Rendra Prasetya
Rendra Prasetya Full Time Blogger

Tukang Kopi, menjadi biasa saja

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Rindu padaMu Ya Rasulullah

18 Maret 2024   14:52 Diperbarui: 18 Maret 2024   15:14 1938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rindu padaMu Ya Rasulullah
Koleksi Pribadi

Saya didatangi Rasulullah SAW. 

Semua jamaah sudah siap di barisan untuk menuju Raudhah...kami akan berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW. Masjid Nabawi memiliki areal luas tanah yang sangat luas, mungkin dalam skala hektar. Karena saya merasa takjub, saat pertama kali melaksanakan shalat. Bagaimana tidak hamper seluruh jamaah yang hadir dari berbagai negara. Mereka semua berlinang air mata Ketika dihadapan dan di dalam area Raudah bersimpuh penuh khusyu bagaimana bisa berhadapan dengan manusia paling sempurna akhlak dan perilakunya, paling sabar dan paling baik membela umatnya sampai di akhirat kelak. Ya Rasulullah......tempatkan kami di barisan terdepan sebagai umatmu.

Saya berhasil masuk Raudah Bersama rombongan jamaah, saya ingat betul nasihat ustadz kami bahwa dua hal yang paling dinanti umat seluruh dunia adalah bisa berkenan melakukan shalat 2 rakaat dan menangis haru biru di samping makam Rasulullah SAW, karena itu nikmat yang luar biasa.

Tiba giliran saya memasuki area shalat dan berdoa bersimpuh di samping makam Nabi SAW. Saya merasakan hal yang tak biasa, saya mulai berkaca-kaca saat menatap makam Rasulullah SAW, saya coba tenang melakukan shalat 2 rakaat, selesai shalat saya berdoa namun saya tak kuasa menahan raungan tangis, saya meronta histeris.....saya merasa dihampiri Nabi ....saya tak kuat menatap dan membuka mata....mata saya terpejam air mata saya tumpah....doa-doa saya hanya berisi memohon ampun...ampun....ampun....atas segala dosa. Saya merasakan sosok yang arif dan bijaksana lembut dan sabar menghampiri dan seolah Beliau berkata....tersenyum...aaah saya nangis menjadi-jadi. Rindu saya terobati.....kangen saya terobati.....

Saya hamper pingsan, beruntung kawan dan askar menepuk-nepuk saya. Saya akhirnya tersadar..saya membuka mata....tangis saya langsung hilang berhenti. Sosok gagah bijaksana lembut rupawan itu hilang. Ya Allah....Ya Rabb....apakah itu nyata..? Wallahualam.....

Saya dan rombongan bergegas untuk keluar dari area Raudah samping makam Nabi Muhammad SAW untuk memberi kesempatan kepada rombongan yang lain.

Saya masih tak percaya atas kejadian tadi....benar gak sih..? Saya terus berjalan dan terus mengucapkan shalawat.....saya masih mengingat-ingat tak percaya.

Hati saya perlahan tenteram....perlahan kembali seperti sedia kala, saya kembali normal dan sadar saya berada di rombongan jamaah.

Ya Allah Yaa Rabb...terima kasih atas segalah hal yang terjadi pada diri saya. Akhirnya saya berhail merasakan berada di samping makam Nabi Muhammad SAW. Sungguh nikmat yang luar biasa yang mungkin tak bisa saya ulangi. Ya Allah....panggilah saya Kembali untuk berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW dan bisa meraskan kembali cinta yang sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun