Kulari ke Pantai Kertojayan, Melihat Debur Ombak Besar dan Laut Biru
Tak akan terbantahkan jika salah satu tempat terbaik untuk melepaskan penat adalah pergi ke pantai. Gulungan ombak di bawah naungan langit biru. Deburan dan empasan air yang menyentuh pasir pantai, serta cahaya matahari yang perlahan meredup dan memberikan semburat jingga jelas membuat mata enggan berkedip.
Siapakah yang bisa menolak keindahan yang tersaji di depan mata ini? Pantai selalu menawarkan pemandangan yang eksotis. Suasana yang terbangun di sekelilingnya selalu mampu memberikan pesona magis tersendiri. Hamparan air berujung pada laut atau samudera yang maha luas. Pohon-pohon hijau di sekelilingnya.
"Ini langsung berbatasan dengan Samudera Hindia, mbak," kata Eki, sepupu yang berdiri disampingku. Ombak Pantai Kertojayan semakin sore semakin meninggi. Sore di bulan Desember tahun lalu menjadi kenangan yang manis untuk saya dan para sepupu yang merupakan warga setempat.
Pantai Kertojayan merupakan salah satu pantai yang berada di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pantai selatan Jawa yang lautnya menyatu dengan Samudera Hindia, salah satu samudera yang ada di bumi. Samudera terbesar ketiga di dunia.
Selain Pantai Kertojayan, Purworejo memiliki banyak pantai lainnya, antara lain Pantai Jatimalang atau Pantai Dewaruci yang punya gradasi warna air biru dan hijau toska. Ada juga Pantai Ketawang berpasir lembut dengan latar Pegunungan Sewu dan Menoreh. Selain itu, masih ada Pantai Jetis, Pantai Keburuhan, Pantai Pasir Puncu dan Pantai Roro Inten Ngombol.
Setiap pantai memiliki kekhasannya masing-masing. Sebagian besar merupakan pantai berpasir hitam yang terasa lembut. Namun demikian, keindahan yang ditawarkan pantai-pantai ini tak kalah menarik untuk dikunjungi dan memberikan pemandangan yang tentu berbeda dengan pantai di wilayah lain.
TPI dan Tambak Udang
Jika berkunjung ke Pantai Kertojayan atau Pantai Genjik yang berada di Desa Kertojayan, Kecamatan Grabag, Purworejo, tak hanya bentangan air luas dan deburan ombak yang dapat dilihat.
Siapapun yang berkunjung dapat melihat TPI atau Tempat Pelelangan Ikan yang menjual ikan-ikan hasil tangkapan para nelayan. Warga desa setempat selain berprofesi sebagai petani, ada yang berprofesi menjadi nelayan dan petambak udang .
Tambak-tambak udang berjajar dalam jarak beberapa ratus meter dari pantai. Udang vaname yang dihasilkan dari tambak-tambak ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Berkunjung ke pantai ini, pemandangan orang yang sedang mengelola tambak adalah pengetahuan sendiri. Begitupun halnya dengan melihat kesibukan para pemancing yang berusaha menangkap ikan.
Sedekah Laut
Tak hanya Tempat Pelelangan Ikan, tambak udang dan para pemancing, Pantai Kertojayan punya keunikan dengan kearifan lokal yang masih terjaga hingga kini. Saat bulan Suro tiba, para nelayan melakukan sedekah larung. Berbagai jenis makanan dan sesajen dibawa ke tengah laut menggunakan perahu lalu dihanyutkan hingga satu kilometer.
Ada sebuah tradisi di Pantai Kertojayan ini yaitu para nelayan yang tinggal di pantai ini kerap melakukan sedekah larung. Ritual larung dilakukan dengan menghanyutkan perahu berisi berbagai makanan dan jenis sesajen lain. Sebuah tradisi yang merupakan wujud rasa syukur para nelayan atas hasil tangkapan ikan yang diperoleh. Setelah pelarungan selesai, masyarakat diperkenankan untuk mengonsumsi makanan dari perahu yang sudah melarung.
Bentuk kearifan lokal yang sangat menarik untuk diikuti, disimak dan dijadikan pengetahuan serta pengalaman berharga. Tidak semua pantai memiliki tradisi yang unik seperti ini. Sebuah pemandangan tak biasa di pantai yang akan menarik bagi wisatawan. Apalagi, bila dikemas dengan baik sebagai destinasi wisata karena memiliki keunggulan tradisi budaya.
Berwisata Pantai tetap Hati-Jati
Pantai Kertojayan langsung berbatasan dengan Samudera Hindia. Oleh karenanya, ombak di pantai cenderung tinggi bila dibandingkan pantai biasa. Saat mengunjungi pantai ini harus tetap memperhatikan keselamatan dan kehati-hatian.
Beberapa di antaranya adalah sebaiknya tidaklah mandi di laut dan tidak terlalu dekat jauh dari bibir pantai. Ombak yang datang jika dalam keadaan tinggi sangat membahayakan karena bisa terseret. Beberapa kasus kecelakaan laut pernah terjadi karena tidak mengikuti hal yang dilarang dan diperingatkan.
Besarnya ombak yang terhubung dengan Samudera Hindia ini pernah juga membuat seekor Hiu Tutul dengan panjang sekitar tiga meter terdampar di Pantai Kertojayan pada tahun 2020. Hiu langka (rhincodon typus) itu akhirnya bisa kembali ke laut.
***
Banyak alasan yang digunakan seseorang untuk pergi ke pantai. Mulai dari menikmati keindahan, melihat sunset, mencari kedamaian, melihat keunikan tradisi, hingga mengisi waktu bersama keluarga maupun teman. Kenangan yang terabadikan melalui foto-foto yang diunggah ke media sosial.
Pesona pantai di Indonesia, pantai-pantai di Purworejo, dan khususnya Pantai Kertojayan punya keunggulan masing-masing. Sore itu, saya bersama para sepupu menikmati deburan ombak dari pantai yang hanya berjarak beberapa kilometer dari rumahnya di Desa Kertojayan.
Sambil memandang ke arah sekeliling pantai, saya tahu suatu saat akan kembali lagi kesini. Aku akan lari ke Pantai Kertojayan untuk melihat debur ombak besar dan laut biru. Mungkinkah suatu saat Pantai Kertojayan akan menjadi destinasi wisata yang semakin terkelola dengan baik? Semoga saja.
---Jakarta,dhu270423---
#PantaiFavorit