Rachmat PY
Rachmat PY Penulis

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sarung, Kemeja Kalem, dan Songkok Masa Kini, Outfit Taraweh Favoritku

10 April 2023   21:44 Diperbarui: 10 April 2023   22:05 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarung, Kemeja Kalem, dan Songkok Masa Kini, Outfit Taraweh Favoritku
Tarawehnya di Masjid Baitussalam, Bogor. (Dokpri)

 "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap kali (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf [7]: 31)

Memakai pakaian terbaik ketika hendak sholat, baik shalat wajib maupun sunah seperti shalat taraweh, adalah adab yang perlu diperhatikan.

Dalam arti, berpakaian tidak hanya sekedar menutup aurat tapi juga memperindah penampilan ketika berdiri di hadapan Allah.

Tentu saja alasan utamanya adalah agar bisa lebih khusyuk saat menjalankan shalat. Ingat, seperti menurut banyak ulama, bahwa amalan yang pertama kali dihisab adalah shalat. Maknanya adalah betapa penting shalat yang khusyuk.

Oleh karena itu, shalat dengan khusyuk menjadi perlu dan penting termasuk dukungan dari pakaian yang kita kenakan. 

Shalat berjamaah taraweh di masjid, perlu memperhatikan adab berpakaian. Hal ini mengingat, di kanan-kiri kita ada orang lain yang shalat.

Tentu harus diperhatikan juga pakaian yang sesuai agar tidak "mengganggu" pandangan maupun hal lain yang merusak konsentrasi shalat.

Nah saat shalat taraweh  di masjid komplek rumah, Masjid Baitussalam, Curug, Bogor, aku memilih pakaian yang sesuai untuk shalat berjamaah.

Tak lupa memakai wangi-wangian agar senantiasa nyaman, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Nah berkut ini outfit yang aku suka pakai Ketika shalat taraweh. Tentu saja bersih dan suci adalah hal yang kuutamakan.

Sarung, Kemeja dan "Songkok" Masa Kini 

Nah berikut ini aku uraikan alasanku menggunakan sarung, kemeja dan songkok saat melaksanakan shalat tarawih.

  • Pakai Kemeja atau Baju Corak Kalem Aja. 

Aku lebih suka menggunakan baju atau kemeja. Baik lengan pendek atau panjang.

Baju menurutku lebih sopan dan lebih rapi saat digunakan di tempat umum, seperti shalat  taraweh.

Baju cenderung pilih yang bernuansa corak tidak ramai atau "genjreng". Pilih yang bercorak kalem saja.

Aku memilih mengenakan kemeja yang menutupi badan dengan baik. Sehingga saat melakukan gerakan shalat seperti ruku' ataupun sujud, kemeja tetap bisa menutupi sarung saat terangkat ke atas.

Jika baju pendek, tentu saat berpotensi terangkat, dan ada bagian aurat yang terbuka akibat ujung baju terlalu pendek.   

Aurat yang semula tertutup menjadi terbuka. Ini paradoks dengan pengertian bahwa ruku' atau sujud bersimpuh di hadapan Allah SWT.

Tarawehnya di Masjid Baitussalam, Bogor. (Dokpri)
Tarawehnya di Masjid Baitussalam, Bogor. (Dokpri)
Jangan sampai hal yang nampak sepele ini bisa mengakibatkan shalat menjadi batal.

Pakaian atau baju yang sempurna, juga memungkinkan bahu kita tetap tertutup saat melakukan gerakan shalat.    

Aku menyukai baju yang longgar, tidak sempit agar tidak menggambarkan lekuk tubuh. Tidak menggunakan baju tipis yang memungkinkan  kelihatan kulit.

Prinsipya  adalah pakaian tidak menyebabkan aurat- aurat pria dari pusar sampai lutut - terbentuk dengan jelas. Tidak bersifat transparan sehingga anggota aurat tidak bisa dilihat dari arah belakang. 

  • Sarung yang Longgar dan Nyaman  

Sarung sebagai outfit bawahan, lazim dibunakan oleh jamaah pria. Aku memilih sarung dan  menghindari menggunakan celana panjang yang ketat. Pertimbanganku, antara lain:

Sarung lazim dipakai untuk shalat. Boleh dibilang, sarung menjadi outfit favorit banyak jamaah.   

Sarung mudah untuk diatur agar tidak menutupi mata kaki sebagai salah satu syarat sahnya shalat.

Nyaman. Sarung membuat nyaman saat melakukan gerakan-gerakan shalat.

Praktis, tidak ribet  lebih flexible saat mau menggunakan. Cukup dengan lapisan dalam, celana pendek lalu ditutup sarung.

  • Songkok Masa Kini Ala Gue

Nah aku selalu menggunakan "Songkok masa kini". Aku bingung menyebutnya. Sebenarnya seperti topi biasa namun hanya berbentuk bulatan. Biasa digunakan anak-anak muda pria. Jadi lumayan bergayalah ya.

Selain untuk lebih keliatan rapi dan gaya, songkok ini bisa untuk menutupi kepalaku yang botak. hehehe. Ntar dikira ada biksu, kok shalat taraweh. hehehee. 

Songkok masa kini kesukaanku. (Dokpri)
Songkok masa kini kesukaanku. (Dokpri)
Dulu kubeli via online seharga Rp. 100 ribu dapet 3 buah. Beda-beda warna. Jadi bisa buat gonta ganti. Produk UMKM Bandung. Murah meriah namun cocok untuk menambah penampilan yang lebih bergaya masa kini hehehee. 

Bersih, Suci dan Sah untuk Shalat 

Bagiku outfit untuk taraweh, utamanya adalah bersih, suci dan mendukung aku agar bisa lebih khusyuk dalam shalat.

Ulama bilang, khusyuk itu dari pakaian saja sudah terlihat. Namun pakaian itu, bukan untuk niat pamer, tapi ingin agar Allah SWT melihat kita dengan baik.

Kesimpulannya, pertimbangan utamaku soal outfit taraweh ini adalah semua yang kita kenakan mampu membuat shalat kita lebih khusyuk dan tidak menimbulkan potensi shalat batal.

Bersih dan suci tidak harus pakaian baru, namun yang terpenting adalah dirawat, sering dicuci.

Selebihnya bagus kiranya bahwa, hati dan pikiran lahir batin, fokus untuk mengerjakan shalat dengan sebaik dan sebenarnya.

Selamat tarawih, selamat menjalankan ibadah puasa ramadan. Semoga amalan shalat dan puasa kita diterima Allah SWT.

Aamiin.

@rachmatpy  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun