Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Guru

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Kiat Aman Belanja untuk Lebaran di Tengah Pandemi

7 Mei 2021   08:22 Diperbarui: 7 Mei 2021   19:00 2387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiat Aman Belanja untuk Lebaran di Tengah Pandemi
Tradisi Belanja untuk Lebaran Tak Bisa Dihindari, Perlu Mensiasati Agar Tetap Aman dan Nyaman - Sumber : megapolitan.kompas.com

Selamat Hari Lebaran

Minal Aidzin Wal Faidzin

Mari Bersalam-salaman

Saling Bermaaf-maafkan

(Gigi - Selamat Hari Lebaran)

Jikalau lagu selamat hari lebaran yang dibawakan oleh grup band Gigi dengan suara vokalisnya, Arman Maulana sudah mulai terdengar dan frekuensinya semakin meningkat terdengar di telinga kita, artinya Hari Raya Idul Fitri akan segera tiba. Hore! Sudah tak sabar tentunya dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri atau lebaran bersama orang-orang tercinta. 

Lebaran merupakan suatu momen puncak kemenangan setelah sebulan penuh lamanya menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Perlu diingat, lebaran menjadi momen puncak momen kemenangan bagi yang berpuasa lho. 

Bagi yang pura-pura puasa, rasanya patut dipertanyakan jika ikut-ikutan merayakan lebaran. Sebuah guyonan yang selalu hadir di tengah-tengah kita menjelang lebaran tiba. 

Selain tradisi dan kewajiban khas lebaran yang dilakukan mulai dari sholat Ied, saling bermaaf-maafan, makan ketupat, dan makanan khas lainnya. Biasanya masyarakat akan berbelanja kebutuhan untuk perayaan lebaran, mulai dari sembako hingga pakaian. 

Nah, sepertinya tradisi berbelanja untuk lebaran tidak akan pernah luntur dan akan terus berjalan meski kondisi dalam keadaan tidak baik-baik saja akibat pandemi. 

Keberadaan ketupat dan kuliner serta kudapan khas lebaran sepertinya harus ada di meja makan. Oleh sebab itu tidak mungkin jika tidak berbelanja untuk memenuhi kebutuhan di Hari Raya Idul Fitri. 

Keberadaan kuliner itu merupakan kekhasan dari lebaran yang selalu saja dinantikan. Bukan lebaran rasanya jika tidak ada ketupat di meja makan. Namun, rasanya perlu mensiasati jikalau ingin berbelanja untuk lebaran di masa pandemi seperti ini. 

Keutamaan saling menjaga kesehatan dan keselamatan jiwa bersama harus tetap dikedepankan. Oleh karena itu, berikut kiat berbelanja aman untuk lebaran di tengah pandemi.

Belanja Online

Tak perlu repot-repot keluar rumah untuk belanja kebutuhan lebaran. Mulai dari bahan-bahan makanan, sembako, hingga pakaian pun dapat dilakukan dengan cara online. 

Namun, ketika berbelanja kebutuhan lebaran secara online juga perlu kehati-hatian agar tidak keblondrok harga yang tinggi namun kualitas barang tidak sesuai keinginan hati, atau tertipu harga murah namun barang yang datang tidak sesuai ekspektasi. Perlu perhatikan hal berikut ketika ingin belanja untuk lebaran secara online. 

1. Alokasikan Dana Secara Tepat 
Hati-hati ketika baru saja menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Jangan sampai terjebak nafsu hingga seketika uang THR ludes tak bersisa sedangkan gajian masih sangat lama. 

Perlu rasanya memplotkan alokasi dana yang akan digunakan ketika lebaran. Mulai dari kebutuhan normal, keperluan belanja lebaran meliputi bahan makanan hingga pakaian, dan tak lupa persiapakan pula angpao lebaran untuk orang-orang tercinta.

2. Buat List Barang yang Akan Dibeli
Setelah mengetahui berapa alokasi dana belanjan untuk lebaran maka selanjutnya adalah membuat list atau daftar barang apa saja yang akan dibeli. Mulai dari bahan makanan untuk membuat makanan khas lebaran hingga pakaian. Semua itu perlu dibuatkan list agar tidak tergoda untuk membeli barang lainnya yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

3. Bandingkan Harga, Kualitas, dan Reputasi Toko Online
Setelah langkah pertama dan kedua dilakukan selanjutnya adalah berselancar pada platform marketplace yang anda inginkan. Membandingkan antara satu toko online dengan toko online lainnya adalah kunci jitu agar tidak tertipu atau keblondrok

Hal apa saja sebenarnya yang dapat menjadi bahan pertimbangan? 

Hal yang perlu menjadi pertimbangan sebagai pembanding ketika berbelanja online adalah harga, bagaimana harga suatu baranag di toko A dan toko B, hingga toko Z. 

Lalu bagaimana kualitasnya perlu diperhatikan agar tidak kecewa ketika barang yang telah dibeli datang dan sampai ke rumah. Selanjutnya hal yang paling terpenting adalah reputasi toko. Bisa dilihat dari review-review yang ada. 

Jangan sampai tertipu harga murah namun ternyata toko tersebut tidak bertanggung jawab. Perlu kehati-hatian dan kewaspadaan ketika memutuskan belanja secara online.

Belanja Offline

Rasanya kurang mantab jika tidak memilih langsung barang yang akan dibeli menjadi alasan memilih belanja secara offline ketimbang online

Beragam alasan sesorang lebih memilih belanja secara offline atau langsung ketimbang belanja secara online. Biasanya sebagian orang lebih mantap jika belanja secara offline karena dapat melihat barang yang akan dibeli secara langsung sehingga terasa lebih mantab ketika memutuskan untuk membelinya. Detil dari barang yang akan dibeli dapat diamati agar tidak tertipu barang yang afkir. 

Itu menjadi salah satu alasan mengapa lebih memilih belanja secara offline ketimbang belanja secara online. Alasan lainnya adalah tidak memiliki aplikasi marketplace di HP hingga tida terbiasa menggunakan aplikasi tersebut dalam berbelanja. 

Namun, jika memang kondisi mengharuskan untuk tetap berbelanja secara offline meski di masa pandemi seperti ini, perlu memperhatikan hal-hal tambahan berikut agar semuanya dapat berjalan dengan aman dan nyaman. 

1. Pastikan Ke Toko Mana Saja yang Akan Disambangi
Baik belanja secara online maupun online hal yang sama yang rasanya sangat perlu diperhatikan adalah tentang bagaimana mengalokasikan dana dan juga menentukan daftar barang yang akan dibeli. Namun bedanya jika ingin berbelanja offline di masa pandemi seperti saat ini ada hal tambahan yang perlu diperhatikan. 

Setelah menentukan barang yang akan dibeli selanjutnya perlu menentukan toko mana saja yang akan disambangi. Hal ini dilakukan agar tidak terlalu lama menghabiskan waktu berbelanja di pusat perbelanjaan yang sudah pasti jelas akan banyak orang di sana sehingga potensi kerumunan semakin besar. 

Tidak perlu terlalu lama ketika memutuskan harus berbelanja secara offline. Tentukan toko yang akan disambangi, pilih barang yang akan dibeli, segera bayar, dan kembali pulang.

2. Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat dan Disiplin 
Sudah pasti jika berbelanja secara offline di pusat perbelanjaan akan jumpa dengan banyak orang terlebih masa-masa mendekati lebaran saat ini. Lalu diperjalanan pun juga begitu ketika menuju pusat perbelanjaan dengan menggunakan moda trasnportasi umum. 

Oleh sebab itu, wajib rasanya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan disiplin tinggi. Pastikan masker selalu terpasang dengan baik dan benar, cuci tangan dengan sabun sesering mungkin dan tak lupa harus selalu membawa hand sanitizer, menjaga jarak, dan jauhi kerumunan.

Hal yang terkadang membuat tak sadar diri ketika berbelanja secara offline adalah terjebak dalam kerumunan

Perlu kehati-hatian ekstra tinggi serta kesadaran tinggi pula ketika berbelanja secara offline. Ketika sedang asyiknya memilih barang atau ketika sedang antre membayar, tak sadar ketika terjebak dalam sebuah kerumunan. Hal ini sangat berbahaya. Lebih baik menahan diri menunggu situasi dan kondisi kondusif atau sedikit bergeser keluar dari kerumunan. 

Setelah urusan belanja selesai, setibanya di rumah langsung segera mandi membersihkan diri selain itu barang yang telah dibeli jangan lupa untuk disemprot dengan desinfektan atau sejenisnya. Pastikan keamanan dir dan keluarga tercinta.

Tak bisa dipungkiri bahwsaanya belanja untuk lebaran sudah menjadi sebuah tradisi. Entah belanja bahan-bahan makanan khas lebaran hingga pakaian baru yang akan dikenakan ketika lebaran nantinya. 

Belanja online menjadi solusi terbaik karena hal ini meminimalisasi potensi penyebaran covid 19. Namun jika terpaksa harus berbelanja secara offline, maka patuhi protokol kesehatan adalah kunci aman bagi diri dan orang-orang tercinta di sekitar kita. (prp)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun