Wanita yang Punya Hutang Puasa Ingin Puasa Syawal, Bagaimana Solusinya?
Kalau engkau beribadah hanya untuk ramadhan maka dipastikan ketika ramadhan pergi ibadah pun ikut terhenti namun jika kamu beribadah untuk Allah maka ibadah pun akan tetap berlanjut karna Tuhan yang kita sembah di bulan Ramadhan sama dengan Tuhan yang kita sembah dibulan Syawal maupun bulan lainnya.
Bulan Ramadhan memang sudah berakhir namun kebaikan tidak boleh berakhir.
Diantara tanda diterimanya sebuah amalan adalah dengan terus melakukan kebaikan selanjutnya karna balasan dari kebaikan adalah kebaikan.
Bulan Syawal sendiri membuka ruang bagi kita untuk terus melakukan kebaikan lanjutan
"Barangsiapa yang berpuasa ramadhan, lalu ia berpuasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia mendapatakan pahala puasa setahun penuh"
H.R Muslim
Hadits diatas seharusnya bisa memotivasi kita untuk dapat mendulang bonus combo yakni pahala puasa setahun hanya dengan melakukan tambahan puasa 6 hari dibulan syawal.
Siapa yang tidak mau mendulang hal besar hanya dengan melakukan hal kecil saja?
Bisa dikatakan ini adalah sebuah kesempatan langka untuk kembali mendulang banyak pahala.
Lalu bagaimana dengan kaum wanita yang masih punya hutang puasa ramadhan bolehkah ia langsung melaksanakan puasa syawal?
Berdasarkan apa yang sudah saya pelajari dalam hal ini para ulama berbeda pendapat. Akan tetapi mayoritas ulama tidak membolehkan puasa sunnah mendahulukan puasa wajib apalagi jika puasa terkait memiliki maksud tertentu.
Untuk permasalahan puasa syawal sendiri pahala puasa penuh hanya bisa kita dapatkan apabila kita sudah menyempurnakan puasa ramadhan baru setelah itu melanjutkan puasa 6 hari.
jika kita langsung memilih untuk melanjutkan puasa syawal tanpa membayar utang puasa maka kita tidak dianggap berpuasa ramadhan secara sempurna.
Puasa Syawal tetap sah namun kita hanya mendapatkan pahala puasa harian saja tidak mendapatkan keutamaaan pahala puasa setahun penuh.
Terkait hal ini, banyak kaum wanita mengalami dilema apalagi jika ia memiliki hutang puasa yang cukup banyak dibulan ramadhan dan ditambah lagi dengan mengalami haid dibulan syawal maka otomatis tidak akan mampu mengejar target membayar hutang puasa sekaligus puasa syawal.
Lalu bagaimana menyikapinya?
Berdasarkan fatwa dari ulama Arab Saudi khusus bagi wanita yang mengalami keadaan diatas maka ia mendapatkan rukhshoh/keringanan untuk bisa melanjutkan puasa syawal dibulan lainnya.
Jadi untuk bulan syawal ia bisa fokus untuk bayar utang puasa dulu. Jika qadha puasa sudah selesai baru dia melanjutkan puasa syawal. Tidak masalah walaupun puasa syawalnya dibulan Dzulqaedah.
Perlu dinggat bahwa itu kekhusus saja bagi wanita dengan keadaan tadi. Kalau bagi laki laki saya kira tidak alasan untuk puasa syawal di luar bulan syawal karna laki laki tidak mengalami hal seperti yang dialami oleh kaum wanita.
Sekian dari saya semoga kita senantiasa bersemangat melakukan amal kebaikan dan taat di sepanjang hayat