Retno Anggraini
Retno Anggraini Mahasiswa

Saya suka mengekpresikan perasaan saya melalui tulisan dan suka dengan petualang

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Malam Lailatul Qadar, keberkahan,serta pengampunan untuk umat muslim di bulan ramadhan

20 April 2024   07:56 Diperbarui: 20 April 2024   08:03 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malam Lailatul Qadar, keberkahan,serta pengampunan untuk umat muslim di bulan ramadhan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Jika dijabarkan mengenai keberkahan yang didapatkan oleh umat islam pada bulan ramadhan, dapat dirincikan sebagai berikut; Pahala yang berlipat ganda, di bulan ramadhan pahala amal ibadah dikatakan berlipat ganda dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. serta bulan ramadhan adalah momen umat muslim untuk memperbaiki diri mereka, baik dari segi spiritual maupun moral, dengan meningkatkan ibadah, memperbanyak amal kebaikan, dan menahan diri dari dosa.

Kesempatan memperdalam Hubungan dengan Allah, umat muslim memiliki kesempatan untuk memperdalam hubungan dengan Allah SWT melalui doa dan intropeksi diri. Solidaritas dan kebaikan sosial, dengan adanya berbagai program-program amal, seperti berbagi makanan untuk puasa (iftar), membantu mereka yang membutuhkan, dan memberikan sedekah merupakan waktu untuk membangun solidaritas dan kebaikan antar umat muslim meningkat.

Momen Penyucian Jiwa dan Tubuh, dengan berpuasa menjaga diri dari perbuatan tidak baik, dan meningkatkan ibadah, umat islam dapat mencapai tingkat penyucian yang lebih tinggi. Meningkatkan Rasa Syukur, Dengan merasakan kelaparan dan haus selama puasa, umat Muslim menjadi lebih sadar akan berkat-berkat yang mereka terima setiap hari.

●Bulan Pengampunan dan Penyucian Diri

Di bulan Ramadhan, kesempatan untuk mendapatkan maaf dan pengampunan dari Allah SWT dikatakan sangat terbuka lebar. Kita sebagai umat Muslim didorong untuk lebih aktif memohon ampunan, bertaubat, dan memperbaiki diri guna meraih pengampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan di masa lalu. Sebagai umat Muslim, kita diberikan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, baik itu dalam dimensi spiritual maupun moral. Hal ini sejalan dengan ajaran dalam Hadis yang menyatakan;

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).

Hadis ini menyatakan bahwa kita umat islam yang menjalankan puasa Ramadhan dengan keyakinan yang kuat dan harapan akan pahala dari Allah, dosa-dosanya yang telah terjadi sebelumnya akan diampuni. Hal ini menegaskan pentingnya niat yang ikhlas dan keyakinan kita sebagai hamba Allah dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, karena bukan hanya sekedar menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi juga merupakan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan.

Dengan demikian, puasa Ramadhan tidak hanya sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mendapatkan ampunan dan mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan harapan akan rahmat-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun