membantu menjaga kebugaran tubuh dan mengurangi risiko penyakit.

Gizi Tetap Baik: Konsumsi makanan bergizi seimbang sangat penting untuk menjaga kesehatan lansia selama berpuasa. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, protein, vitamin, dan mineral.

Berobat Rutin: Jika memiliki penyakit tertentu, lansia perlu memastikan untuk menjalani pengobatan secara rutin dan memeriksakan diri secara teratur ke dokter untuk memantau kondisi kesehatan mereka.

Kehidupan Pribadi yang Bahagia: Lansia perlu diperhatikan juga secara psikologis. Kehidupan yang bahagia dan penuh rasa syukur dapat membantu menjaga kesehatan mental dan emosional mereka.

Teratur Silaturahim dengan Teman-Teman: Interaksi sosial dengan teman-teman dan keluarga juga sangat penting bagi kesehatan lansia. Hal ini dapat membantu menjaga kesehatan mental dan memberikan dukungan sosial yang dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun