Himam Miladi
Himam Miladi Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Memaknai Puasa Ramadan sebagai Madrasah Rohani

26 April 2022   07:45 Diperbarui: 26 April 2022   13:06 1814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai Puasa Ramadan sebagai Madrasah Rohani
Jika kita bisa memaknai puasa Ramadan, maka akan melahirkan perubahan karakter yang lebih baik setelah bulan suci Ramadan berlalu (dok.pri)

Allah berfirman,

(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan Qolbun Saliim (hati yang bersih) (QS Asy-Syuura, 26: 88-89)

2. Pendidikan Nafsu

Madrasah Ramadan mendidik jiwa kita agar menjadi jiwa yang tenang (nafsul muthmainnah).

Ciri-ciri jiwa yang tenang adalah:

  • Memiliki sumber keinginan yang baik, 
  • dicapai dengan cara yang baik, 
  • dan istiqomah dalam kebaikan (selalu kembali kepada jalan kebenaran apabila sekali waktu tergelincir dalam kesalahan).

Seseorang yang memiliki jiwa yang tenang, bisa dikatakan otomatis khusnul khatimah. Allah sendiri yang berkenan memanggil jiwa-jiwa yang tenang, dan memasukkannya ke dalam surga. 

Allah berfirman,

Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (QS Al-Fajr, 89: 27-30)

Orang yang memiliki jiwa yang tenang juga akan dimudahkan Allah kelak pada Yaumul Hisab. Sebagaimana yang difirmankan Allah,

maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah (QS Al-Insyiqaq, 84: 8)

3. Pendidikan Akal Pikiran

Puasa Ramadan juga menjadi sekolah bagi akal pikiran. Dalam teori psikologi, orang yang berpuasa dapat mencapai tingkat ketenangan yang luar biasa. Saat berpuasa, gelombang otak kita berada dalam posisi theta yang dihubungkan dengan memori atau daya ingat serta tingkat kesadaran yang tinggi.

Itu sebabnya, orang yang berpuasa bisa fokus pada hal-hal positif karena segala hal negatif terbuang dari pikirannya. Itu sebabnya pula, bulan Ramadan adalah bulan terbaik untuk menghafal Al-Quran karena dalam keadaan puasa, memori atau daya ingat kita berada dalam kondisi puncak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun