YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Guru

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Samber THR, Samber 2023, Hari 3: Upgrade Skill saat Ramadhan

3 April 2023   17:11 Diperbarui: 3 April 2023   17:17 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Samber THR, Samber 2023, Hari 3: Upgrade Skill saat Ramadhan
Kabar Jombang.com

Di bulan Ramadhan selalu ada tradisi. Tradisi ini hanya dilakukan di saat bulan Ramadhan. Kata tradisi juga disebut kebiasaan. Sedangkan menurut daerah lain, tradisi adalah leluri.

Tradisi, kebiasaan, atau leluri merupakan sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan seseorang atau kelompok tertentu berulang-ulang dengan tata cara yang sama.

Kebiasaan yang diulang-ulang itu dilakukan pula oleh mereka secara terus menerus karena dinilai bermanfaat bagi mereka atau kelompok mereka hingga kebiasan tersebut dilestarikan.

Upgrade apa? Dalam bahasa Inggris upgrade merupakan peningkatan. Peningkatan merupakan proses penggantian sesuatu dengan versi lebih baru dari seduatu yang sama.

Misalnya dalam komputasi dan elektronik pengguna, peningkatan umumnya adalah penggantian perangkat keras, perangkat lunak, atau perangkat lunak tegar. Penggantian dengan versi yang lebih baru.

Versi lebih baik satu tingkat dari produk sebelumnya dengan tujuan memperbarui sistem atau meningkatkan ciri khasnya atau kualitasnya. Tentu dengan harga berbeda pula.

Adapun skill merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang baik dan produktif bahkan inovatif.

Skill dalam bahasa Indonesia sehari-hari disebut seseorang yang memiliki kemampuan, keterampilan, atau keahlian. Kemampuan itu melekat pada seseorang sebagai ciri khasnya dan tak selalu berkaitan dengan hal-hal yang  rumit.

Lalu bila kita gabungkan tradisi, upgrade, dan skill saat Ramadhan ini apa dong maksudnya? Jangan bingung, ada hubungannya satu sama lain. Ramadhan biasanya identik dengan malas-malasan bukan? Tradisi malas-malasan ini dilakukan dengan rebahan. Hingga muncul istilah generasi rebah.

Tradisi rebahan bisa membuat kita mager hingga tidur seharian. Bahkan, ada yang bolos sekolah bagi anak-anak, bolos bekerja pada karyawan, dan bolos tadarus bagi kita yang belum tadarus.

Tadarus atau mengkhatamkan Al Quran  sebagai salah satu tradisi baik lho di bulan Ramadhan ini. Tradisi ini merupakan amalan baik dengan pahala berlipat dari membaca Al Quran di hari biasa dan bulan biasa.

Sekilas, Anda tak merasakan dampak tadarus karena belum menjadikannya sebagai kebiasaan atau tradisi. Padahal dalam tadarus ada lho upgrade skill untuk kita. Masak sih. Upgrade skill kita maknai di atas sebagai peningkatan keterampilan diri seseorang.

Lho apa saja upgrade skill yang kita peroleh dari tadarus Al Quran saat Ramadhan ini?

Pertama, tadarus berasal dari asal kata “darasa yadrusu”, artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji, dan mengambil pelajaran dari Al Quran.

Rasulullah SAW. bersabda: "Bacalah Al-Quran karena pada hari qiyamah nanti ia akan datang memberikan syafaat (penolong) kepada ahli-ahlinya.” (HR. Muslim).

Mari tingkatkan skill membaca Al-Quran di bulan suci Ramadhan ini karena  Membaca satu huruf Alquran, akan dibalas dengan 10 kebajikan oleh Allah SWT, seperti yang telah diriwayatkan oleh Iman-At Tirmidzi dalam hadist Rasullah SAW.

Hanya membaca satu huruf, mendapatkan 10 kebajikan. Jika kita membaca lebih dari satu huruf? 10 lembar sehari atau 1 juz sehari. Tentu banyak sekali pahala yang akan kita raih. 

Kedua, tadarus menyehatkan mata, tenggorokan, pita suara, logika, dan pendengaran. Ketika kita melantunkan ayat Al-Quran keras-keras, mata melihat, perut bergerak, tenggorokan pun bekerja, logika memaknai artinya dan tajwidnya, telinga pun menyimak.

Akhirnya panca indra kita terupgrade skillnya selama Ramadhan. Keren bukan. Sebab Al-Quran adalah Assyfa. Obat.

Ketiga, begitu juga tradisi ceramah saat Ramadhan. Dari ceramah kita mendapat wawasan ke-Islaman terbaru karena para penceramah setiap malam juga upgrade skill mereka dalam berceramah agar skill jamaah terupgrade pula. Mantap.

Keempat, tarawih, tahajjud, dan witir.

Pada tradisi saat Ramadhan itu, kaki, kesabaran, khusu', gerakan rukuk, sujud, duduk antara dua sujud, dan berdiri, seluruh anggota tubuh kita terupgrade skill ketahanannya daripada hari biasa di luar saat Ramadhan.

Tradisi tadarus, tradisi ceramah, dan tradisi tarawih sempurna mengantarkan kita menjadi manusia baru maju satu tingkat dari tahun sebelumnya, baik ketahanan fisik, kekuatan panca indra, logika, dan wawasan kita semua terupgrade skillnya.

Karena itu, mari melakukan kegiatan bermanfaat itu dengan semangat, ya. Tinggalkan kegiatan yang tidak ada artinya, bermalas-malasan saja, rebah sambil main hp saja, atau nonton TV saja. Lebih baik kita perbanyak pahala dengan rutin melakukan tadarus Alquran, menyimak ceramah,dan shalat tarawih, tahajjud, dan witir.

Sambil menjalankan puasa, momen yang tepat untuk menambah kapabilitas diri kita dengan tradisi saat Ramadhan di atas. Selain karena keleluasaan waktu, menuntut ilmu di bulan puasa bernilai lebih banyak loh, manfaat dan pahalanya.

Terakhir upgrade skill memasakmu di bulan Ramadhan ini. Belajar memasak sambil beribadah. Pahala orang yang menyiapkan makanan untuk berbuka dan sahur setara pahala mereka yang berpuasa. Duh, jangan sampai ketinggalan ya upgrade skill saat bulan Ramadhan ini. 

Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Selamat mengupgrade skill saat Ramadhan ini. Sukses buat kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun