Rini Wulandari
Rini Wulandari Guru

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Me-Recharge Rohani dan Jasmani Usai Sahur Agar Sehat Luar Dalam

13 Maret 2024   22:37 Diperbarui: 21 Maret 2024   10:30 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Me-Recharge Rohani dan Jasmani Usai Sahur Agar Sehat Luar Dalam
Risiko Kesehatan Akibat Langsung Tidur setelah Sahur sumber gambar hellosehat.com

Ibarat gadget yang dipakai sepanjang waktu, ada kala baterainya menjadi low-bat. Apalagi jika memakainya berketerusan dalam kesibukan harian. Begitu juga dengan rohani kita. Arti " RECHARGE " dalam Bahasa indonesia kurang lebih;· isi ulang, mengisi ulang, mengisi kembali, pengisian ulang, diisi ulang, isi kembali dan terisi kembali.

Ada yang bilang bulan Ramadhan itu bulan ujian, tapi ada yang bilang ujian sebenarnya justru dalam 11 bulan selain Ramadhan. Dan Ramadhan itu menjadi bulan untuk me-recharge kembali kekuatan "baterai" rohani kita.

Terlepas dari beda tafsir tersebut intinya kita harus bisa mengambil hikmah dari kehadiran bulan Ramadhan mubarak ini. Terutama dengan optimalisasi ibadah, apalagi ibadah sunah berpotensi menjadi pahala ibadah wajib, apalagi yang wajib.

Begitu juga dengan ibadah sunnah lainnya menjadi begitu bermakna "bonusnya" jadi tak boleh dilewatkan begitu saja meskipun hanya shalat sunat rawatib sebelum dan sesudah shalat fardhu. Apalagi shalat malam (qiyamul lail) yang pahalanya berlipat ganda-seperti shalat tahajud dan shalat fajar sebelum subuh.

Di dalam bulan Ramadhan yang tidak hanya mengharuskan kita bertahan dalam ibadah puasa, kita juga diharapkan menahan diri---terutama nafsu dari banyak godaan. Apalagi, Allah berfirman, "...pahala puasa itu untukKu. Dan Aku sendiri yang akan membalasnya."

Dibandingkan dengan ibadah lainnya, puasa memiliki keistimewaan. Dan orang-orang yang menjalankan puasa meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena taat kepada Allah. Mengapa?.

Jika bersyahadat harus ada saksi, jika shalat ada imam, makmum dan bisa berjamaah, begitu juga saat berzakat ada amil yang menerimanya, demikian juga dengan ibadah haji ada jamaah haji dan ada panitia yang mengurusnya.

Tapi bagaimana dengan puasa?, kita tak bisa riya dengan mengatakan saya berpuasa, karena orang lain juga melakukannya, jikalaupun kita tidak berpuasa tidak mudah membuktikannya ketika kita berbohong. Karena rahasia orang berpuasa hanya yang menjalankannya dan Allah saja yang tahu.

Karena ketika kita minum di tempat tersembunyi, lantas kita mengatakan masih berpuasa, tidak akan ada orang yang tahu kecuali kepergok sedang makan dan minum.

Beriktikaf Sambil Menikmati Kultum

Hingga hari kedua puasa, ternyata menarik juga menikmati suasana usai shalat subuh setelah sahur dengan aktifitas rutin kultum Subuh Ramadhan.

Selain mendapat pahala iktikaf (berdiam di dalam masjid yang diniatkan untuk beribadah-shalat, zikir, wirid atau sambil menunggu masuknya waktu shalat berikutnya), juga bisa diniatkan sebagai cara kita me-recharge rohani.

Masukan-masukan positif yang lebih membumi yang memotret aktifitas keseharian terasa tidak membosankan. Intinya membangun mentalitas kita menjadi "Muslim produktif".

Karena sebaik-baik seorang manusia adalah yang bisa menjadi pribadi yang positif dan bisa semakin banyak bermanfaat bagi orang lain. Dimulai dari diri sendiri dulu untuk melakukan perubahan, dan kemudian membagi energi positif kepada semakin banyak orang.

Tema dua hari ini tentang "manajemen keuangan ramadhan" dan menelisik tentang "Maag dan puasa." Ternyata menarik sekali. Apalagi di bawakan dengan cara yang populer dan tidak membosankan. Ibarat orang menulis, kajiannya dibawakan ala esai dan features.

Kajian pertama tentang frugal living saat ramadhan terasa mencerahkan esensinya, apalagi  ini menjadi sebuah tawaran renung kaji perubahan mindset yang sederhana.

Sebagai ibu yang menguasai wilayah domestik dan berurusan dengan dapur, terasa sekali bagaimana mesti mengatur segala sesuatunya terutama soal keuangan untuk mendapatkan menu sajian ramadhan buat keluarga yang "aman, efisien tapi juga optimal".

Bagaimana berbelanja keperluan berbuka dan sahur keluarga saat ramadhan, tapi tak membuat budget kempes saat harga terkena gejolak "inflasi kambuhan" saat ramadhan.

Jadi kajian yang sangat membumi itu menjadi sangat menarik dan bermanfaat sekali. Begitu juga ketika di hari kedua membahas maag dan puasa, sangat menambah wawasan.

Tidur Usai Subuh, memangnya apa bahayanya? 

Pada intinya memang menikmati suasana pagi yang segar usai sahur dan shalat subuh menjadi sebuah aktifitas yang sangat seru dan menarik.

Ditambah lagi dalam suasana udara pagi yang segar, terasa sekali badan menjadi lebih rileks saat sepulang dari masjid melanjutkannya dengan jalan ringan menuju pulang ke rumah.

Pada saat itu kita bisa menikmati lingkungan lebih dari biasanya, melihat perubahan komplek yang selama ini hanya terlintas saat berkendara, dan sesekali menyapa dan berbaur dengan tetangga yang juga menikmati suasana pagi ramadhan yang sama.

Silaturahmi dapat, re-charge rohani terisi dan jasmani juga ikut ter-olah, jadi masih mikir tidur lagi usai subuh?. Hati-hati lho dengan dampak kesehatannya.

dr. Resna menjelaskan, tidur setelah makan sahur berpotensi akan membuat naiknya asam lambung ke esofagus (refluks) dan akan mengalami gangguan pencernaan, maka makanan yang baru saja dimakan membutuhkan waktu untuk dicerna oleh lambung selama 2 jam.

Sebagian dari kita mungkin pernah mengalami rasa lemas, justru setelah istirahat (tidur usai sahur), padahal kita pikir yang namanya tidur kan membuat stamina jadi tambah kuat kan.

Tapi ternyata kalau habis sahur kebanyakan tidur, malah bisa  bikin badan kita jadi lemas. Setidaknya ada 6 hal yang bisa terjadi menurut pandangan medis terkait efek dari tidur usai sahur.

Sekedar sebagai pembelajaran kita bersama, ternyata tidur setelah makan sahur tidak akan memberikan cukup waktu untuk sistem pencernaan bekerja memecah makanan. Akhirnya, makanan tersebut malah jadi tertimbun sia-sia dalam perut.

Seperti dikutip dari Mayo Clinic, sistem pencernaan perlu setidaknya 2 jam untuk mengolah makanan sampai menjadi sari makanan. Proses pencernaan ini membutuhkan suplai darah yang tidak sedikit. Jadi kita sdisarankan untuk tidak ebraktifitas berat dulu, tapi ini juga bukan alasan kita boleh tidur usai sahur.

Karena sebenarnya saat  tidur, hampir seluruh fungsi tubuh berhenti bekerja sementara kecuali jantung, otak, dan paru-paru. Jika fungsi pencernaan berhenti, tubuh tentunya tidak dapat mencerna dan menyerap nutrisi yang diperlukan.

Maka dampaknya, lemak tubuh menimbun, apalagi jika makanan sahur yang dikonsumsi tinggi karbohidrat dan lemak.

Bahkan yang tidak kita sadari tidur setelah makan sahur malah bisa bikin perut jadi cepat lapar. Maka bukannya berpuasa, kita malah menunggu waktu berbuka dengan tidak sabar dan jadi tidak fokus bekerja. Dan saat berbuka akan "kalap" makannya tanpa melihat sisi kesehatannya.

Asam lambung naik

Berpuasalah agar kamu sehat, menurut sebuah riwayat, tapi kok setelah puasa dan berbuka malah sakit maag kambuh ada apa ya?. Lambung akan secara otomatis meningkatkan produksi asam lambung untuk mempercepat prosesnya bekerjanya saat mencerna makanan.

Makanya Maag jadi penyakit yang umum dikeluhkan saat puasa. "Biasanya, sih cuma penyesuaian, nanti juga sembuh sendiri setelah hari kedua atau ketiga.", kata teman saya. Tapi waspadalah jika maag bisa saja makin parah jika tak diatasi dengan pola hidup yang baik.

Menurut medis, ketika kita  tidur, ternyata gaya gravitasi akan melonggarkan klep lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke kerongkongan. Mengikis lapisan dinding kerongkongan dan menyebabkan luka di kerongkongan.

Inilah menurut pakar medis, mengapa perut mulas, nyeri ulu hati, dan sensasi panas perih seperti terbakar pada dada hingga tenggorokan.

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Nah ini yang tidak banyak diketahui dari kebanyakan kita, bahwa bahaya tidur setelah sahur juga membuat jumlah asam lambung naik (heartburn), dan bisa berkembang menjadi GERD (gastroesophageal reflux disease) atau refluks asam lambung.

Masih menurut keterangan medis sebagai pemahaman bagi kita semua, bahwa kondisi GERD adalah kelanjutan dari asam lambung naik yang sering terjadi setidaknya lebih dari dua kali per minggu.

Asam lambung bisa melukai tenggorokan dan menyebabkan mulut pahit, mual, muntah, asam pada bagian belakang mulut, perut kembung, dan kesulitan menelan.

Padahal inilah yang sering kita rasakan saat kita mengeluh sakit lambung pada saat puasa, akibat dari kesalahan seperti tidur usai sahur tanpa kita sadari sebagai penyebabnya.

Sembelit hingga stroke

Normalnya, butuh waktu 2 jam untuk tubuh mencerna makanan sehingga lambung menjadi kosong. Jika sisa terlalu lama berada dilambung, timbunan makanan bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit.

Ini karena usus menyerap banyak cairan dari feses sehingga membuat feses jadi kering dan padat. Nah padahal saat puasa asupan cairan kita sangat kurang, jadi kloplah jika kita mengalami gejela sembelit.-

Bahkan dalam kasus ketika lambung membutuhkan asupan darah yang lebih banyak untuk memperlancar kerjanya. Sementara otak juga tetap membutuhkan asupan darah yang stabil meski kita sedang tertidur. Maka Suplai darah yang terkonsentrasi menuju perut ini membuat otak bisa kekurangan oksigen.

Memangnya kita tak boleh tidur usai sahur?

Sebaiknya tidak langsung tidur setelah makan sahur. Cobalah untuk memberi waktu jeda setidaknya 2 -- 3 jam agar perut bisa mencerna makanan sepenuhnya.

Agar semuanya menjadi stabil dan tidak bikin badan kita justru lemas dan mengantuk, karena energi yang biasanya digunakan untuk aktivitas sehari-hari dialihkan ke proses pencernaan.

Dan ternyata tidur usai makan sahur, tubuh bisa memproduksi hormon tidur seperti serotonin dan melatonin. Hormon-hormon ini dapat membuat Anda merasa ngantuk. Bukannya terpuaskan kantuknya, masuk kantor malah menjadi-jadi kantuknya. Bahkan rasanya bisa seperti mabuk.

Inilah mengapa tidur kita usai sahur begitu lelap dan jika kelamaan kita merasa lemas karena memasuki fase tidur yang dalam bisa membuat tubuh terasa lebih lambat dalam merespons.

Nah, selain dengan menjaga ritme metabolisme tubuh jika kita memang masih sangat mengantuk dan kuatir menganggu konsentrasi kerja di pagi hari, paling tidak butuh 2 jam untuk idealnya. Dan selama waktu itu, terserah apakah hendak berolahraga ringan, mengikuti kajian, atau sekedar membaca buku. Atau ada baiknya menulis satu artikel setiap subuh, siapa tahu jadi solusi menarik.

Yuk, tetap menjaga kesehatan tubuh selama berpuasa!

referensi: 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun