Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as
Rasa Persahabatan dalam Aice Mochi
Puding terhidang di atas bersama beberapa Aice Mochi. Melihat es krim itu aku teringat teman sekelasku ketika kuliah. Namanya Ulum. Dia asli orang Sukabumi. Setiap libur semester, aku selalu minta dibawakan oleh-oleh: Kue Mochi. Dan dia selalu membawakannya.
Kue mochi itu dikemas dalam kemasan anyaman. Kenyal, seperti dilumuri salju. Isinya biasanya kacang. Teksturnya yang unik itu membuatku jatuh cinta pada mochi.
Tapi sebenarnya kue mochi itu bukan asli Sukabumi. Kue Mochi berasal dari Jepang, yang merupakan salah jenis wagashi Jepang. Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, penduduk pribumi diperbantukan untuk membuat kue mochi tersebut.
Suatu waktu ke minimarket, dan kulihat ada es krim mochi, segera aku membelinya. Pertama kali membelinya, aku salah memakannya. Dalam keadaan masih beku, kugigit es krim itu, dan aku tidak merasakan tekstur yang kurindukan. Ternyata ada cara khusus untuk memakan Aice Mochi Dessert ini. Ya, untuk merasakan tekstur kulit mochi paling kenyal, kita harus meletakkannya terlebih dahulu ke dalam kulkas, kurang lebih setengah jam. Atau biasanya juga, kalau belinya siang-siang, perjalanan dari mini market ke rumah sudah akan membuat kebekuan itu menghilang.
Nah ini sisi menariknya, kenapa aku setuju kalau dibilang inovasi pertama selalu dari Aice. Biasanya di balik kulit mochi yang kenyal itu, kita menemukan isi tertentu. Originalnya kacang lalu kemudian banyak muncul varian yang lain. Aice mengisi kulit Mochi itu dengan es krim, dan tidak hanya satu rasa. Kita bisa memilih rasa mana suka, karena pilihannya banyak: Durian Aice, Chocolate Aice, Klepon Aice, dan Vanilla Aice. Selain itu ada Vanilla Choco Walls, Oreo Glico, Stroberry Aice, , Choco Lava Glico, dan Red Bean Aice.
Kesukaanku sih yang Durian Aice. Sebagai orang Sumsel, rasanya sulit dipisahkan dengan durian. Durian itu sudah menjadi identitas. Kamu bisa menemukan durian pada saat tidak musim durian di Palembang. Letaknya di Pasar Kuto. Dan durian itu pun dijadikan bumbu. Namanya tempoyak. Kue mochi asli rasanya tidak mungkin diisi durian karena akan cepat basi. Makanya, aku apresiasi banget Aiche Mochi Dessert ini karena mewujudkan fantasiku tentang kue mochi yang berisi durian.
Inovasi lain yang patut ditonjolkan menurutku adalah varian Klepon Aiche. Ini menunjukkan tidak hanya Aice es krim berkualitas, tetapi juga perhatian Aice terhadap budaya Indonesia.
Dan ini bisa menjadi alternatif untuk berbuka puasa. Istriku termasuk yang suka makan klepon saat berbuka. Makanya, tadi aku sengaja membeli 4 varian Aice Mochi. Durian Aice untukku.
Klepon Aice untuk istriku. Chocolate Aiche untuk anakku yang bungsu. Dan Vanilla Aice untuk anakku yang pertama. Dia sangat antusias ketika merasakan Aice klepon dengan lelehan gula aren dibungkus dalam kulit mochi rasa pandan yang kenyal bertabur kelapa itu rasanya sangat mirip dengan Kue Klepon asli.
Baik dalam tekstur, rasa maupun aromanya. Lebih sedapnya, kami memakannya dengan puding. Segar rasanya sambil menunggu azan Isya, setelah salat Magrib dan makan besar, kami menikmati hidangan tersebut sebagai dessert.
Lebih mendalam, aku melihat perhatian Aice untuk membumikan es krim. Rasanya ketika aku kecil, es krim itudianggap mewah banget. Ada kesan kemapanan di sana. Berbagai varian yang diluncurkan Aice ini seperti ingin menunjukkan bahwa Aice ingin jadi brand yang memasyarakat dengan harga yang terjangkau dengan rasa yang unik dan dikenang. Varian Aice Mochi hanyalah salah satu contoh kekuatan inovasi tinggi dari Aice. Kulit mochinya itu lho, kenyal banget, karena memang merupakan hasil dari inovasi pengolahan yang cukup high-end dengan bahan baku yang berkualitas. Adonan kulit Mochi dengan proses produksi ditumbuk puluhan ribu kali untuk mendapatkan kulit mochi dengan tekstur dan kekenyalan yang sempurna. Makanya pantas kalau Aice Mochi menjadi salah satu produk unggulan Aice yang sangat disukai masyarakat. Terbukti tadi saat aku membelinya, sisa produknya tinggal sedikit sekali. Laris.
Buka puasa rasanya lebih sempurna. Sensasi dingin, lembut, dan rasa manis dari Aice Mochi Dessert seketika membuat perasaan hati bahagia. Sambil mengingat sebuah ungkapan bahwa kebahagiaan tidak dapat dibeli, tetapi Anda bisa membeli es krim untuk membuat diri bahagia.
Ya, memang seperti itu kenyataannya. Es krim ternyata mampu menstimulasi produksi hormon thrombotonin yang dapat membuat kita jadi lebih bersemangat dan menurunkan tingkat stres. Suasana hati jadi lebih baik. Selain itu, es krim juga menjadi sumber karbohidrat, protein, dan lemak yang dapat membantu proses sintesis energi. Itu seperti hasil penelitianYoshihiko Koga, seorang profesor dari Universitas Kyorin, Tokyo, yang membuktikan jika mengonsumsi makanan dingin seperti es krim dapat memberikan stimulus pada otak menjadi lebih aktif, meningkatkan kewaspadaan dan kapasitas mental.
Tapi ingat, perlu dicatat, manfaat-manfaat di atas bisa didapatkan kalau kita mengonsumsinya tidak berlebihan, dalam porsi yang sehat. Jangan terlalu banyak dan terlalu sering.
Sesaat setelah es krim itu tandas, kupandangi mangkok kosong itu. Kuingat sahabatku, sambil mengenang lagi kisah-kisah kami saat
masih kuliah. Istrinya juga adalah teman dekatku. Bahkan kami pernah nonton berdua, tanpa Ulum. Uhuk uhuk. Mungkin aku akan menghubunginya. Mungkin juga aku akan mencari kesempatan untuk mengunjungi Sukabumi, melihat pantai-pantai di sana. Atau sambil mengunjungi jembatan gantung terpanjang di Indonesia yang viral di Instagram itu. Sambil mencicipi kue mochi asli dan menyandingkannya dengan Aiche Mochi. Seru pasti!