Rina Darma
Rina Darma Penulis

Happy Gardening || Happy Reading || Happy Writing || Happy Knitting^^

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Olahraga Ringan Bareng Si Kecil Saat Puasa

10 Mei 2020   23:18 Diperbarui: 10 Mei 2020   23:26 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga Ringan Bareng Si Kecil Saat Puasa
Lari di tempat (Foto: Koleksi Pribadi)

Biasanya saat Ramadhan, kami menyempatkan olahraga ringan bersama si kecil sembari ngabuburit di kota. Namun, pandemi Corona membuat tahun ini berbeda. Kami tinggal di zona merah sehingga aktivitas olahraga dilakukan #dirumahsaja.

Olahraga dapat menjaga kebugaran tubuh sehingga meningkatkan imunitas agar tidak mudah terserang virus. Bagi anak, olahraga sangat bermanfaat mengoptimalkan masa pertumbuhan. Berdasarkan anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO), anak-anak harus bergerak setidaknya 60 menit sehari di antaranya dengan berolahraga.

Olahraga bersama antara orang tua dan anak juga dapat meningkatkan bonding. Dibanding dengan ibu, intensitas pertemuan si kecil dengan ayah lebih sedikit. Sehingga olahraga merupakan kesempatan untuk menjalin kedekatan di antara mereka.

Saat puasa waktu yang dianjurkan untuk berolahraga adalah dengan durasi 30 menit yang dilakukan menjelang berbuka. Namun, ketika nafas mulai terengah dan terbata-bata sebaiknya berhenti. Untuk olahraganya bisa dilakukan 3-5 kali dalam seminggu. Ohya, sebelum melakukan olahraga sebaiknya melakukan pemanasan. Pemanasan berfungsi untuk mempersiapkan tubuh sebelum melakukan latihan inti.

Latihan keseimbangan (Foto: Koleksi Pribadi)
Latihan keseimbangan (Foto: Koleksi Pribadi)

Anak-anak biasanya susah berdiri seimbang. Saat berolahraga bersama bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk mengajari keseimbangan. Misalnya dengan berdiri satu kaki dan tangan dirapatkan untuk menjaga anak tidak jatuh. Lama kelamaan dilepas pegangannya. Latihan keseimbangan dapat melatih daya konsentrasi, kekuatan otot, dan proses sensori tubuh balita. Keseimbangan yang baik akan membuat tubuh anak bergerak luwes dengan segala posisi dan tidak mudah jatuh.

Bermain lempar tangkap bola (Foto: Koleksi Pribadi)
Bermain lempar tangkap bola (Foto: Koleksi Pribadi)

Biasanya anak-anak suka bermain dengan bola. Hal ini bisa dimanfaatkan agar anak terpancing untuk tetap mau berolahraga dan tidak bosan di tengah jalan. Selain itu, bermain lempar tangkap bola dapat mengasah konsentrasi anak. Selain itu, latihan ini dapat mengoptimalkan kekuatan otot lengan dan mengasah koordinasi mata dan tangan

Latihan meninju (Foto: Koleksi Pribadi)
Latihan meninju (Foto: Koleksi Pribadi)

Mengajak anak melakukan gerakan meninju dengan tangan maju mundur bergantian. Latihan meninju akan membuat lengan lebih kuat dan berisi. Gerakan ini juga bisa digunakan untuk menyalurkan energi negatif.

Reach & Squat (Foto: Koleksi Pribadi)
Reach & Squat (Foto: Koleksi Pribadi)

Latihan reach and squat atau berjongkok lalu berdiri  ini saya dapatkan dari youtube SKWAD Fitness. Gerakan ini memiliki banyak manfaat baik bagi anak maupun orang tua. Bagi anak di antaranya dapat meningkatkan kelincahan bagi anak. Sementara, bagi orang dewasa dapat membakar kalori yang cukup tinggi sehingga dapat membentuk tubuh ideal.

Mengenalkan push up (Foto: Koleksi Pribadi)
Mengenalkan push up (Foto: Koleksi Pribadi)

Tidak ada salahnya mengenalkan dan mengajarkan push up pada anak. Menurut dr. Shopia Hage push up boleh dilakukan anak asal tanpa beban atau bertumpu pada lutut bukan kaki. Latihan ini bisa melatih kekuatan otot. Kalau saya sendiri suka push up untuk meminimalkan lemak pada perut.

Crab and Crawl (Foto: Koleksi Pribadi)
Crab and Crawl (Foto: Koleksi Pribadi)

Gerakan crab and crawl  ini juga saya dapatkan dari youtube SKWAD Fitness. Kita bisa mengajak anak menirukan gaya kepiting berjalan dengan bergerak maju, melingkar, kemudian mundur dan ulangi kembali. Latihan ini bisa menguatkan otot anak dan mengasah kemampuan motoriknya.

Cooling down (Foto: Koleksi Pribadi)
Cooling down (Foto: Koleksi Pribadi)

Terakhir, jika di awal kita melakukan pemanasan maka sebelum mengakhiri olahraga sebaiknya juga melakukan pendinginan (cooling down). Hal ini akan mengurangi kelelahan dan resiko cedera pada otot.

Saat olahraga bersama anak maka konsepnya adalah bermain sambil belajar. Gerakan yang dilakukan bisa disesuaikan dengan kesukaan si kecil sehingga olahraga bersama terasa menyenangkan. Hal ini akan membentuk kebiasaan anak gemar berolahraga. Jika kita memaksakan dikhawatirkan anak malah akan trauma dan malas berolahraga.

Sangat menyenangkan sekali berolahraga bersama buah hati tercinta ya. Selain mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar, kita bisa membantu pertumbuhan optimal bagi si kecil, dan dari segi hubungan antara orang tua dan anak bisa semakin dekat.

Selamat mencoba!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun