"Move to Heaven": Sisi Lain dalam Memaknai Sebuah Kematian
Drama orisinal Netflix, Move to Heaven merupakan serial drama Korea Selatan yang diliris tahun 2021. Drama yang dibintangi oleh Lee Je Hoon, Tang Jun Sang, Ji Jin Hee, Lee Jae Wook, dan Hong Seung Hee ini di awal penanyangannya cukup menyedot perhatian pemirsa karena mengangkat tema kematian dari sudut pandang yang berbeda.
Cerita drama ini terinspirasi dari esai yang ditulis oleh Kim Sae Byul yang berjudul "Things Left Behind" (Ddeonan Hooe Namgyeojin Geotdeul) pada tahun 2015. Kim Sae Byul sendiri merupakan orang Korea pertama yang berprofesi sebagai Trauma Cleaner yaitu jasa pembersihan tempat tinggal setelah penghuninya meninggal. Beberapa diantaranya ada yang meninggal sebatang kara tanpa diketahui dan tanpa sanak keluarga.
Sinopsis
Serial ini menceritakan tentang jasa layanan Trauma Cleaner yang bernama Move to Heaven yang dijalankan oleh Han Jeong U (Ji Jin Hee), dan anaknya, Han Geu-ru (Tang Joon Sang) yang mengidap penyakit Asperger syndrome. Saat Han Jeong U meninggal ia meninggalkan wasiat untuk adiknya, Cho Sang Gu (Lee Je Hoon) untuk menjadi wali bagi anaknya dan meneruskan usaha Move to Heaven.
Drama 10 episode ini menampilkan cerita yang berbeda-beda dalam setiap episodenya. Isu dan konflik yang ditampilkan merupakan isu sosial yang banyak terjadi di masyarakat dan kehidupan sehari-hari yang kemudian berujung pada kematian.
Sepanjang episode kita akan menyaksikan kisah pilu orang-orang dengan berbagai latar belakang dan konflik hingga kematiannya. Mulai dari orangtua yang diabaikan dan ditelantarkan anaknya karena mengidap demensia, wanita yang disiksa kekasihnya, anak adopsi yang kehilangan kewarganegaraannya yang akhirnya meninggal sendirian di kontrakannya hingga sepasang kakek nenek tanpa anak yang memilih meninggal bersama-sama.
Setiap cerita membuat kita emosional dan cukup menguras air mata. Termasuk inti cerita tokoh utamanya yaitu permasalahan dan kesalahpahaman dari Han Jeong U dengan adiknya Cho Sang Gu yang belum terselesaikan sampai Han Jeong U meninggal dan akhirnya mereka berusaha berdamai dengan permasalahan dan traumanya masing-masing.
Pembelajaran dalam Memahami Makna Kematian
Drama Move to Heaven cukup memberi kesan yang mendalam bagi saya dan mungkin juga bagi siapa saja yang sudah menontonnya.
Dari setiap kisah di setiap episodenya semuanya memberi suatu pembelajaran untuk merangkul kematian yang bisa datang kapan saja dan yang tersisa dari kematian adalah kenangan.
Tidak ada yang tahu kapan kematian akan datang, namun kita bisa menyiapkan datangnya kematian dengan berbuat kebaikan dan menjalani kehidupan ini sebaik-baiknya.
Yang kerap ditampilkan dalam cerita adalah topik tentang relasi hubungan, terutama hubungan antara orangtua dan anak. Kadang orang tua tidak mau menunjukkan keadaan mereka yang sebenarnya kepada anaknya. Demikian pula sebaliknya anak-anak juga sering melakukan hal yang sama.
Seperti pada episode pertama yang menceritakan seorang anak yang merantau untuk bekerja di perusahaan konstruksi. Dia selalu mengabarkan hal baik tentang dirinya dan cerita yang menyenangkan, padahal banyak kesedihan dan hal buruk telah terjadi padanya termasuk ketika mengalami kecelakaan kerja namun memilih untuk menanggungnya sendirian.
Ketika anaknya meninggal, menyisakan kenangan yang menyesakkan di hati keluarga yang ditinggalkan. Apalagi setelah mengetahui kondisi sebenarnya dan penyebab kematian yang kemudian menimbulkan perasaan bersalah. Bagaimana anaknya harus menderita dan menanggung semuanya sendirian.
Itulah perlunya untuk memberi perhatian sekadar berkabar lewat telepon atau pesan bukan hanya kepada orangtua kita namun kepada semua orang-orang terdekat agar bila nanti mereka meninggalkan kita tidak ada penyesalan yang menyesakkan.
*****
Serial drama Move to Heaven menceritakan kisah kehidupan dan kematian yang sangat realistis yang sering terjadi di sekitar. Drama ini memberi gambaran tentang kematian dari sisi orang yang ditinggalkan bahwa ternyata banyak cerita dan kenangan yang disampaikan oleh mereka yang telah meninggal.
Meski menyedihkan namun kematian adalah sebaik-baiknya pembelajaran dan nasehat. Bagaimana kita memaknai sebuah kematian tanpa rasa takut.