Rinaldi Syahputra Rambe
Rinaldi Syahputra Rambe Pustakawan

Anak desa, suka membaca, menulis dan berkebun. Penulis buku "Etnis Angkola Mandailing : Mengintegrasikan Nilai-nilai Kearifan Lokal dan Realitas Masa Kini". Penerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Artikel Utama

Jangan Biarkan Bukbermu Kehilangan Esensinya

6 April 2023   08:59 Diperbarui: 10 April 2023   13:00 2595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Biarkan Bukbermu Kehilangan Esensinya
Ilustrasi berbuka puasa di bulan Ramadhan. (sumber: SHUTTERSTOCK/Odua Images via kompas.ocm)

Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah bagi umat muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Kalau di Indonesia, selain menjalankan ibadah puasa, banyak kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kebersamaan dan mempererat silaturrahim. Salah satu kegiatan yang populer di Indonesia adalah bukber atau buka bersama

Bukber adalah sebuah acara atau pertemuan yang diadakan selama bulan Ramadan, waktunya khusus saat berbuka puasa setelah matahari terbenam. 

Acara ini biasanya diadakan di  tempat-tempat  yang dapat menampung banyak orang. Selain itu, bukber juga bisa diadakan di rumah dengan mengundang keluarga, teman, atau tetangga, dll.

Bukber bukan saja sebatas acara kumpul-kumpul atau makan bersama. Esensi dari kegiatan bukber adalah meng-eratkan silaturrahim yang mungkin saja telah merenggang akibat telah lama tidak bertemu.

Islam sangat menganjurkan silaturrahim. Bukber seharusnya jadi momentum yang baik untuk menjaga silaturrahim. Namun, terkadang esensi silaturahim yang seharusnya dijaga, malah hilang karena beberapa hal. 

Berikut adalah cara menjaga esensi silaturahim saat bukber agar bukbermu tidak hambar.

1. Datang tepat waktu Datang tepat waktu menjadi hal yang penting saat bukber. Karena dengan datang tepat waktu, kita menunjukkan rasa hormat dan peduli pada orang yang mengundang kita. 

Sebaliknya, datang terlambat atau terlalu cepat bisa membuat orang yang mengundang merasa tidak nyaman dan bisa merusak suasana.

2. Menjaga sikap sopan Selama bukber, menjaga sikap sopan menjadi kunci dalam menjaga esensi silaturahim. Hindari mengeluarkan kata-kata atau melakukan tindakan yang bisa menimbulkan perdebatan atau ketegangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun