Takutlah dengan Amal Ibadah yang Tidak Diterima Oleh Allah
Tak terasa sudah 10 hari berlalunya bulan suci ramadhan. Lalu bagaimana keadaan kita selepas bulan suci itu pergi? Apakah semakin semangat beribadah atau justru mulai lengah.
di antara keadaan diri yang harus kita miliki adalah rasa takut kita kepada Allah. Rasa takut bahwasanya amal kita menjadi suatu amal yang tidak diterima oleh Allah.
Karena secara pasti tidak ada satu pun di antara kita yang sudah mendapatkan jaminan bahwasanya amal kita yang telah kita lakukan selama ramadhan itu pasti diterima.
Maka banyak hal yang menuntut kita untuk memiliki rasa takut akan hal ini. Diantaranya:
1. Rasa takut kalau amal kita tidak diterima oleh Allah. Yang mana Rasa takut yang bermanfaat dan berfungsi:
untuk menjadikan diri kita selalu mawas diri
untuk melesatkan kita untuk terus kembali beramal
untuk tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah kita lakukan
untuk segera berbenah diri, kembali melanjutkan amal kita.
2. Dan juga untuk memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Pastinya amal yang kita lakukan masih banyak kekurangan-kekurangannya.
Allah berfirman dalam Alquran:
"Sungguh celaka orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang kalau menimbang untuk diri mereka, mereka minta untuk disempurnakan timbangannya. Tapi ketika mereka menimbang (untuk orang lain), mereka berbuat curang dengan mengurangi timbangannya."
(QS. Al-Muaffifn: 1-3)