Mantan jurnalis; videografer Media Asing New Tang Dinasty Television (NTDTV). Blogger lifestyle, suka menulis isu lingkungan, seni budaya, traveling, kuliner dan fiksi. Kompasiana Next Top Content Creator 2024 || Peraih Brst in Fiction Kompasiana 2014. Tinggal di Bogor. IG @rachmatpy Tiktok @rachmat_py
Mengulik War Takjil, Mending Ikutan atau Rebahan?
"Setel kendo wae, ojo setel kenceng. Selow wae, ojo spanneng".
KALIMAT di atas kalau saya terjemahkan bebasnya dalam bahasa Indonesia kira-kira artinya, "Santuy aja, jangan tegang. Santai aja, jangan panik."
Kalimat itu saya peruntukkan bagi yang menjawab "ikutan" atas pertanyaan, "War takjil, mending ikutan atau rebahan?"
Sebagai "petarung war takjil" saya ingin berbagi pengalaman dan opini. Saya ulas dengan membaginya dalam sub memahami esensi war takjil, serta merenungkan hikmah war takjil.
Tak lupa saya akan kasih tips & trik ikutan war takjil, agar "sukses". Tentu semua itu berdasarkan pengalaman dan pemahaman pribadi ya. Hehehee Simak ya.
"Siapa sih yang gak pernah ikut 'ritual' tahunan Ramadan war takjil?"
Saya yakin semua pernah mengalaminya. Bahkan tak terkecuali teman-teman non muslim. Terlepas dari ada yang "kapok" karena gak tahan "kroditnya", atau yang "nagih kecanduan".
Termasuk saya yang tak pernah melewatkannya. Suka aja. Banyak pilihan menu berbuka puasa yang variatif. Selain itu lewat war takjil bisa merasakan suasana Ramadan ala budaya tanah air. Dan tentunya alasan yang lebih esensial lagi, yang akan saya urai di bagian bawah tulisan ini.
Nah dari sekian banyak momen ikutan war takjil, ada satu momen yang bagi saya heroik dan mengesankan.
Momen dua tahun lalu saat Ramadan, berburu takjil ke kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat. Lokasinya gak jauh dari Stasiun Mangga Besar. Meski jualan gerobakan, takjil ini viral dan hanya berjualan saat Ramadan saja. Sepertinya teman-teman sudah tau.
Sebagai gambaran suasana heroiknya, saya cantumkan video reelsnya yang saya unggah di Instagram. Tonton ya.
Kebayang kan effortmya antre dadiantara berhubelnya para pembeli? Saya harus datang 1 jam sebelum gerobak penjual takjil itu tiba. Gak cukup waktu 2 jam untuk mendapatkan takjil kolak aneka toping itu. Sudah pasti perlu susah payah "bersaing" dengan pembeli lain.
Benar-benar diuji mental, kesabaran dan keteguhan demi takjil. Ajaibnya, ada rasa bahagia luar biasa setelah berhasil memperoleh takjil idaman. Padahal kalau dipikir-pikir, sepadan gak sih makanan murah meriah itu dengan "sengitnya" perjuanan mendapatkannya?
Saya berpikir, ada sesuatu yang berbeda. Bahwa war takjil bukan sekadar menuntaskan rasa kepuasan dan penasaran indera pencecap rasa. Ada makna dan kepuasan yang lain.
Bukan Sekadar Berburu Makanan
Bagi saya berburu takjil, bukanlah sekadar berburu makanan. "Bersaing" memperoleh makanan idaman, dengan pembeli lain. Namun ada makna tersendiri terkait ibadah puasa.
Secaa sederhana ibadah puasa Ramadan adalah mengendalikan ego diri. Dimana kita diuji dengan bergam godaan nafsu hati manusia.
Puasa mengharuskan kita untuk mengendalikan nafsu, pancaindera dan hati teradap sifat "kamanungsan" atau sifat negatif manusia.
Tidak tergoda untuk mengkonsumsi makanan saat waktu berpuasa. Menjaga pancaindera mata, telinga, tangan, kaki, dari segala nafsu kemaksiatan. Menjaga hati dari rasa iri, dengki dan sifat buruk emosional lainnya. Semua demi untuk meningkatkan kualitas moral diri.
War takjil menjadi semacam sarana untuk mempertemukan kita pada ujian bagi nafsu, pancaindera dan hati kita.
War takjil menjadi ajang"kultivasi" dimana banyak gesekan hati dengan orang lain. Misalnya saja, rasa ego ingin didahulukan, uji kesabaran antre, tenggang rasa antar pembeli, empati pada orang lain, dan godaan, emosi lainnya.
Menurut saya, esensi puasa seperti di atas, harus dipahamkan pada diri sendiri. Agar puasa kita lebih berkualitas.
Kondisi arena ujian yang baik momen war takjil itu, tak bisa ditemukan kalau kita hanya rebahan seorang diri, menjauhkan diri dari godaan. Jika rebahan saja, bagaimana kita bisa mencapai puasa yang berkualitas?
Merenungkan Hikmah War Takjil
Memaknai sisi positif dari war takjil, mengantarkan kita pada pemahaman yang baik tentang puasa. Banyak hikmah di balik war takjil. Saya mencatat beberapa hal.
- Memberi arena yang bagus dengan adanya interaksi antar pembeli.
- Menguji keteguhan hati kita terhadap rasa ego pribadi misalnya ingin menang sendiri, abai pada orang lain dan lain-lain.
- Menguji kesabaran. Antre dengan banyak orang dalam kondisi lapar sebuah ujian kesabaran kan?
- Mengasah rasa peduli pada orang lain. Misalnya saja, karena peduli dengan antrean maka kita membeli takjil tidak berlebihan agar pembeli lain tak menunggu terlalu lama.
- Menanamkan sifat "cukup". Seringkali kita "gelap mata" membeli makanan beraneka rupa, yang kadang akan menjadi makanan sisa karena tak habis mengonsumsinya.
- Mengasah rasa berbagi. Dengan tidak membeli makanan berlebih, memberi kesempatan pada orang lain "kebahian" membelinya.
Tips & Trik Ikutan War Takjil
Nah dari pemahaman tentang esensi dan hikmah puasa di atas, jadi semangat dong untuk war takjil.
Nah agar war takjil bisa "sukses" mendapatkan makanan idaman tanpa mengabaikan esensi puasa, bolehlah coba tips dan trik saya ini. Hehee
- Datang lebih awal, dari jam buka penjualnya.
- Bawa uang receh/ nominal kecil. biasanya harga takjil ekonomis yang kebanyakan menggunakan pembayaan tunai.
- Siapin juga saldo e-wallet yang cukup jika pembayaran bisa dilakukan non tunai.
- Siapka kuga kantong belanjaan, agar gak ribet saat menenteng aneka kantong taljil.
- Siapkan stok kesabaran yang cukup hehehe.
Jadi gimana, berani dong ikutan war takjil? Kapan lagi bisa menikmati keseruan Ramadan dengan berburu makanan sekaligus menjalani ibadah puasa dengan enjoy. Hehehe
Oke sekian dulu sharing pengalaman saya. Semoga bermanfaat.
Selamat menunaikan ibadah puasa Ramasan. Semoga amal ibadah kita di bulan Ramadan tahun ini diterima Allah SWT. Aamiin.
@rachmtpy
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY CHALLENGE
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!