Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com
Aneka Sajian Kue Lebaran, Mana Paling Diminati?
Alhamdulillah. Hari ini adalah Ramadan terakhir. Kita berbahagia menyambut lebaran Idulfitri esok hari. Tapi juga sedih karena kita akan meninggalkan Ramadan. Semoga kita masih diberi kesempatan untuk bertemu Ramadan selanjutnya.
Dalam menyambut lebaran, sudah menjadi tradisi di sebagian besar masyarakat Indonesia menyambutnya dengan silaturahim dari rumah ke rumah.
Nah, dalam rangka menjamu tamu yang datang, biasanya kita mempersiapkan aneka jamuan termasuk kue-kue khas lebaran.
Kue yang disajikan pun beragam jenisnya. Ada yang mempertahankan kue-kue tradisional dari masing-masing daerah. Tapi ada juga yang menyediakan kue-kue umum yang seakan sudah menjadi khas di lebaran.
Aneka sajian kue lebaran di rumah saya
Di saat saya menulis artikel ini, ibu saya sedang sibuk-sibuknya mengaduk tepung terigu, mentega, telur, dan bahan lainnya menjadi adonan kue.
Kue pertama yang biasa dibuat adalah kue bolu. Maklum, kami sekeluarga pencinta kue bolu. Apalagi kalau buatan sendiri, tekstur bolunya itu sangat padat. Soalnya beberapa kali pernah beli bolu di toko-toko, rerata isinya kempes, udara doang.
Selain bolu, kami juga membuat kue-kue khas lebaran seperti kue semprit, kue kacang, nastar, kastengel, putri salju, telur gabus, dan lain-lain.
Mana yang paling diminati?
Sebelum saya yang menjawab, saya akan ajak dulu menelusuri hasil survei GoodStats tentang ini. Saya yakin hasilnya akan mengejutkan.
Hasil survei GoodStats menempatkan kastengel di tahta tertinggi sebagai kue kering pilihan orang Indonesia saat Idulfitri 2023. Persentasenya mencapai 35%. Artinya lebih dari sepertiga responden yang memilih kastengel sebagai kue kering paling favorit.
Sementara nastar yang seringkali disebut sebagai jawara kue kering lebaran, ternyata menempati urutan kedua dengan selisih 8% saja dari kastengel.
Selanjutnya berturut-turut ada putri salju (11%), kue kacang (7%), kue semprit (6%), dan lainnya (3%).
Apakah kamu setuju dengan hasil ini, atau kamu pendapat lain? Boleh banget di-share di komentar ya.
Nah, kalau saya sendiri sebetulnya paling memfavoritkan kue putri salju di antara aneka ragam sajian kue lebaran.
Saya suka kue putri salju karena teksturnya lebih lembut dari yang kue yang lain. Serta adanya gula halus yang menaburi seluruh tubuhnya. Jadi biasanya saya makannya diemut seperti permen. Dihabiskan dulu gulanya, terus kadang dicocol lagi ke gula yang tersedia.
Khong Guan masih memimpin
Selain aneka kue kering, lebaran idulfitri juga biasanya diramaikan oleh aneka kue kaleng.
Alasannya sederhana saja. Kue kaleng lebih mudah didapatkan di mana-mana, dan bisa jadi alternatif bagi yang tidak membuat kue sendiri. Walau aneka kue kering pun sekarang bisa dibeli juga secara bebas.
Masih berdasarkan hasil survei rilisan GoodStats, ternyata yang bertahta paling tinggi di antara kue kaleng lebaran adalah Khong Guan dengan persentase sebesar 27%.
Disusul oleh Monde (22%) yang sebetulnya masih satu grup dengan Khong Guan, Tango (19%), Oreo (15%), Nissin (9%), Astor (5%), dan lainnya (3%).
Saya punya analisis sederhana kenapa Khong Guan ini seakan tak pernah terkalahkan di tahta kue kaleng lebaran.
Sewaktu saya kecil seringkali lebaran tuh ngumpul di rumah nenek. Dan sajian utamanya adalah kue kaleng Khong Guan berwarna merah dengan logo satu keluarga tanpa kehadiran ayah.
Saya dan sepupu lainnya dari keluarga ibu, seringkali berebut satu jenis kue yang ada di dalam kaleng Khong Guan. Apa itu? Jawabannya tiada lain dan tiada bukan adalah wafer-nya.
Mendapat wafer dari kaleng Khong Guan seakan mendapat jackpot.
Experience seperti ini akan selalu dikenang yang membuat suatu brand tak lekang oleh zaman. Selama masih bisa memberikan pengalaman lebih bukan sekadar makanan, Khong Guan akan selalu jadi jawara. Karena soal experience-nya akan diceritakan dari generasi ke generasi.
Ini merupakan nilai plus bagi Khong Guan yang membuat Khong Guan identik dengan sebutan 'kue kaleng'. Setiap kali lebaran kita mendengar kata kue kaleng, pikiran kita akan melayang pada Khong Guan.
Merek lain sebetulnya menyadari juga akan asosiasi pergeseran makna kue kaleng ini. Mereka pun menirunya. Hanya saja, yang mereka tiru bukanlah experience-nya tapi hanya bentuk dan kemasan luarnya saja.
Tango, Oreo, Astor, dan merek lainnya hanya mengubah kemasannya saja saat lebaran. Mereka yang pada hari biasa berkemasan dus, kotak, atau plastik, saat Ramadan berbondong-bondong membuat versi kalengnya.
Ya, secara harfiah memang mereka juga layak disebut kue kaleng. Tapi sayang, kue kaleng yang mereka buat tidak memberikan experience sebagaimana yang Khong Guan berikan.
Dari soal kemasan yang berubah bentuk, perihal pemasaran juga menjadikan Khong Guan lebih unggul.
Khong Guan hampir jarang dipasarkan di luar Ramadan. Ia hanya bisa ditemui saat Ramadan dan menjelang Idulfitri. Hal ini membuat Khong Guan terasa ekslusif dan dikhususkan untuk lebaran.
Menyantapnya saat lebaran menjadi momen yang langka dan menyenangkan.
Sementara merek lainnya, kita dengan mudah mendapatkannya di supermarket atau minimarket. Bahkan di warung terdekat pun tersedia hingga versi ecerannya.
Sehingga, menyantapnya di saat lebaran atau bukan menjadi tak ada beda.
Nah, kalau kamu paling favorit kue kaleng yang mana nih?
Jangan bilang Khong Guan isi rengginang, xixi.