Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Guru

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Sarungan Nyaman Saat Lebaran

25 Maret 2025   13:56 Diperbarui: 26 Maret 2025   14:09 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarungan Nyaman Saat Lebaran
Ilustrasi Sarungan Nyaman saat Lebaran | KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI

Sebelum saya bercerita panjang kali lebar tentang sarung, yang mana sarung ini identik dengan santri, saya pastikan saya bukanlah seorang santri yang nyantri dari pondok pesantren ke sana kemari dalam jangka waktu yang cukup lama. Cukuplah saya sebagai santri pesantren kilat yang diselenggarakan di masjid kampung di tempat tinggal saya.

Kebiasaan saya memakai sarung dimulai ketika belajar salat berjamaah di masjid. Itu pun karena ikut-ikutan teman yang semuanya mengenakan sarung ketika berangkat salat jamaah ke masjid. 

Style-nya saat itu jelas, kaos oblong dan sarung motif kotak-kotak, kalau tidak lupa ya pakai kopiah juga. Kopiah hitam yang sudah agak luntur warnanya, pasti anda bisa bayangkan bagaimana bentuknya. Satu hal yang terpenting adalah menutup aurat. 

Ada keseruan tersendiri ketika bersarung ke masjid untuk salat berjamaah. Menjadi sebuah kebiasaan ketika salat berjamaah usai kami langsung berlari-larian, menjadi ninja dengan sarung, hingga main slepetan sarung. Seru! Semua tertawa semua bahagia, meski kadang ada yang wadul ke orang tuanya karena menangis, sakit kena slepet sarung. 

Keesokannya apakah kapok? Jelas tidak! Anak yang wadul ke orang tuanya itu akan kembali bergabung bermain bersama. Tapi semua itu dilakukan dalam batas wajar dan hanya bersifat hiburan.

Menemukan Kenyamanan dengan Sarungan

Karena sejak kecil sudah sering mengenakan sarung untuk salat, maka kini hal itu menjadi sebuah kebiasaan. Seperti ada yang kurang, seperti merasa tidak nyaman ketika salat tidak menggunakan sarung. Bahkan kini, tidak hanya saat salat saja saya mengenakan sarung, namun juga dalam beberapa aktivitas santai lainnya seperti ke pasar hingga ngopi bersama teman-teman. Ada sebuah kenyamanan yang dapat saya rasakan.

Longgar, Bebas Bergerak 

"Jika takut melorot saat mengenakan sarung, artinya perlu teknik lipatan yang tepat ketika mengenakan sarung."

Mengenakan sarung ketika salat atau kini bisa saja untuk aktivitas santai, terasa longgar sehingga bebas bergerak. 

Memang perasaan takut melorot itu ada, namun jika sudah tahu teknik lipatan sarung yang tepat, maka kekhawatiran itu tidak akan pernah ada lagi. 

Kuncinya memang pada bagaimana lipatan sarung yang kuat sehingga tetap merasa aman dan nyaman. Pakai sarung, terasa longgar sehingga lebih fleksibel dalam bergerak, dan satu hal lagi yang paling bikin nyaman, silir.

Kini, Sarungan pun Akan Tetap Terlihat Stylish 

Beragam motif sarung hingga pilihan bahan sarung kini begitu variatif. Mulai dari harga yang murah hingga mahal semua ada, tergantung dari motif dan juga bahan yang digunakan. 

Kini, mengenakan sarung sudah menjadi tren, apalagi dalam peringatan Hari Santri Nasional ada anjuran mengenakan pakaian ala santri dan sarungpun selalu menjadi pilihan utama. 

Seseorang dapat mencipta gaya tersendiri yang menunjukkan jatidirnya dengan balutan sarung yang dikenakan sehingga terlihat stylish. Pilihan motif corak, warna, dan dengan perpaduan atasan yang pas mampu menarik perhatian dengan gaya yang khas.

Nyaman dan Tetap Gaya, Sarungan Jadi Outfit Pilihan Saat Lebaran

Setidaknya saya sudah bercerita tentang bagaimana saya memulai sarungan. Sejak kecil sudah terbiasa dan hingga kini semakin nyaman dengan style sarungan. 

Gambaranya kenyamanan dan tren gaya masa kini, bisa menjadi bahan pertimbangan memilih outfit saat lebaran nanti. Kenyamanan itu yang utama terlebih bagi laki-laki. Unsur nyaman dapat dirasakan dengan fleksibilitas gerak tak terbatas saat mengenakan sarung. 

Apalagi selepas salat id akan ada tradisi silaturahim dan saling berkunjung untuk bermaaf-maafan, sebab itu perlu kenyamanan dalam bergerak. 

Unsur gaya masa kini dapat dilihat dari berbagai macam varian motif dan juga bahan yang dapat dipadukan dengan atasan atau mungkin alas kaki yang pas. Jadi, sarungan saat lebaran bisa menjadi outfit pilihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun