War Takjil di Masjid Syeikh Zayed Solo, Berburu Berkah dalam Kebersamaan Ramadhan

Bulan Ramadan selalu menjadi momen kebersamaan yang istimewa, salah satunya melalui tradisi buka puasa bersama di masjid. Di Kota Solo, Masjid Raya Syeikh Zayed menjadi salah satu tempat favorit untuk ngabuburit dan buka puasa bersama.
Saat Ramadan, masjid ini menjadi magnet bagi jamaah dari kota Solo Raya dan berbagai daerah di luar Solo.
Selasar dan halaman masjid yang luas berubah menjadi pusat keramaian, di mana ribuan orang berkumpul untuk berbuka puasa bersama dan meramaikan War Takjil yang diberikan secara gratis oleh panitia dari Masjid Raya Syeikh Zayed.
Sejak sore, halaman Masjid Syeikh Zayed sudah mulai dipenuhi oleh jamaah yang ingin berbuka puasa bersama. Tidak hanya warga Solo, banyak juga yang datang dari luar kota untuk menikmati suasana Ramadan di masjid ini.
Selama bulan Ramadhan, Masjid Syeikh Zayed menyediakan 7000 iftar untuk berbuka puasa yang langsung dibagikan kepada para jamaah yang sudah menunggu di tenda-tenda dan di selasar masjid.
Selain itu panitia juga menyediakan takjil gratis berupa kolak pisang, es buah, bubur kacang ijo, bubur sumsum, jenang jagung, dawet dan aneka kudapan manis lainnya yang sudah di kemas dalam wadah plastik.
Hanya saja takjil ini tidak langsung dibagikan bersama iftar namun harus mengantri setelah sholat magrib selesai.
War Takjil, Antrean Panjang Penuh Semangat
Para pengunjung sudah stand by untuk mengantri. Jumlah takjil yang terbatas, tidak sebanyak iftar buka puasa membuat banyak yang harus berjuang mendapatkan takjil sebelum kehabisan.
Inilah yang membuat war takjil menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Antrian yang semakin panjang mengular dan penuh, tidak menyurutkan antusiasme para pemburu takjil.
Pembagian takjil berjalan rapi dan tertib, tidak saling dorong dan berdesakan. Panitia selalu mengingatkan, satu orang hanya boleh mengambil satu takjil.
Bagi yang sejak awal sudah mengantre di posisi strategis, mereka bisa mendapatkan takjil lebih cepat, sementara yang lain harus bersabar dalam antrean yang terus memanjang.
Kebersamaan yang Membuat Ramadan Lebih Berkesan
Ada jamaah yang datang sendiri tetapi kemudian berbuka bersama orang-orang baru yang mereka temui. Bahkan, ada yang rela berbagi takjil dengan orang lain yang belum kebagian.
Bagi banyak orang, pengalaman ini bukan hanya soal menikmati buka bersama dan berburu takjil, tetapi juga soal merasakan kebersamaan dan keberkahan Ramadan.
Suasana penuh kehangatan ini mencerminkan semangat Ramadan yang sesungguhnya, saling berbagi dan peduli satu sama lain.
****
Buka puasa bersama di Masjid Syeikh Zayed Solo dan ikut war takjil setelah salat Magrib bukan sekadar tentang mencari makanan, tetapi juga tentang merasakan kehangatan Ramadan dalam kebersamaan.
Meskipun antreannya panjang, pengalaman ini tetap menjadi salah satu momen paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Paling tidak satu kali seumur hidup merasakan ikut war takjil.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025