Antara Puasa, Taqwa dan Bahagia
Dan disebut manusia yang bertaqwa adalah ketika kita bersedia untuk mengikuti perintah dan meninggalkan larangan dari sang pembuat Syariat yakni Allah.
Dan bagi orang berpuasa identik dengan bahagia. Loh kok bisa?
Karna itu sudah dijanjikan oleh nabi kita yang mulia bahwa orang yang berpuasa itu akan mendapatkan dua kebahagiaan yakni ketika ia berbuka dan ketika bertemu dengan Allah kelak.
Berbicara tentang dua kebahagiaan ini penulis tertarik untuk merinci. Karna dua kebahagiaan terasa cukup sempurna. Kebahagiaan pertama mewakili kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan kedua mewakili kebahagiaan di akhirat.
Bagaimana kita tidak bahagia dengan hal tersebut? Bukankah selama ini dalam doa sapu jagat yang sering kita panjatkan kita pun selalu meminta dua kebahagiaan ini?.
Dan salah satu jalan mendapatkannya denga cara puasa. Terkhusus kebahagiaan kedua yakni kebahagiaan akhirat itu karna keutaman khusus dari ibadah puasa.
Berdasarkan ilmu yang pernah penulis pelajari juga bahwa pahala puasa tidak ada rasio khusus seperti amalan yang lainnya yang mungkin dibalas 10 kali lipat, 100 kali lipat atau bahkan 700 kali lipat. Karna ibadah puasa itu khusus dipersembahkan untuk Allah, maka Allah sendiri yang akan memberikan balasan khusus untuk kita.
Kenapa demikian adanya? karna didalam ibadah puasa itu mengandung makna pengorbanan dan loyalitas.
Manusia tidak hanya meninggalkan hal hal haram tapi juga rela meninggalkan hal yang sebenarnya dibolehkan/halal pada hari yang lain yakni makan, minum dan berhubungan suami istri.
So, jika Allah saja memberikan ganjaran yang istimewa terhadap puasa kita maka sudah seharusnya kita lebih semangat dan bersungguh sungguh dalam menjalaninya. Selamat berpuasa dengan bahagia