Roeslan Hasyim Podcast
Roeslan Hasyim Podcast Lainnya

Penyiar Radio Mahardhika FM Bondowoso, Pengajar Jurusan Broadcast TV dan Perfilman SMKN 1 Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa, Sarana Menjaga Kesehatan Rohani, Psikis dan Jasmani. Lalu Bagaimana Cara Menjaganya?

20 April 2021   02:48 Diperbarui: 20 April 2021   03:03 1731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa, Sarana Menjaga Kesehatan Rohani, Psikis dan Jasmani. Lalu Bagaimana Cara Menjaganya?
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fberitacenter.com%2Fnews-205292-sandi-anjurkan-olahraga-22-menit-tiap-hari-faktanya-30-menit-lebih-dianjurkan.html&psig=AOvVaw31xdc48M1i_xsc3DuFT30Q&ust=1618930132126000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQjB1qFwoTCIiD0fTGivACFQAAAAAdAAAAABAN

Ramadan menjadi momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Bulan suci yang dipenuhi dengan pahala dan juga pelatihan diri, baik secara fisik, psikis dan juga rohani. Dimana pelatihan diri ini diterjemahkan dengan puasa/ imsak/ menahan diri dari segala sesuatu yang telah ditetapkan dalam syariat agama.

Nah, pelatihan diri ini tentu memberi dampak baik bagi kesehatan Rohani, Psikis dan Jasmani. Tentu dengan syarat dan ketentuan berlaku untuk bisa menyempurnakan ketiganya. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan agar kesehatan ketiganya bisa disempurnakan.

1. Kesehatan Rohani

Kesehatan rohani terkait erat dengan hati, dimana setiap umat islam dilatih untuk imsak, menahan diri dari segala hal yang bisa membuat hati berpenyakit, semisal suka berghibah, menahan amarah, dan menahan diri untuk tidak melakukan apapun yang dilarang oleh syariat agama. Maka dari itu, melakukan segala bentuk perintah Ilahi dan menjauhi segala laranganNYA, baik di Ramadan dan diluar Ramadan, penting dilakukan dengan istiqomah.

2. Kesehatan Psikis

Kesehatan Psikis masih berhubungan erat dengan kesehatan rohani atau perilaku yang terhubung dengan rusaknya kesehatan hati. Semisal, sering merasa iri dan dengki pada orang lain. Tentu hal ini tidak hanya merusak kesehatan rohani, tapi juga memperburuk kondisi mental kita. Karena iri dan dengki membuat seseorang susah untuk merasakan kebahagiaan, hidup selalu tak pernah merasa cukup, dijauhi oleh orang lain, sulit berbagi kepada sesama, dan tidak mau menerima kekurangan diri. Jika hal ini terus-terusan terjadi tanpa ada pengobatan melalui puasa selama Ramadan, tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan mental atau psikis kita. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan rohani menjadi modal utama untuk bisa menjaga kesehatan mental kita.  Karena keduanya saling terkorelasi satu sama lainnya. 

3. Kesehatan Jasmani

Menjaga kesehatan jasmani menjadi bagian dari ibadah puasa selama Ramadan. Karena di dalam puasa sendiri, setiap orang dilatih untuk mendisiplinkan diri dalam mengkonsumsi makanan, saat berbuka puasa dan saat sahur. Bahkan disunnahkan juga untuk tidak makan secara berlebihan dan memilih makanan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing orang.

Namun, tentu tidak hanya sebatas itu saja yang diperlukan untuk menyempurnakan kesehatan jasmani kita. kita perlu tambahan asupan makanan yang jelas-jelas mampu menopang kesehatan tubuh kita, sepanjang hari kita berpuasa, semisal madu.

Kita tahu bahwa madu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia dan tak ada seoarang pun yang meragukannya. Terlebih lagi jika kita mengkonsumsi Madu KOJIMA, Madu dengan 3 kebaikan yaitu Korma, Jinten (Habbatussauda) dan Madu.

Madu memiliki nutrisi berupa Kalori, karbohidrat, serat,gula, protein, vitamin C, niacin, folat, pantothenic acid, choline, betaine, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, potasium, sodium, Zinc, mangan, selenium, dan Fluoride, berpadu dengan Jinten atau habbatussauda yang kaya akan asam amino, serat kasar, protein, karbohidrat, alkaloids, lemak (84 persen asam lemak, termasuk linolenat, dan oleat), minyak volatile serta saponin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun