Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Penulis

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kue-kue Palembang yang Laris Saat Lebaran

21 April 2023   21:38 Diperbarui: 21 April 2023   21:45 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue-kue Palembang yang Laris Saat Lebaran
Sumber: Sriwijaya Post

Ada banyak alasan kenapa Palembang disebut sebagai salah satu destinasi utama wisata kuliner. Palembang jauh 'lebih luas' dari sekadar pempek dan sejenisnya. Berbagai jenis panganan hingga lauk-lauk nan enak tersedia. Termasuk juga soal kue. Memang nama kue-kue Palembang tak semahsyur kue-kue dari daerah lain. Aku tak tahu kenapa. Sepertinya, salah satu sebabnya adalah karena keebradaannya yang baru lumrah ketika lebaran tiba. Di hari-hari biasa kue-kue ini agak sulit ditemui

Berikut ini kukenalkan beberapa kue Palembang favoritku yang banyak muncul saat lebaran:

Maksubah

Maksubah adalah kue lapis khas Palembang yang disajikan hanya pada acara-acara khusus. Menghidangkan maksubah dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada tamu. Makanya ia disebut kue penghormatan. Maksubah juga lazim disajikan oleh pengantin kepada orang tua dan mertuanya. Pada saat lebaran, terutama pengantin baru, kue maksubah menjadi antaran wajib ke rumah orang tua-mertua mereka. 

Namun juga ada versi lucu dari asal penamaan kue ini. Alkisah, dulu ada seorang perempuan yang membuat kue. Begitu kue itu dimasak, ia ada keperluan ke kebun belakang. Dia berpesan kepada anaknya kalau sudah terlihat matang tolong diberitahu. Saat kue tersebut matang, sang anak berlari dan berteriak "Mak, sudah! Mak, sudah!" hingga didengar tetangganya, tetapi malah salah dengar menjadi "Maksubah".

Kue ini terbuat dari banyak telur dan dikukus. Bahkan resep originalnya yakni harus menggunakan 28 telor bebek dan tanpa pengembang. Rasanya manis sekali. Jadi, meski menjadi favorit, aku tak bisa memakannya lebih dari 2 iris kecil. Kalau tidak, selain gulanya tinggi, ya bisa jadi nggak enak.

Engkak Ketan

Dari segi kelas, maksubah menempati kasta tertinggi kue lebaran, karena ada kesan penghormatan tadi. Namun kalau dari segi rasa, aku akan menempatkan engkak ketan sebagai yang teratas.

Sumber: Yuniar Loli Kitchen
Sumber: Yuniar Loli Kitchen

Cara memasaknya juga membutuhkan ketelatenan seperti maksubah karena harus menempatkan lapisan demi lapisan. Namun, penggunaan telornya hanya sekitar 10 butir untuk 1 loyang yang sama. Dan tentu saja, sesuai namanya, kue ini menggunakan tepung ketan.

Bolu 8 Jam

Sumber: Kompas
Sumber: Kompas

Bisa dibilang kue-kue khas Palembang saat lebaran semuanya manis-manis. Termasuk bolu 8 jam. Sesuai namanya, memasak bolu ini membutuhkan waktu 8 jam. Kalau kurang, akan menjadi kenyal. Kalau lebih, menjadi bantat. Secara sejarah, bolu ini satu kasta dengan Maksubah, dihidangkan untuk kaum bangsawan. Kira-kira apa ya yang ada di pikiran bangsawan Palembang pada saat itu sehingga menyukai makanan yang manis-manis?

Bolu Kojo

Sumber: Cookpad
Sumber: Cookpad

Kojo berarti kemojo atau kamboja karena bentuk loyang yang menyerupai bunga kemboja. Bolu ini juga lebih cepat habis saat lebaran karena tidak punya keterbatasan ketahanan lidah pada rasa manis seperti Maksubah dan Bolu 8 Jam. Warnanya hijau dari pandan. Namun sebenarnya kue ini sudah menjamur di luar lebaran. 

Bolu Kojo Mini. Sumber: Kitarasa
Bolu Kojo Mini. Sumber: Kitarasa

Sehari-hari ia akan dijajakan di pasar-pasar untuk camilan dalam bentuk bolu kojo mini. Karena itulah kespesialannya jadi berkurang ketika lebaran, yang menurutku kalah dari ketiga kue di atas. Tapi, percayalah, bolu kojo mini itu enak banget, dan kita bisa memakannya lebih dari 2 potong.

Itulah keempat kue Palembang favoritku yang banyak muncul ketika lebaran. Dipikir-pikir, kenapa kue-kue ini tidak populer selain kemunculannya yang jarang dan biasanya bersifat preorder adalah masa kedaluwarsanya. Ya, sayangnya, hanya engkak ketan yang agak tahan lama. 

Kamu sudah pernah coba yang mana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun