Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as
Kue-kue Palembang yang Laris Saat Lebaran
Bisa dibilang kue-kue khas Palembang saat lebaran semuanya manis-manis. Termasuk bolu 8 jam. Sesuai namanya, memasak bolu ini membutuhkan waktu 8 jam. Kalau kurang, akan menjadi kenyal. Kalau lebih, menjadi bantat. Secara sejarah, bolu ini satu kasta dengan Maksubah, dihidangkan untuk kaum bangsawan. Kira-kira apa ya yang ada di pikiran bangsawan Palembang pada saat itu sehingga menyukai makanan yang manis-manis?
Bolu Kojo
Kojo berarti kemojo atau kamboja karena bentuk loyang yang menyerupai bunga kemboja. Bolu ini juga lebih cepat habis saat lebaran karena tidak punya keterbatasan ketahanan lidah pada rasa manis seperti Maksubah dan Bolu 8 Jam. Warnanya hijau dari pandan. Namun sebenarnya kue ini sudah menjamur di luar lebaran.
Sehari-hari ia akan dijajakan di pasar-pasar untuk camilan dalam bentuk bolu kojo mini. Karena itulah kespesialannya jadi berkurang ketika lebaran, yang menurutku kalah dari ketiga kue di atas. Tapi, percayalah, bolu kojo mini itu enak banget, dan kita bisa memakannya lebih dari 2 potong.
Itulah keempat kue Palembang favoritku yang banyak muncul ketika lebaran. Dipikir-pikir, kenapa kue-kue ini tidak populer selain kemunculannya yang jarang dan biasanya bersifat preorder adalah masa kedaluwarsanya. Ya, sayangnya, hanya engkak ketan yang agak tahan lama.
Kamu sudah pernah coba yang mana?