"Move to Heaven": Sisi Lain dalam Memaknai Sebuah Kematian
Tidak ada yang tahu kapan kematian akan datang, namun kita bisa menyiapkan datangnya kematian dengan berbuat kebaikan dan menjalani kehidupan ini sebaik-baiknya.
Yang kerap ditampilkan dalam cerita adalah topik tentang relasi hubungan, terutama hubungan antara orangtua dan anak. Kadang orang tua tidak mau menunjukkan keadaan mereka yang sebenarnya kepada anaknya. Demikian pula sebaliknya anak-anak juga sering melakukan hal yang sama.
Seperti pada episode pertama yang menceritakan seorang anak yang merantau untuk bekerja di perusahaan konstruksi. Dia selalu mengabarkan hal baik tentang dirinya dan cerita yang menyenangkan, padahal banyak kesedihan dan hal buruk telah terjadi padanya termasuk ketika mengalami kecelakaan kerja namun memilih untuk menanggungnya sendirian.
Ketika anaknya meninggal, menyisakan kenangan yang menyesakkan di hati keluarga yang ditinggalkan. Apalagi setelah mengetahui kondisi sebenarnya dan penyebab kematian yang kemudian menimbulkan perasaan bersalah. Bagaimana anaknya harus menderita dan menanggung semuanya sendirian.
Itulah perlunya untuk memberi perhatian sekadar berkabar lewat telepon atau pesan bukan hanya kepada orangtua kita namun kepada semua orang-orang terdekat agar bila nanti mereka meninggalkan kita tidak ada penyesalan yang menyesakkan.
*****
Serial drama Move to Heaven menceritakan kisah kehidupan dan kematian yang sangat realistis yang sering terjadi di sekitar. Drama ini memberi gambaran tentang kematian dari sisi orang yang ditinggalkan bahwa ternyata banyak cerita dan kenangan yang disampaikan oleh mereka yang telah meninggal.
Meski menyedihkan namun kematian adalah sebaik-baiknya pembelajaran dan nasehat. Bagaimana kita memaknai sebuah kematian tanpa rasa takut.