Berbagi Oleh-Oleh Kepada Tetangga di Bulan Ramadan
buah pepaya dok pribadi
Suatu hari di facebook ada yang menyapa suami
"Selamat pagi pak
Ini Fauziah tetangga Apak jo ibuk di Wisma Indah
Alhamdulillah akhirnya dapat juga menyambung komunikasi kita yang terputus sejak 1990
Waktu itu Fauziah berumur 11 tahun .
Fauziah masih ingat setiap hari Minggu dibulan puasa, Apak jo ibuk kalua kota, kami dapat buah pepaya, Alpukat dan Limau manis
Yang kami manfaatkan untuk dinikmati usai Babuko Puaso Kini Fauziah ikuik suami tingga di Pekanbaru
Bilo apak jo ibuk pulang kampuang, izinkanlah Fauziah mentraktir apak jo ibuk
Salam tadzim dari ananda
Fauziah "
Begitulah sehingga saya teringat kembali masa masa bulan Ramadan ketika kami masih di Padang dulu.Kenangan manis pada para tetangga kami . Tulisan ini tentu saja bukan bermaksud menonjolkan kebaikan melainkan berbagi secuil kisah hidup, bahwa sejak puluhan tahun lalu kami sudah biasa menerapkan hidup bertoleransi .Seperti yang sudah pernah saya ceritakan, di rumah kami di Padang ada ruang khusus untuk Sholat untuk sanak saudara dan teman teman yang Muslim datang berkunjung.
Keterangan bahasa minang:
Apak jo ibuk =bapak dan ibu /Babuka Puaso =berbuka puasa/ kalua=keluar,ikuik=turut,kampuang/ kampung.
Seperti kata peribahasa:" Tidak satu jalan menuju ke Roma" Begitu juga untuk menerapkan hidup bertoleransi ada banyak caranya .Yang penting mau membuka hati bahwa perbedaan bukan halangan untuk menjalin hubungan persahabatan.
Kesimpulan:
Sesungguhnya saya sudah melupakan tentang bagi bagi buahan kepada tetangga kiri kanan dan muka belakang rumah kami di Wisma indah di Padang Apalah arti buah pepaya atau alpukat maupun jeruk Hanya oleh oleh kecil sebagai orang sesama tetangga Tetapi ternyata apa yang telah kami lakukan meninggalkan kesan mendalam bagi para tetangga kami Seperti misalnya Fauziah yang tidak bisa melupakan hal tersebut.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya