bahrul ulum
bahrul ulum Freelancer

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Itu Perisai, Jangan Berkata Kotor, Apalagi Berbuat Maksiat

11 Mei 2020   17:07 Diperbarui: 11 Mei 2020   17:04 1651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Itu Perisai, Jangan Berkata Kotor, Apalagi Berbuat Maksiat
Dokpri Pengajian Bidayatul Hidayah

Puasa itu bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar, dan agar orang tersebut bertaqwa, dan apabila makan saat buka lalu ukuran dua kali maka tidak ada faedah dalam puasa kamu, bahasa jawanya kemaruk mangan. Sehingga lambung anda jadi penuh, maka Allah tidak senang, apalagi saat makan ternyata barang haram, lebih tidak suka. 

Demikian yang diucapkan KH. Subhan Makmun pada  pengajian Kitab Bidayatul Hidayah pada bab puasa, di Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, Senin (11/05/2020). 

Bau seseorang berpuasa menurut kyai subhan, dijelaskan Rosulullah SAW Bau mulut orang berpuasa itu lebih banyak pahalanya dibandingkan pakai minyak misik, baunya setelah zawal, jika sebelum zawal (duhur), itu karena pengaruh makanan saat saur, jika setelah duhur itu karena panasnya perut karena ibadah. 

Terkait hadits puasa 

Dan dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Sesungguhnya puasa itu adalah perisai. Oleh karena itu, apabila salah seorang dari kalian sedang berpuasa hendaklah ia tidak mengucapkan kata-kata kotor, berbuat maksiat dan berbuat kebodohan. Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau memakinya, maka hendaklah ia berkata, 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa.'

Hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Lima hal yang dapat membatalkan (pahala) puasa orang yang berpuasa: berdusta, bergunjing (ghibah), mengadu domba, bersumpah palsu, dan melihat dengan diiringi syahwat."

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman tangan-Nya, sungguh bau tidak sedap mulut orang yang sedang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada aroma minyak misik. 

Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya ia meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya karena Aku. Maka puasa itu untukku dan Akulah yang akan membalasnya."

Dokpri
Dokpri
Tujuan berpuasa adalah untuk menghancurkan syahwatmu dan melemahkan kekuatanmu yang dengannya engkau akan menjadi kuat dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah subhanahu wata'ala.

Selanjutnya, Kata Kyai Subhan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Di dalam Surga terdapat sebuah pintu yang disebut ar-Rayyan. Pintu itu tidak akan dimasuki oleh siapa pun kecuali orang-orang yang berpuasa."

Orang yang berjuang adalah orang yang jihad yang kecil dan besar, jihad yang besar kata Rosulullah, jihad akbar, jihad nafsi yaitu memerangi hawa nafsu, orang yang muhajir adalah orang yang bisa menahan hawa nafsu itu bagian dari jihad. Jika riya maka ujungnya tidak akan menimbulkan kebaikan. 

Dijelaskan lagi tentang nafsu, kyai subhan menambahkan, Beribadah kepada Allah Subhanahu Wata'ala itu baik, akan tetapi bila niatnya karena nafsu, maka ibadah itu bisa berubah menjadi maksiat. Sedekah itu ibadah sosial yang baik. Namun bila sedekahnya dipamerkan, menjadi riya. Sedangkan pamer amal sholih dilarang agama.

Seharusnya, marah, bertindak dan diam itu karena Allah Subhanahu Wata'ala. Imam al-Ghazali mengatakan: 'Ikhlas itu bila kamu diam atau bergerak, hanya karena Allah'. Beribadah karena Allah, meninggalkan maksiat juga karena-Nya. Begitu pula mendukung tokoh fulan semestinya karena Allah, menolak dukungan kepada tokoh fulan, juga semata-mata atas alasan agama.

Syekh Ibnu Athoillah al-Sakandari mengingatkan, nafsu itu bukan hanya bermain-main di 'wilayah' maksiat. Tetapi, nafsu  juga bermain dalam ibadah seorang Muslim. Bahkan, nafsu yang menyusup ke dalam ibadah itu lebih sulit dikenali, daripada nafsu yang mendorong maksiat. Sehingga, menghilangkannya pun lebih susah.

Dihari kiamat lisan akan menjadi saksi atasa perbuatan yang dilakukan di dunia, pada hari puasa dikunci baik mulut, tangan dan kaki, agar tidak melakuka  maksiat. Kullukum ro'in, wa kullukum mas-ulun 'an ri'iyyatihi, yang artinya setiap pemimpin baik laki-laki atau perempuan itu akan diminta pertanggungjawabannya. 

Peliharalah matamu dari empat perkara yaitu, 

1. Melihat yang bukan mahrommu,

2. Melihat gambar bagus dengan syahwat

3. Melihat orang muslim dengan pandangan meremehkan

4. Melihat aib seorang muslim.

Semua organ tubuh yang dibentuk oleh Allah SWT, Seperti telinga, mata,  lidah, perut, tangan dan kaki , itu harus dihindari dari maksiat, karena neraka jahannam punya 7 pintu. Jika telinga itu digunakan untuk kebaikan maka akan menjadi sebab kebaikannmu tapi jika sebaliknya telinga malah untuk  mendengarkan keburukan maka akan menjadi keburukanmu. 

Pengajian ini juga bisa di simak di Radio Singosari FM Brebes dan Top FM Bumiayu serta channel Fb dan youtube di cmp assalafiyah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun