Himam Miladi
Himam Miladi Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Inspirasi Ramadan untuk 11 Bulan ke Depan

7 Juni 2019   01:30 Diperbarui: 7 Juni 2019   01:35 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inspirasi Ramadan untuk 11 Bulan ke Depan
Ilustrasi (edit gambar oleh Himam Miladi)

Bukankah MalaikatNya juga selalu siap sedia di masjid saat umatNya mendirikan shalat berjamaah? Kendorkah keberadaan para malaikat dengan menurunnya semangat ibadah umatNya?

 Tidak. 

Allah itu Maha Komitmen. Dia selalu membuka pintu ampunan, tak hanya di bulan Ramadan saja. Malaikat juga selalu konsisten menyaksikan sholat kita di masjid dan mengamini doa kita. Allah melalui malaikatNya senantiasa mencatat tadarus kita, sedekah kita, setiap amal kebajikan kita, sekalipun Ramadan sudah lewat. 

Jadi tak ada alasan bagi kita untuk kendor dan malas beribadah hanya gara-gara nuansa yang berubah. Bukankah kita sudah dilatih oleh Allah di bulan Ramadan untuk giat beribadah? Lewat latihan selama sebulan penuh itu, Ramadan memberikan bukti pada kita bahwa sebenarnya kita juga bisa melakukan hal yang sama. 

Kita sudah dilatih untuk berpuasa wajib setiap hari, maka seharusnya kita juga bisa berpuasa yang bernilai sunnah, setidaknya tiga hari sekali (Senin-Kamis). Kita sudah dilatih untuk membiasakan sholat lima waktu berjamaah di masjid, maka seharusnya kita juga bisa sholat wajib berjamaah di luar bulan Ramadan. 

Kita sudah dilatih agar membiasakan diri bangun malam untuk "Qiyamul Lail", maka seharusnya kita juga bisa konsisten bertahajud setiap malam hari. Kita sudah dilatih untuk membiasakan tadarus dan tadabbur Al Quran, maka seharusnya kita juga bisa kontinyu melanjutkan bacaan Al Quran kita. Kita sudah dilatih untuk membiasakan bersedekah, maka seharusnya kita juga bisa selalu ringan tangan mengulurkan bantuan. 

Disamping melatih dan membiasakan diri untuk beribadah secara kontinyu, Ramadan juga melatih kita untuk berperilaku hidup yang lebih baik. 

Kita sudah dilatih untuk menahan diri dari mengghibah, maka tak ada alasan bagi kita untuk kembali bergunjing dan menebar fitnah. Kita sudah dilatih untuk menahan diri dari amarah, maka semestinya kita juga bisa selalu bersabar. Kita sudah dilatih untuk menahan diri dari hawa nafsu makan yang halal secara berlebihan, maka seharusnya kita juga tidak akan tergoda untuk makan dari sumber yang haram. 

Kita sudah dilatih untuk berucap dan menuliskan hal-hal yang baik setiap hari, maka sepatutnya kita juga bisa bertutur kata yang sopan dan melanjutkan kebiasaan menulis kebaikan ini setiap hari pula. 

Ramadan boleh berlalu, tetapi secara individu , kita masing-masing harus tetap bersemangat. Ramadan sudah memberi inspirasi bagi kita, bahwa sebenarnya kita bisa membiasakan diri untuk hijrah ke hal-hal yang lebih baik hingga sebelas bulan ke depan. 

Jika kita sudah membiasakan semangat Ramadan dalam kehidupan sehari-hari selama 11 bulan ke depan, saat itulah kita bisa merayakan hari kemenangan dan berlebaran. Sebagaimana nasihat Hasan Al Basri, "Hari-hari di mana engkau tidak bermaksiat kepada Allah maka itulah hari-hari kemenanganmu (hari rayamu)."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun