Rahmita AdindaRizky
Rahmita AdindaRizky Mahasiswa

Mahasiswa Jurnalistik Fikom Unpad 2022 yang memiliki minat di bidang media dan sangat tertarik dengan update berita terkini

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Semakin Bertambah Usia Semakin Berkurang Uang Lebaran, Benarkah?

16 April 2024   22:41 Diperbarui: 16 April 2024   22:42 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semakin Bertambah Usia Semakin Berkurang Uang Lebaran, Benarkah?
Momen berbagi uang lebaran sebuah keluarga/dokpri

"Mau dipakai untuk apa ya tahun ini? Kira-kira dapat berapa ya?" 

Kurang lebih kalimat diatas adalah pertanyaan yang hadir setiap tahunnya saat bulan suci ramadhan sudah sampai di ujung jalan. Menjadi sebuah games teka-teki yang akan segera terjawab dalam hitungan jam. 

Pasti tak asing bukan dengan uang lebaran?

Ada banyak ciri khas yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia ketika lebaran hadir menyapa, mulai dari halal bihalal, tradisi makan ketupat dengan opor ayam dan rendang, tradisi baju lebaran, mudik, hingga uang lebaran yang selalu meramaikan kemeriahan hari raya umat muslim. Bak kehujanan berlian, momentum bagi-bagi uang lebaran yang hanya ada setahun sekali ini dimanfaatkan oleh semua kalangan. Mulai dari balita yang belum paham hingga orang dewasa yang sangat mahir memanfaatkannya. Tradisi uang lebaran ini biasanya diberikan kepada kerabat/saudara saat bertemu dan bersilaturahmi. Hal ini menunjukan rasa kasih sayang kepada sesama dan saling menghargai satu  sama lain. Uang lebaran ini biasanya diberikan sudah berbentuk amplop khas hari raya menggunakan tangan kanan, sedangkan tangan kiri menadah di bawahnya sebagai bentuk penghormatan. 

Uang lebaran atau lebih awam disapa sebagai salam tempel sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan masyarakat. Budaya yang sudah ada sejak lama ini disebut-sebut sebagai peninggalan budaya China yang memberikan angpao di hari besar mereka. Selain menjadi kebiasaan, pemberian uang lebaran kepada anak-anak digunakan sebagai 'hadiah' atau apresiasi karena sudah berpuasa selama satu bulan penuh. Terkadang uang lebaran juga sebagai iming-iming atau motivasi yang diberikan orang tua kepada anaknya agar mau belajar untuk berpuasa. 

Bagi-bagi uang lebaran ini tak jarang menuai pro dan kontra, mulai dari ajang minta-minta hingga ajang adu nasib. Adu nasib yang terjadi bukan dalam konteks buruk, hal ini terjadi karena banyak orang yang saling beradu komentar di media sosial X mengenai jumlah uang lebaran yang mereka dapatkan. Dari komentar-komentar tersebut menghasilkan satu statement yang ternyata disetujui oleh banyak orang yaitu 'semakin tua usianya maka akan mendapatkan semakin sedikit uang lebaran.' Adapun cuitan dari salah satu akun dengan handle @convomfs 

"P adu THR gue dapet 35 ribu umur 19" 

Cuitan tersebut berhasil mendapatkan respon beragam dengan total likes 10 ribu dan komentar sebanyak 5 ribu. Salah satu warganet dengan akun @fanadddy turut berkomentar,

"Sejauh ini 180 ribu umur 17 karena gw perginya sama kakak + ponakan, jadi banyak yang bilang 'kamu udah gede gausah ya, buat dedenya aja' untung gw udah nyiapin mental sampe-sampe yang masih ngasih gw THR gw bercandain 'eh ternyata masih kejatah dapet THR ya' wkwk." 

Aisyah (8), "Aku dapet lebih dari 800 ribu tahun ini, lebih banyak sih kalo dari tahun lalu." Tuturnya saat ditanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun