Pangrango
Pangrango Penulis

Happy Gardening || Happy Reading || Happy Writing || Happy Knitting^^

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ketika Dua Bocah Sakit Bersamaan

5 Mei 2020   20:29 Diperbarui: 5 Mei 2020   20:36 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Dua Bocah Sakit Bersamaan
Dua Bocah (Foto: Koleksi Pribadi)

Posisi saya yang tengah puasa pun dilanda kegalauan. Momen kritis biasanya selepas asar, godaan untuk berbuka lebih awal itu seperti menarik-narik tangan agar mengambil makanan. Namun, alhamdulillah meski tetap harus memberi perhatian ekstra kepada anak, puasa saya tetap penuh. Semangat saya adalah ini adalah puasa yang saya tunggu-tunggu, jadi saya harus bisa. Ini pernah saya ceritakan di Samber hari-1 Ramadhan Sempurna yang Tertunda.

Untuk urusan menulis, walaupun sebisa mungkin saya menyelesaikannya di awal waktu tapi rasanya masih susah. Tulisan saya untuk Samber pun berakhir di hampir tengah malam. Itu pun sudah ingin menyerah akibat kantuk yang luar biasa. Tapi suami dan Kakak terus memotivasi.

"Ibu, sudah selesai belum nulisnya," ujar Kakak suatu ketika membangunkan saya sekitar pukul setengah sebelas malam. Saat itu saya belum ada draft sekalipun bahkan mau menulis apa? Saat itu saya ingin absen saja. Namun, suara kecil Kakak berhasil membuat saya bangkit dan menyelesaikan tulisan.

Sekitar seminggu, Abang akhirnya heboh seperti biasa lagi di rumah. Bekas cacar belum sepenuhnya mengelupas tapi saya bahagia karena dia sudah ceria kembali dan keduanya bisa bermain bersama. Siap-siap bikin kapal pecah!

Ohya, berikut kiat menangani anak cacar air berdasarkan pengalaman saya:

  • Berjemur ketika matahari sudah mulai hangat sekitar 10-15 menit. Seperti halnya anjuran berjemur saat Covid-19, berjemur dipercaya dapat meningkatkan imunitas anak.
  • Tanyakan terlebih dahulu ke anak (jika sudah bisa berbicara), apakah dia ingin mandi atau tidak? Ini saya pilih daripada bingung memandikan atau tidak jadi saya kembalikan ke anak. Sebab, bagaimananpun dia yang paling mengerti kondisi badannya. Kebetulan dua hari pertama terkena cacar, Abang mau mandi. Nah, saat memandikan gunakan air mengalir jangan direndam. Jika berendam dikhawatirkan virus akan menyebar ke seluruh tubuh. Saya pun menggunakan garam. Saya belum mengetahui apakah penggunaan garam ini bagian dari mitos atau memang sudah teruji klinis.
  • Pakaikan pakaian yang tipis agar tidak gerah. Abang sendiri selama cacar hanya menggunakan pakaian luar saja. Hal ini agar anak tetap nyaman. Setelah itu, pisahkan pakaian anak dengan pakaian yang lain terlebih dahulu karena rentan menularkan ke anggota lain. Berdasarkan tips yang saya baca sebaiknya ganti pakaian tiga kali sehari.
  • Banyak minum agar luka cepat kering. Hari kedua-ketiga cacar Abang pun sudah mulai mengering namun tetap biarkan mengelupas secara alami agar tidak menimbulkan bekas. Berikan asupan gizi atau makanan kesukaannya agar anak tetap kuat.
  • Menggunakan bedak tabur salicyl talk atau caladine cair. Dulu saat Kakak terkena cacar saya menggunakan caladine cair sedangkan untuk Abang saya menggunakan salicyl talk. Sebelum memutuskan memakai yang mana, kalau saya melihat dari luka anak. Untuk Abang ini, karena munculnya cacar tidak bareng sehingga cacarnya itu ada yang benjol cairan tapi ada juga yang lukanya basah mulai mengering. Untuk itu saya menggunakan bedak tabur sebab bedak cair tidak disarankan untuk luka basah.
  • Konsultasikan ke dokter jika tidak mereda atau merasa ada yang salah.

Momen tersulit saya saat mengawali Ramadhan, akhirnya segera berlalu. Semoga Corona pun segera berlalu dan kita selalu dilindungi dari wabah ini. Aamiin...


"Sesungguhnya dibalik kesulitan itu ada kemudahan. Karena, sesungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan." - Al Insyirah:6

Semoga bermanfaat ya^^

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun