riap windhu
riap windhu Sales

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Puasa tapi Stamina Terjaga? Jaga Asupan Makanan dan Tetap Olahraga

7 Mei 2019   23:45 Diperbarui: 8 Mei 2019   00:19 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa tapi Stamina Terjaga? Jaga Asupan Makanan dan Tetap Olahraga
Menjaga asupan makanan saat awal puasa, sangat penting. Harus memiliki cadangan energi yang bisa menunjang saat puasa menjadi lancar. (dok.windhu)

"Ih kenapa, kok lemas rasanya, ya? Mungkin kurang gizi kali, ya?"  ucap salah seorang keponakan, sambil menguap. Siapapun yang mendengarnya, mungkin akan tersenyum jika yang mengucapkannya masih bocah.

Namun tidak demikian halnya jika yang mengatakannya orang dewasa. Apalagi, ngomongin rasa lemas dan loyo saat berpuasa, dianggap sangat tidak patut karena puasa merupakan sebuah kewajiban dan ibadah bagi umat Islam.

Adakah? Saya jadi teringat seorang kawan lama yang mengaku tidak kuat berpuasa. Mulai siang hari, dia mulai mengeluh perutnya tidak enak dan sakit. Lebih memiih untuk bersantai-santai.

Sayur yang mengandung serat juga dibutuhkan untuk tubuh jika berpuasa (dok.windhu)
Sayur yang mengandung serat juga dibutuhkan untuk tubuh jika berpuasa (dok.windhu)
Saat berpuasa, tentu saja harus menahan rasa lapar dan haus dari terbit matahari hingga matahari terbenam. Namun ada kaitannya atau tidak ya, dengan rasa yang lemas dan lesu? Terlebih jika sampai harus menunda, membatasi, dan membatalkan kegiatan atau pekerjaan yang harusnya dilakukan. Sayang banget, kan? Lagipula kalau berpuasa  terihat lemas, pastinya nggak akan terlihat keren dan gaya.

Padahal sebenarnya, puasa hanya memindahkan pola makan yang sebelumnya tiga kali sehari menjadi dua kali sehari, yakni saat makan sahur dan saat jam berbuka puasa setelah maghrib. Selain tentunya, puasa harus dilakukan dengan niat dan juga menahan diri dari dari rasa emosi, dengki, serta hawa nafsu lainnya.

Penulis buku kesehatan dan kedokteran Prof. Dr. Dr Anies M Kes, PP, dalam bukunya berjudul Sehat dan Bugar Selama Puasa Ramadhan dan Lebaran, terbitan Ar Ruzz Media mengatakan, rasa lapar dan haus sebenarnya bukanlah tanda mutlak kebutuhan tubuh akan makanan.

Puasa, tidak bisa dijadikan kambing hitam untuk rasa lemas yang timbul. Tubuh memang membutuhkan energi sepanjang hari. Namun, tubuh umumnya juga memiliki cadangan energi yang misalnya, terdapat di otot, lemak bawah kulit, dan lainnya

Lalu, apa yang bisa membuat puasa tetap jalan, tapi stamina terjaga?

1. Jaga Asupan Makanan
Saat berpuasa, harus menjaga asupan makanan dan minuman dengan baik. Bukan berarti hanya sekedar memasukkan asal makanan dan asal minuman ke dalam mulut agar perut terasa kenyang atau hanya supaya tidak lapar saja.

Asupan makanan sangat  berpengaruh dalam kenyamanan menjalankan puasa. Maksudnya, tentu saja supaya bisa tenang saat berpuasa, tidak menimbulkan gangguan pencernaan, atau malah menambah berat badan. Baik saat menyantap makanan sahur dan saat makan buka puasa.

Salah satunya, kebiasaan yang biasa dilakukan sejumlah orang dengan minum air es atau es yang dicampurkan dalam minuman sebelum menyantap makanan lain. Jika diminum dalam jumlah yang cukup banyak, tentunya tidak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun