Pical Gadi
Pical Gadi Administrasi

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Waspada Foto Struk ATM Palsu

8 Mei 2019   20:43 Diperbarui: 8 Mei 2019   20:50 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waspada Foto Struk ATM Palsu
gambar dari telegraph.co.uk

Seiring perkembangan teknologi informasi, saat ini transaksi keuangan semakin mudah dilakukan. Pilihan pembayaran non tunai semakin banyak dan memudahkan, sehingga proses jual beli tanpa pertemuan fisik antara pembeli dan penjual sudah sangat lumrah terjadi. Tapi di sisi lain, kemudahan ini juga diikuti oleh kejahatan keuangan yang semakin variatif.

Referensi mengenai cara-cara transaksi keuangan yang aman sebenarnya sudah cukup mudah kita peroleh. Hanya ada saja orang yang kurang awas sehingga selalu saja ada orang yang korban.

Penipuan dengan foto struk ATM palsu contohnya. Kemungkinan ada orang yang menjadi korban karena pelaku kejahatan masih berani beraksi dengan modus yang sama.

Bulan lalu, adik saya yang tinggal di salah satu ibu kota kabupaten di Sulawesi Tenggara hampir menjadi korbannya. Dia belum lama menjadi agen pulsa telepon/data dan kadang-kadang menggunakan fitur promosi di linimasa facebook untuk menjaring pengguna jasa. 

Suatu hari, promonya direspon oleh pengguna facebook yang lain. Chat antara mereka terjadi sampai deal, calon pembeli itu akan membeli pulsa sebesar 200 ribu rupiah. Adik saya pun mengirimkan nomor rekening untuk sarana transfer uang pembeliannya.

Tidak berapa lama kemudian, masuk lagi balasan dari calon pembeli untuk melakukan konfirmasi kalau uang pembelian pulsanya sudah dikirim via ATM ke rekening yang dimaksud, lengkap dengan bukti transfer berupa foto struk ATM.

Selang beberapa saat kemudian, masuk lagi chat dari orang lain yang ingin membeli pulsa sebesar 150 ribu rupiah. Chat yang sama terjadi dan tak lama kemudian, konfirmasi pengiriman uang pulsa via ATM pun masuk juga lengkap dengan foto struk ATM-nya.

Adik saya pun girang karena jualannya laris manis. Dia tidak banyak curiga lagi, karena nomor rekening serta nama pemilik rekening yang tertera pada struk sudah cocok. Untung saja sebelum mentransfer pulsa, dia masih sempat berpesan whatsapp ke istri saya (upline agen pulsanya) tentang pembelian pulsa tersebut. Beruntungnya lagi, istri saya juga sedang online sehingga langsung membalas whatsapp tersebut.

Istri saya mewanti-wanti adik agar hati-hati terhadap pembeli-pembeli seperti itu. Sebelum transfer pulsa pastikan uang pulsanya benar-benar sudah masuk ke rekening. Adik saya pun mengecek internet banking-nya dan ternyata saldo rekeningnya tidak bertambah. Istri saya pun menyuruh adik saya untuk menunda pengisian pulsa sampai uang pulsa benar-benar masuk ke rekening plus briefing tambahan.

Pembeli-pembeli itu ngotot minta segera diisi pulsa bahkan sampai mengancam akan mempolisikan adik saya. Adik saya pun membalas dengan briefing tambahan tadi. Inti balasannya, ayo sama-sama ke polisi nanti kita lihat siapa yang duluan masuk penjara. Ujung-ujungnya para pembeli yang ternyata penipu pun ngacir bahkan memblokir akun facebook adik saya.

Struk ATM palsu. Gambar dokpri
Struk ATM palsu. Gambar dokpri

Rupaya sebelum itu istri saya juga pernah punya pengalaman serupa. Setelah promosi jualan pulsanya, gayung bersambut dengan pembeli-pembeli yang muncul hampir bersamaan, lalu membeli pulsa dengan nominal besar dan mengirim foto struk ATM. Tetapi setelah istri mengecek rekening, tidak ada transaksi yang dimaksud. Setelah ngotot-ngototan dengan para penipu itu, mereka pun ngacir dan memblokir akun istri saya.

Sekarang ini memang aplikasi pengedit gambar sangat mudah kita dapatkan. Ini membuat foto struk ATM-nya terlihat sangat meyakinkan. Editannya halus sehingga jika dilihat sepintas mata, kita bisa benar-benar tertipu.

Dari pengalaman di atas, bisa disimpulkan modus para penipu jenis ini. Mereka mencari mangsa penjual yang menawarkan dagangannya secara online langsung tanpa e-commerce, kemudian berpura-pura berminat lalu meminta nomor rekening untuk transfer dana. 

Setelah mendapat nomor rekeningnya, para penipu pun beraksi dengan mengedit nama, tanggal transfer dan nomor rekening pada struk ATM yang jadi template pekerjaannya. Langkah berikutnya tinggal menginformasikan kepada calon korban kalau dana mereka sudah ditransfer.   

Tambahan untuk kasus penipuan pembelian pulsa di atas, nominal pulsanya lumayan besar kemudian tidak beraksi sendiri (atau bisa juga sendiri tetapi punya beberapa akun yang berbeda).

Pada bulan puasa, bisa saja kejahatan seperti ini marak terjadi karena  para penipu memanfaatkan momentum. Pada awal-awal puasa seperti ini, orang yang berpuasa masih berada pada hari-hari adaptasi kondisi tubuh, sehinggga konsentrasi dan fokus belum seprima seperti pada hari-hari biasanya. Keadaan ini bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk memuluskan aksinya.

Sebenarnya kiat-kiat mencegah penipuan dengan modus seperti ini sederhana. Gunakan selalu internet banking atau mobile banking agar dapat memantau pergerakan saldo rekening kita secara real time

Jangan pernah melakukan keputusan keuangan apapun sebelum transaksi dikonfirmasi lewat mutasi saldo rekening kita, bahkan jika orang lain melampirkan bukti berupa foto struk ATM yang terlihat benar-benar meyakinkan. Juga selalu waspada jika melakukan transaksi dengan orang yang belum dikenal sama sekali, apalagi menyangkut transaksi dalam jumlah besar.

Kita berharap Ramadan bisa membawa suasana yang sejuk dan mendamaikan, tetapi bukan berarti kita menjadi abai dan kurang bijaksana terhadap hal-hal yang menyangkut keuangan kita. Puasa jalan terus, kewaspadaan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan juga jalan terus. Salam (PG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun