Rezha Isyraqi Qastalano
Rezha Isyraqi Qastalano Lainnya

Sharing berbagai pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Memaknai Filosofis Ketupat, Makanan Tradisi Turun Temurun saat Lebaran

15 April 2024   11:17 Diperbarui: 16 April 2024   13:51 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai Filosofis Ketupat, Makanan Tradisi Turun Temurun saat Lebaran
Ketupat tradisi dengan penuh filosofi

Anyaman ketupat

Gabungan beberapa janur kuning yang membentuk menjadi anyaman juga memiliki makna filosofis. Anyaman tersebut memiliki makna berbagai kesalahan dosa manusia. Secara religius, manusia itu tempatnya kesalahan dan kekhilafan. Adapun ketupat setelah dibelah dua dengan pisau menampakkan warna putih. Ini bermakna kebersihan dan kesucian manusia. Dalam tradisi lebaran, kebersihan dan kesucian itu hanya dapat diperoleh setelah tuntas melakukan amal ibadah selama bulan Ramadhan.

Butiran Beras

Dalam tradisi masyarakat Indonesia, Butiran beras memiliki arti khusus. Beras melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan. Adapun beras dalam ketupat bermakna : setelah hati dan jiwa manusia itu bersih dari empat macam nafsu itu, maka manusia akan memperoleh kemakmuran dan kesejahteraan. Dengan demikian, bisa dimaknai pula bahwa kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat itu hanya dapat diperoleh jika manusia dalam masyarakat itu memiliki hati dan jiwa yang bersih dan suci.

Dengan demikian, ketupat merupakan tradisi budaya indonesia yang layak untuk terus kita jaga dan lestarikan bersama untuk menjalin persaudaraan dan persatuan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun