Blogger Surabaya di reyneraea.com, Penulis e-book Diary Parenting Single Fighter Mom
Targetku untuk Ramadan 2024, Bisa Berpuasa Tanpa Ngomel
Dalam hidup, saya terbiasa bikin target untuk diri sendiri, dan seringnya menularkan ke anak-anak. Tapi sayangnya, target yang dibuat sendiri itu, seringnya meleset dari yang direncanakan.
Banyak hal penyebabnya, salah satunya mungkin karena saya lupa mengeprint tulisan target tersebut, lalu ditempel ke dinding, sehingga bisa terbaca dan langsung ingat setiap hari.
Penyebab lainnya, sepertinya karena saya terlalu naif bikin target yang terlalu banyak, tanpa melihat kondisi yang ada. Karena itulah, di bulan ramadan 2024 ini, saya ingin menyederhanakan target yang ingin dicapai.
Yaitu, bisa berpuasa tanpa ngomel selama 30 hari.
Ini terlihat 'receh' ya, tapi sejujurnya sangat sulit buat saya.
Bahkan ketika menuliskan hal ini, saya sudah menodai 1 hari target saya, dengan ngomel menjelang berbuka puasa.
Astagfirullah.
Entah mengapa, yang namanya mengomel itu, begitu sulit dihindari oleh kaum ibu-ibu. Rasanya saya tidak pernah melihat ada ibu yang bisa menghadapi anaknya tanpa ngomel.
Ngomel, atau ngomong melulu, adalah sebuah wujud perilaku yang disebabkan oleh respon atas ketidaknyamanan yang terjadi di luar diri kita. Namun, tidak semua orang melakukan kegiatan ngomel, untuk semua orang.
Biasanya, kegiatan ini, hanya dilakukan oleh seseorang, kepada orang terdekatnya. Entah itu ibu ke anak, atau istri ke suami. Ayah ke anak juga ada sih, tapi karena kebanyakan ibu yang berhadapan langsung dengan anak.
Bahkan para ibu yang terlihat diam dan sabarpun, bisa mengomel. Mama saya, contohnya.
Beliau adalah seorang wanita yang bisa dibilang sabar, tapi kenyataannya ketika kecil dulu, saya tidak luput dari omelan beliau. Bahkan, sedikit banyak respon mengomel saya secara tidak sengaja karena tertular dari kenangan masa kecil dulu, ketika diomelin mama.
Di sisi lain, faktor kelelahan yang mendera saya sebagai single fighter mom, mengurus 2 anak dan segalanya sendirian. Tak pelak hal itu menjadi pemicu berhamburannya banyak kata-kata yang kadang tidak penting dan tidak nyambung dengan suasana tersebut.
Karena itu lah, alih-alih memasang target puasa, shalat, dzikir maupun murojaah yang sebenarnya sudah menjadi suatu hal wajib di bulan penuh berkah ini. Saya memilih untuk lebih fokus ke pendalaman puasa yang lebih benar dan sesungguhnya.
Bukankah berpuasa adalah menahan diri dari hal-hal yang salah, selain menahan diri dari makan dan minum?.
Saya memaknai, justru menahan diri dari makan dan minum selama seharian itu, merupakan latihan buat kita untuk hidup lebih baik dalam menahan diri akan hal-hal yang buruk atau dilarang Allah.
Dan untuk hal yang terlihat sepele tapi kita semua setuju, bahwa mengomel itu mungkin menyenangkan bagi yang melakukannya. Tapi sangat mengganggu bagi yang mendengarkan, apalagi yang diomeli.
Untuk mencapai target berpuasa tanpa ngomel tersebut, dibutuhkan beberapa strategi untuk diri sendiri. Salah satunya adalah memastikan kondisi diri selalu fit, karena itulah yang sering menjadi pemicu diri mengomel kepada anak-anak.
Seringnya, bukan semata sikap anak yang bikin ibu ngomel. Tapi rasa lelah yang mendera ibu, baik lelah fisik, terlebih lagi lelah mental. Sikap anak yang salah di mata ibu, hanyalah sebuah pemicu bagi ibu untuk 'memuntahkan' semua perasaan tidak nyaman di hatinya.
Bukan hanya perilaku ngomel ibu ke anak, perilaku ngomel istri ke suamipun, seringnya terjadi oleh tindakan salah suami, yang memicu istri mengomel dengan panjang lebar. Bahkan seringnya, bahan omelannya tidak selaras dengan kelakuan suami yang saat itu dilakukannya.
Semoga di bulan Ramadan 2024 ini, kita semua bisa melewatinya dengan makna yang lebih baik. Bukan semata bisa berpuasa menahan lapar dan haus selama sebulan penuh. Tapi juga bisa menjadi pribadi yang lebih baik, salah satunya, bisa menahan omelan kepada siapapun. Khususnya para ibu kepada anak-anak dan suaminya.
Surabaya, 12 Maret 2024
Reyne Raea
Blogger at www.reyneraea.com