Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Perencana Keuangan

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bagi Angpao di Hari Lebaran untuk Anak Anak

22 April 2024   03:51 Diperbarui: 22 April 2024   05:39 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagi  Angpao di Hari Lebaran untuk Anak Anak
dokumen pribadi

Pelajaran Berharga Tentang Hidup Bertoleransi Bagi Anak Anak 

Seperti yang sudah pernah saya tuliskan, sewaktu kami masih tinggal di Padang, kami merayakan 3 Hari Raya setiap tahun. Yakni:
Hari Natal
Tahun Baru Imlek
Hari Lebaran

Karena pada waktu itu usaha kami maju, maka membagikan angpau untuk anak anak yang tinggal di sekitar rumah kami di Wisma Indah,sama sekali tidak ada masalah.

Setiap tahun,saya khusus ke Bank Indonesia,untuk menukarkan uang dengan uang yang baru. Karena walaupun uang kertas yang sudah usang dan yang baru dicetak sama nilainya, tapi bagi anak anak ada kegembiraan tersendiri bila menerima Angpau dalam uang kertas yang masih baru dan belum pernah digunakan. 

Apalah salahnya menyediakan waktu untuk bolak balik ke BI, demi agar anak anak mendapatkan kegembiraan plus sewaktu menerima Angpau.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Pagi pagi anak anak yang tinggal di seputar kediaman kami datang untuk mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri.
Walaupun kami berdua non Muslim tentu saja tidak tega mengecewakan anak anak. Yang umumnya dari keluarga tidak mampu
Uang yang tidak seberapa nilainya, ternyata bagi mereka sangat dinantikan. 

Pelajaran Hidup Bertoleransi Bagi Anak Anak Kami.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Hal ini sekaligus menjadi pelajaran berharga bagi anak anak kami, tentang memaknai arti hidup bertoleransi.
Bahwa untuk berbagi, tidak musti dengan orang sesuku dan seiman.

Pertama kami pindah ke Wisma Indah kami mengajak teman teman sesama amatir Radio untuk singgah dirumah kami. Kemudian waktu bulan puasa kami juga menyediakan rumah kami untuk tempat berbuka puasa setiap hari Sabtu.Hal ini diketahui oleh orang sekitar tempat kami tinggal.

Yang mana pada hari Raya anak anak tetangga berdatangan memberi :"Selamat Hari Raya" pada kami.Untuk mana kami tak tega tak memberi angpao pada mereka. 

Melihat hal ini anak anak kami, menyimpan apa yang mereka saksikan dalam memori mereka.

Tanpa perlu menjelaskan panjang lebar, anak anak kami sudah memahami bahwa begitulah seharusnya hidup dalam keberagaman..

Dan Tidak satupun dari ketiga anak kami yang protes, mengapa saya bagi bagi Angpau,padahal kami adalah non Muslim

Karena  anak anak kami sudah menerima bahwa perbedaan bukanlah merupakan halangan untuk menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaan 

Anak anak memahami bahwa hubungan persahabatan dan kekeluargaan tidak dibatasi oleh sekat beda suku dan agama.ataupun status sosial. 

Tiga kali dalam setahun yaitu :

Hari Raya Idul Fitri

Hari Raya Imlek 

Hari Raya Natal.

Kesimpulan:

Membagi bagi angpao untuk anak anak berarti kita ikut merayakan hari Raya bersama mereka.Hal ini merupakan pelajaran berharga bagi anak anak kami bagaimana hidup bertoleransi dalam kehidupan .Yang mana akan membawa dampak positif untuk kehidupan kita selanjutnya.

Karena contoh teladan nyata dari kami sebagai orang tua, jauh lebih efektif dibandingkan dengan nyinyir menasihati anak anak harus begini dan harus begitu.

Kami bersyukur kepada Tuhan,kelak setelah dewasa dan berumah tangga, anak anak mantu cucu kami sudah terbiasa hidup damai dalam segala keberagaman 

Bahkan, sewaktu masih di sma don Bosco, Putra kami minta ijin pada kami, agar teman sekelas nya yang datang dari Riau untuk numpang di paviliun kami, tanpa membayar apapun  Dan dengan senang hati kami ijinkan. Sahabat nya bukan numpang sendiri, tapi berikut Ibu dan kakaknya. Kami bersyukur kepada Tuhan karena Putra kami sudah dapat menerapkan hidup berbagi.

Sungguh, pelajaran paling berharga bagi anak anak tentang ilmu kehidupan adalah contoh teladan nyata.

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini.

Selamat Hari Kartini 

22 April 2024.

Salam saya,

Roselina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun