Himam Miladi
Himam Miladi Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Eksotisnya Es Nata Matoa untuk Sajian Berbuka Puasa

11 Mei 2020   06:36 Diperbarui: 11 Mei 2020   06:48 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eksotisnya Es Nata Matoa untuk Sajian Berbuka Puasa
Selain menyegarkan untuk berbuka puasa, es nata matoa juga kaya akan manfaat kesehatan (instagram/@aisyah_fs_fs)

Sesuai tuntunan Rasulullah dalam hadis beliau, untuk membatalkan puasa bisa dimulai dengan urutan ruthab, tamr, atau seteguk air. Setelah itu, baru kita bisa menikmati minuman atau makanan yang manis-manis.

Berbicara tentang minuman yang manis-manis, aku punya resep andalan berbahan dasar buah lokal. Sebenarnya sih bukan buah lokal Malang, karena buah ini aslinya tidak ada di pulau Jawa, melainkan buah khas Papua.

Mengenal Buah Matoa, Buah Khas Papua

Apalagi kalau bukan buah Matoa. Buah bernama latin Pometia pinnata ini berasal dari keluarga rambutan (Sapindaceae). Bentuk buahnya merupakan campuran antara kedondong dan kelengkeng.

Kulit luar menyerupai kulit kedondong dengan tekstur keras mirip cangkang kerang. Daging buahnya mirip sekali dengan kelengkeng. Rasanya manis legit, dengan aroma bermacam-macam, seperti durian, nangka, dan kelengkeng.

Aku pertama kali mengenal buah matoa ini sewaktu perjalanan tugas ke Papua, beberapa tahun yang lalu. Kebetulan saat itu di sana lagi musim panen buah Matoa. Di sepanjang jalan menuju bandara Sentani terutama daerah Abepura, banyak berjejer penjual buah yang mirip kelengkeng ini.

Buah matoa sudah banyak dibudidayakan di pulau Jawa (dokpri)
Buah matoa sudah banyak dibudidayakan di pulau Jawa (dokpri)

Harganya lumayan mahal dibanding buah-buah lokal lainnya. Waktu itu antara 60 ribu sampai 100 ribu per kilo. Perbedaan harga buah Matoa bisa ditentukan melalui dua cara, yakni jenis/aroma buahnya, dan baru atau lamanya buah itu dipetik. 

Jika buah Matoa baru dipetik, harganya tambah mahal. Begitu pula buah Matoa dengan aroma durian, harganya lebih mahal dibanding yang beraroma nangka atau aroma asli Matoa.

Sekarang, buah matoa mulai dibudidayakan di pulau Jawa melalui teknik introduksi atau pemuliaan tanaman. Jadi, kalau kita ingin merasakan legitnya buah khas Papua ini, tak perlu jauh-jauh pergi atau memesan ke sana.

Es Nata Matoa, Hidangan Segar untuk Berbuka Puasa

Seperti istriku yang minggu kemarin ditawari temannya buah matoa. Karena sudah lama tidak mencicipi, aku minta istriku membelinya. Harganya lumayan juga, sekilonya 55 ribu rupiah.

Tak mengapa, hitung-hitung bernostalgia sekaligus untuk sajian berbuka puasa. Namun, alih-alih memakan langsung buahnya, aku mencoba kreatif sedikit dengan mengolah buah khas papua ini menjadi hidangan berbuka puasa yang segar: Es nata Matoa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun