Himam Miladi
Himam Miladi Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Al-Quran dan Rahasia Kemuliaan Bulan Ramadan

18 April 2022   10:27 Diperbarui: 18 April 2022   10:53 1872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al-Quran dan Rahasia Kemuliaan Bulan Ramadan
Kemuliaan Ramadan datang karena Al-Quran diturunkan pada bulan ini, sehingga Ramadan terpilih sebagai bulan ibadah puasa (dok.pri)


Rahasia Kemuliaan Bulan Ramadan Terletak Pada Turunnya Al-Quran

Bulan Ramadan adalah bulan yang sangat mulia. Rahasia kemuliaan Ramadan terletak pada satu hal: wahyu Al-Quran-- wahyu yang pertama kalinya diturunkan pada malam 17 Ramadan, setelah diserahkan kepada malaikat Jibril dari Kitab yang dijaga dengan baik (Lauh-i-Mahfudz), yakni Kitab Induk yang di dalamnya tertulis segala sesuatu yang akan terjadi hingga Hari Pembalasan.

Semua bermula pada suatu pagi yang cerah di bulan Ramadan. Saat itulah sinar hidayah Allah memasuki Gua Hira, tempat Muhammad bin Abdullah (Shallallahu alaihi wa sallam) sedang bertafakur, merenungkan kebesaran Tuhannya. Momen agung yang akhirnya menentukan nasib seluruh umat manusia dan alam semesta ini datang di bulan Ramadhan, dan inilah rahasia kehebatan bulan ini!

"Iqra'!", demikian perintah Allah melalui malaikat Jibril kepada Muhammad (Shallallahu alaihi wa sallam).

"ma aqra?" "Apa yang harus aku baca?" tanya Muhammad (Shallallahu alaihi wa sallam) belum mengerti dengan perintah yang disampaikan lewat malaikat Jibril tersebut.

Jibril lantas memeluk Muhammad (Shallallahu alaihi wa sallam) hingga dadanya terasa sesak.

"Bacalah", kata Jibril setelah melepas pelukannya, tidak menjawab pertanyaan Muhammad (Shallallahu alaihi wa sallam).

"Aku tidak bisa membaca", kata Muhammad (Shallallahu alaihi wa sallam) sekali lagi.

Kembali Jibril memeluk Muhammad (Shallallahu alaihi wa sallam) dengan keras. Dan setelah melepaskan pelukannya, dibacakannya 5 ayat pertama dari Al Qur'an:

"(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmu adalah Maha Pemurah. (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (alat tulis) (5) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS Al Alaq, 96: 1-5)

Al-Quran diturunkan dalam dua tahap. Pertama, Allah menurunkan seluruh Al-Quran dari Lauh Mahfudz ke langit pertama pada malam khusus yang disebut Lailatul Qadr.

Tahap kedua, Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun dalam masa kenabian Rasulullah. Al-Quran tidak diturunkan sekaligus, melainkan secara berkala sesuai dengan konteks peristiwa atau kebutuhan umat Islam saat itu.

Allah berfirman,

Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an kepadamu (Muhammad) secara berangsur-angsur. (QS Al-Insan, 76: 23)

Kemuliaan Ramadan datang karena Al-Quran diturunkan pada bulan tersebut, sehingga menjadikan Ramadan terpilih sebagai bulan untuk melakukan perintah ibadah puasa, dan malam-malamnya adalah waktu terbaik untuk beribadah serta memanjatkan doa.

Allah berfirman,

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). (QS Al-Baqarah, 2: 185)

Dengan kata lain, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah mengatur bimbingan kita di bulan ini. Kebijaksanaannya yang tak tertandingi menerangi jalan bagi kita untuk berpikir dan bertindak, dan memberi kita standar (Al-Quran) untuk membedakan antara yang benar dan yang salah. 

Allah berfirman,

Sungguh, Al-Quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar (QS Al-Isra', 17: 9)

Al-Quran Karunia Abadi Sampai Hari Pembalasan

Sebelum menurunkan Al-Quran, Allah menurunkan Kitab kepada beberapa Nabi sebelumnya. Allah menurunkan Kitab Taurat kepada Musa, Injil kepada 'Isa, dan Zabur kepada Daud. Al-Quran adalah Kitab terakhir dari Allah yang menyempurnakan kitab-kitab para Nabi sebelumnya.  

Tidak akan ada kitab atau wahyu apa pun yang akan datang dari Allah kepada manusia sampai Hari Pembalasan. Itulah sebabnya, Allah berjanji untuk melindungi Al-Quran agar tidak hilang atau berubah. Tidak ada satu pun bacaan di dunia ini yang terjaga kemurniannya selain Al-Quran. Allah berfirman,

Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya. (QS Al-Hijr, 15: 9)

Al-Quran adalah karunia Allah yang abadi bagi umat manusia, dan yang terbesar di antara tanda-tanda rahmat-Nya. Turunnya Al-Quran adalah peristiwa terbesar dalam sejarah manusia, dan manifestasi dari rahmat Allah Yang Maha Pengasih. Allah berfirman,

(Allah) Yang Maha Pengasih, Yang telah mengajarkan Al-Qur'an. (QS Ar-Rahmaan, 55: 1-2)

Kemudian, setiap kali Allah menyebutkan wahyu-Nya, Dia menghubungkannya dengan rahmat, kebijaksanaan, dan kekuatan-Nya. Allah berfirman,

Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Quran) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman. (QS Yunus, 10: 57)

Dan Kami turunkan dari Al-Quran(sesuatu) yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang yang beriman (QS Al-Isra', 17: 82)

Meskipun kita menikmati berkah dan karunia Allah yang tak terhitung jumlahnya sepanjang waktu, dunia dan segala isinya berlangsung selama kita masih bisa bernapas. Saat kita mengambil nafas terakhir, hidup kehilangan maknanya bagi kita, bersama dengan semua yang menyertainya.

Hanya Al-Quran yang dapat mengubah kehidupan yang singkat ini menjadi kehidupan yang abadi, dan menjadi hadiah yang berkah dan abadi pula di dalam kehidupan yang fana ini.  Dan itulah mengapa malam di mana ia diturunkan disebut Malam Kemuliaan atau Malam yang Diberkati.

Demi Kitab (Al-Quran) yang jelas,  sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkati. ) Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. (QS Ad-Dukhaan, 44: 2-3)

Disadur dari Ensiklopedia Ramadan, Himam Miladi (Zahra Publisher, 2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun