Saya suka mengekpresikan perasaan saya melalui tulisan dan suka dengan petualang
Malam Lailatul Qadar, keberkahan,serta pengampunan untuk umat muslim di bulan ramadhan
Malam Lailatul-qadar, Keberkahan, serta Pengampunan untuk Umat muslim di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang dianggap suci dalam agama Islam dan sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama bulan ini, kita sebagai umat Islam berpuasa mulai dari fajar hingga matahari terbenam, menahan diri dari makanan, minuman, dan aktivitas yang dapat membatalkan ibadah puasa.
Jika dilihat dari historis, kita akan menemukan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan dimana kitab suci umat islam yaitunya Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril.
Selama bulan Ramadhan, umat Muslim diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari fajar hingga matahari terbenam. Puasa ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran spiritual, menumbuhkan rasa empati terhadap mereka yang kurang beruntung, dan mengasah disiplin diri.
Allah menurunkan perintah umat muslim untuk melakukan puasa melalui Surat Al Baqarah ayat 183
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”
Ayat ini menegaskan kepada kita umat muslim yang disebut oleh Allah sebagai orang yang memiliki iman, bahwa puasa diwajibkan atas mereka, sebagaimana hal itu diwajibkan kepada umat sebelum mereka, dengan tujuan agar mereka bertakwa. Dengan demikian, puasa bukan hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga sebagai sarana untuk mencapai ketakwaan kepada Allah.
Selain menjalankan puasa, bulan Ramadhan juga terkenal dengan aktivitas keagamaan yang dilakukan oleh umat Muslim, seperti meningkatkan ibadah seperti berdzikir, membaca Al-Quran, dan melakukan amal kebaikan dengan bersedekah dan berinfaq. Dengan beragamnya kegiatan ibadah yang dapat dilakukan oleh umat Muslim selama bulan Ramadhan, dapat kita simpulkan bahwa bulan ini merupakan bulan suci yang penuh makna serta keistimewaan bagi umat Islam. Seperti yang akan dirincikan dibawah ini;
●Malam Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah momen yang sangat dinanti-nantikan dalam bulan Ramadhan, Malam tersebut dianggap lebih bernilai daripada ribuan bulan lainnya, karena pada saat itu Al-Quran diturunkan. Pada malam itu, kita mencari keberkahan yang terkait dengan kesuksesan, kesehatan, dan kebahagiaan dalam hidup. seperti yang disampaikan dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur”.
Hadits ini menegaskan kepada kita umat muslim, bahwa Bulan Ramadhan adalah bulan dimana Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia, memberikan penjelasan tentang petunjuk tersebut, dan membedakan antara yang hak dan yang batil. Oleh karena itu, setiap Muslim yang hadir di tempat tinggalnya selama bulan tersebut diwajibkan berpuasa.
Namun, allah yang maha pengasih lagi maha penyayang juga memberikan keringanan kepada mereka yang sakit atau sedang dalam perjalanan, mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di hari-hari lain.
Allah menghendaki kemudahan bagi umat-Nya, bukan kesukaran. Oleh karena itu, umat Islam diharapkan untuk memperhitungkan dengan baik dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya, sehingga mereka dapat bersyukur atas nikmat yang diberikan.
●Bulan Penuh Berkah
Bulan Ramadhan dianggap oleh umat muslim sebagai bulan yang penuh berkah, di mana pahala amal ibadah diberikan berlipat ganda. Umat Muslim berusaha untuk meningkatkan ibadah mereka, seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Quran selama bulan ini. Keberkahan di bulan ramadhan merujuk kepada ragam anugerah yang diberikan Allah SWT kepada umat islam. Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Ahmad dalam sebuah hadits;
َدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
“Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan," (HR. Ahmad).
Permulaan dari hadis ini sudah cukup memberikan gambaran besar kita sebagai hamba Allah SWT, dimana ketika datang bulan ramadhan, nabi muhammad SAW menyebutkan telah datang bulan ramadhan bulan yang penuh berkah, sebuah kalimat pendek yang sarat akan pesan dan makna bagi kita umat muslim di seluruh dunia.
Dapat kita ambil kesimpulan dari hadits riwayat Ahmad diatas, jika bulan ramadhan telah datang maka semua lini kehidupan umat muslim akan penuh dengan berkah, allah benar benar memberkahi umat muslim pada bulan ramadhan. hingga puasa adalah sebuah kewajiban yang kita sebagai umat muslim wajib melakukannya. dengan janji bahwa pintu neraka akan tertutup dan setan akan diikat, yang terbuka hanyalah pintu pintu surga Allah SWT. dan dipenggal terakhir hadist menyebutkan bahwa terdapat malam yang kita kenal sebagai malam lailatul qadar "
Jika dijabarkan mengenai keberkahan yang didapatkan oleh umat islam pada bulan ramadhan, dapat dirincikan sebagai berikut; Pahala yang berlipat ganda, di bulan ramadhan pahala amal ibadah dikatakan berlipat ganda dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. serta bulan ramadhan adalah momen umat muslim untuk memperbaiki diri mereka, baik dari segi spiritual maupun moral, dengan meningkatkan ibadah, memperbanyak amal kebaikan, dan menahan diri dari dosa.
Kesempatan memperdalam Hubungan dengan Allah, umat muslim memiliki kesempatan untuk memperdalam hubungan dengan Allah SWT melalui doa dan intropeksi diri. Solidaritas dan kebaikan sosial, dengan adanya berbagai program-program amal, seperti berbagi makanan untuk puasa (iftar), membantu mereka yang membutuhkan, dan memberikan sedekah merupakan waktu untuk membangun solidaritas dan kebaikan antar umat muslim meningkat.
Momen Penyucian Jiwa dan Tubuh, dengan berpuasa menjaga diri dari perbuatan tidak baik, dan meningkatkan ibadah, umat islam dapat mencapai tingkat penyucian yang lebih tinggi. Meningkatkan Rasa Syukur, Dengan merasakan kelaparan dan haus selama puasa, umat Muslim menjadi lebih sadar akan berkat-berkat yang mereka terima setiap hari.
●Bulan Pengampunan dan Penyucian Diri
Di bulan Ramadhan, kesempatan untuk mendapatkan maaf dan pengampunan dari Allah SWT dikatakan sangat terbuka lebar. Kita sebagai umat Muslim didorong untuk lebih aktif memohon ampunan, bertaubat, dan memperbaiki diri guna meraih pengampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan di masa lalu. Sebagai umat Muslim, kita diberikan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, baik itu dalam dimensi spiritual maupun moral. Hal ini sejalan dengan ajaran dalam Hadis yang menyatakan;
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
Hadis ini menyatakan bahwa kita umat islam yang menjalankan puasa Ramadhan dengan keyakinan yang kuat dan harapan akan pahala dari Allah, dosa-dosanya yang telah terjadi sebelumnya akan diampuni. Hal ini menegaskan pentingnya niat yang ikhlas dan keyakinan kita sebagai hamba Allah dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, karena bukan hanya sekedar menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi juga merupakan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan.
Dengan demikian, puasa Ramadhan tidak hanya sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mendapatkan ampunan dan mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan harapan akan rahmat-Nya.