War Takjil Ramadan, Sensasi Berburu Makanan Berbuka Puasa Siapa Cepat Siapa Dapat
Ramadan tiba. Saatnya war takjil. Setahun sekali, momen seru ini sayang untuk dilewatkan. Buat siapapun yang ikutan berburu makanan berbuka puasa, aturannya cuma satu, yakni siapa cepat siapa dapat. Meskipun untuk itu, harus rela antre cukup panjang.
Barisan panjang antrean laki-laki dan perempuan tampak terlihat di depan tenda warna hijau bertuliskan Bazar Takzil Ramadan 1446 H RW. 01 Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat, Kamis 6 Maret 2025. Hari sudah sore, pukul 16.00, jumlah calon pembeli semakin ramai.
"Antre apa, kak?" tanyaku penasaran melihat antrean. "Mau beli bubur," kata Ima, salah seorang perempuan berhijab. Mataku menangkap sejumlah wadah-wadah berisi macam-macam bubur. Beberapa laki-laki penjualnya tampak sangat sibuk melayani pembeli.
Aneka bubur warna-warni terlihat. Ada warna putih bubur sumsum, ada warna ungu ubi ungu, ada warna merah muda bubur mutiara, ada warna cokelat biji salak, ada warna hijau bubur kacang hijau dan ada warna hitam ketan hitam. Sekitar tujuh jenis bubur.
Istana Bubur, merupakan salah satu favorit bagi yang war takjil di pusat takjil Benhil. "Satu wadah dua puluh ribu (Rp20.000). Boleh dicampur-campur. Rasanya enak," ucap perempuan itu lagi. Menurutnya, dia sudah menjadi pelanggan aneka bubur manis yang memang berjualan di sekitar wilayah Benhil. Saat ramadan tiba dan penjual bubur hadir di bazar takjil Benhil, dia pun tak ingin ketinggalan untuk mencicipi manisnya bubur saat berbuka puasa. Sebelum pulang ke rumah membeli bubur dulu karena kebetulan kantornya juga tak jauh lokasinya.
Aku pun memutuskan beralih. Antrean bubur manis cukup panjang. Sepertinya lima hingga enam meter pun ada. Antre menunggu bisa sekitar 30 menit. Dari tayangan salah seorang youtuber yang sebelumnya kutonton sebelum ke Benhil, kalau telat datang untuk war takjil bubur, bisa-bisa kehabisan. Peminatnya banyak. Lebih baik aku war takjil yang lain saja.
Benhil, Saatnya Puas Berburu Takjil
Pasar Takjil Benhil (Bazaar Takjil Benhil) sudah menjadi bagian yang melekat selama puluhan tahun ramadan. Konon, sejak tahun 1985. Siapapun yang tinggal atau beraktivitas di Jakarta umumnya mengenalnya untuk ngabuburit. Saat ramadan, sekitar sejak habis zuhur, mulai pukul 13.00 atau 14.00 WIB, puluhan penjual aneka makanan sudah siap menanti pembeli hingga setelah bedug berbuka Magrib, sekitar pukul 19.00.
Lokasi yang strategis jadi pilihan para pemburu takjil. Ada angkutan kota Jak Lingko 54 yang berhenti tepat di samping tenda bazar ramadan. Aku pun masuk ke dalam tenda warna hijau yang lokasinya tepat di samping Burger King dan depan Balai RW.01 Benhil itu.
Siapa saja boleh datang ke lokasi penjualan takjil ini. Bagi mereka yang berpuasa ataupun yang memang tidak berpuasa. Meski namanya, war takjil tapi sesungguhnya bukan perang atau bertengkar. Justru malah unik dan ada unsur toleransi. Dalam berburu takjil, seringkali akhirnya malah jadi memborong takjil. Hitung-hitung membantu para UMKM yang berjualan. Di depan tenda, juga tertulis,"Meningkatkan UMKM."
Content Competition Selengkapnya
Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon
Fiksi Cerpen
Ramadan dan Keluarga
MYSTERY TOPIC
Mystery Topic 5
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025