2 (Dua) Trik Cerdas Atur Keuangan di Bulan Ramadhan
2. Tanamkan pada diri dan anak untuk tidak lapar mata
Lapar mata mengakibatkan apapun yang nampak/terlihat sangat menarik untuk dibeli, padahal nantinya mubazir/terbuang percuma, karena tidak dikonsumsi akibat sudah kenyang. Hal ini sering terjadi ketika ngabuburit alias ngajak anak-anak main keluar di sore hari menjelang magrib/berbuka puasa. Saat sampai di lokasi "pasar pabukoan" istilah kami di minang, disitu akan nampak mulai dari makanan yang menggiurkan selera dengan bumbu memikat seperti ikan tuna balado merah, rendang, samba tanak jengkol, pergedel jagung, pergedel kentang sampai ke mainan anak-anak dan minuman segar yang semuanya menggugah selera,
jangankan anak-anak, orang dewasa pun kalau tidak kuat iman dan lapar mata, mungkin semua bisa dibeli tanpa memperhitungkan kebutuhan seperti yang kita bahas tadi.
Jadi sebaiknya kita tanamkan pada anak, bahwa kita hanya perlu membeli apa yang menjadi kebutuhan kita, bukan setiap keinginan harus kita penuhi. Hal ini mungkin bisa jadi pelajaran berharga juga bagi si kecil untuk masa depannya.
Nah, demikian 2 (dua) trik cerdas untuk mengatur keuangan di bulan Ramadhan, semooga sahabat kompasiana tercerahkan ya. Intinya sesuai kebutuhan dan bukan keinginan. Islam juga mengajarkan bahwa mubazir adalah saudara syaiton, jadi sebaiknya kita menghindari sifat mubazir (sia-sia) ini.
Kelebihan rezeki yang kita miliki nantinya dapat digunakan untuk hal lain yang bermanfaat, seperti infak/sedekah di bulan Ramadhan yang juga bernilai sosial untuk meringankan beban sesama manusia.